Kiprah batik Gedangsari Gunungkidul yang sempat menghilang bak ditelan bumi kini kembali berkibar kembali. Dengan mengusung batik warna alam (pewarna natural) dengan motif flora dan fauna khas Gunungkidul nama batik gedangsari kembali terangkat dan kepopuleranya terus meningkat.
Wilayah Gedangsari Gunungkidul yang berbatasan dengan Klaten dari dahulu memang dikenal memiliki potensi batik yang cukup besar, Terutama di desa Tegalrejo kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul yang banyak dihuni oleh pengrajin batik tulis. Sayangnya mereka banyak yang hanya menjadi buruh batik diwilayah Bayat Klaten sehingga keelokan batik gedangsari lama tenggelam.
Kembalinya berkibarnya batik gedangsari karena kegigihan para pengrajin batik dan juga peranserta Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga Pihak Swasta yang bersinergi untuk mengembangkan Batik Gedangsari. Program kerjasama ini merupakan salah satu bagian dari Program Terpadu Pengentasan Kemiskinan oleh lintas sektoral Sebagai upaya percepatan pengentasan kemiskinan di wilayah Kecamatan Gedangsari Gunungkidul.
Kerjasama antara pihak Pemerintah dengan pihak swasta ini sangat positif dalam pengembangan Batik Gedangsari, pihak swasta ini terdiri dari berbagai pihak, mulai dari kalangan pengusaha baik pengusaha batik maupun tekstil (API Jogja) dan juga kalangan designer (IFC Jogja).
Program pendampingan IKM Batik dan turunanya di Gedangsari Gunungkidul ini berisi materi yang sangat komplit, mulai pelatihan membuat batik sampai pemasaran batik. Kerjasama ini juga menghaslkan berbagai motif batik baru seperti motif Gedangsari I, Gedangsari II, Jagading Gedangsari, dan Pring Seling Srikaya.
Dari sisi pemasaran, batik gedangsari selalu diikutsertakan dalam berbagai pemeran kerajinan dan batik. Salah satunya belum lama ini mengikuti Jogja Fashion Week (JFW 2016) dimana dalam event tersebut batik gedangsari berkolaborasi dengan 10 designer top DIY yang bergabung di (IFC Jogja) mereka adalah Lenny Agustine, Dani Paraswati, Mia Ridwan, Luffi Vadissa, Wening Angga, Defika Hanum, Lia Mustafa, Afif Syakur, Amin Hendra Wijaya, Phillip Iswardono, dan Sugiarta Jaka. Kolaborasi pengrajin batik gedangsari dengan designer IFC jogja ini menghasilkan sebuah karya fashion yang menarik.
Menjelang event batik terakbar di Jogja, Jogja International Batik Biennale 2016 yang akan berlangsung pada bulan Oktober 2016, Batik Gedangsari juga akan ambil bagian dalam event bertaraf international ini. Dengan keaktifan Batik Gedangsari mengikuti berbagai pameran batik bertujuan agar nama Batik Warna Alam Gedangsari akan semakin terkenal dan mampu mengangkat perekonomian warga gedangsari.