BahanKain.com - Serat merupakan bahan baku pembuatan benang yang nantinya dibuat menjadi kain. Secara umum jenis serat dibedakan menjadi 3 yaitu serat alam, serat sintetis dan serat semi sintetis. Detail tentang apa itu serat tekstil bisa dibaca pada artikel “Mengenal Serba-serbi Serat Tekstil”.
Serat synthetic atau sintetis kini semakin dikembangkan untuk mendukung perkembangan dunia tekstil dan jenis serat sintetis banyak kita jumpai dipasaran saat ini. Namun sebelum kita membahas lebih dalam mengenai serat sintetis, kita akan mengulas sedikit untuk mengingatkan kembali apa itu serat.
Serat adalah benda yang memiliki karakteristik panjangnya paling tidak seratus kali dari diameternya dengan permukaan yang memungkinkan terjadinya kohesi diantaranya sehingga dapat dibuat benang yang kemudian dibuat menjadi kain. Pada artikel ini, kita akan mengupas jenis serat jenis sintetis. Menurut Jumaeri, (1979:35), serat sintetis atau buatan adalah serat yang molekulnya disusun secara sengaja oleh manusia. Sifat-sifat umum dari serat buatan yaitu kuat dan tahan gesekan.
Aramid termasuk jenis Nylon seperti Nomex, Kevlar, dan Tawron, yaitu bahan yang sangat tahan api, tahan suhu tinggi dan akan terbakar pada suhu 538 OC. Aramid banyak digunakan untuk baju pemadam kebakaran, pembalap mobil dan motor.
Acrylic dikenal dengan nama dagang Acrilan, Cashmilon, Orlon, Vonnel, Wolacryl dan lainnya yang beredar dipasaran untuk jenis serat ini. Secara umum serat ini mempunyai sifat mirip wol. Kain dan garmen dari acrylic mempunyai genggaman yang lembut, ringan, dan juga isolator panas yang dapat menahan panas tubuh namun tidak gatal dikulit. Kekurangan dari bahan ini adalah kenyamanan dalam pemakaian, sedangkan kelebihannya adalah walaupun seratnya tidak dapat menyerap air namun berasa lembab ketika digunakan dan kain atau garmen akrilik bersifat lebih cepat kering dibandingkan dengan serat sintetik lainnya.
CDP merupakan singkatan dari Cationic Dyeable Polyester, yang mempunyai pengertian jenis serat sintetik yang merupakan modifikasi dari serat polyester, sehingga dapat dicelup dengan zat warna basa (cationic) dan zat warna dispersi.
Polyester dikenal dengan nama dagang Terylene (Inggris), Dacron (Amerika Serikat), Trivera (Jerman), dan Tetoron (Jepang). Kekuatan, mulur dan elastisitasnya yang baik dari serat polyester menghasilkan kain yang mempunyai ketahanan yang baik terhadap lekukan dan kekusutan sehingga tidak memerlukan penyetrikaan panas. Kekurangan dari kain polyester adalah daya serap lembabnya yang rendah sehingga kenyamanan berkurang. Disamping itu, kekakuan yang tinggi serta lansai yang rendah.
Kain dan garmen polyester tahan terhadap pelarut organik dan pencucian kimia, serta mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap bakteri dan jamur.
Polyamide atau poliamida (Nylon) memunyai nama dagang bermacam-macam tergantung pada unsur pembentuknya. Nilon 66 dikenal sebagai Nilon, nilon 6 dikenal sebagai Perlon, Caprolan dan Amilan. Pengembangan selanjutnya terdapat Nilon 610, Nilon Trilobal atau Antron, Rislan, Nomex dan lain-lain.
Kain dan serat nilon seperti umumnya serat sintetik lainnya merupakan isolator yang baik dan dapat menimbulkan sifat listrik statik. Sifat kekuatan dan elastistas serta ketahanan yang baik, tahan terhadap jamur, bakteri dan serangga. Kekurangan dari kain nilon adalah daya serap lembab yang rendah. Bahan nilon tidak tahan panas tinggi. Nilon dapat dicelup dengan zat warna asam dan kompleks logam, terhadap zat warna linnya seperti basa, direk, belerang, dan bejana, nilon akan tercelup, tetapi ketahanan cuci dan sinarnya jelek.
Spandex mempunyai tingkat elastisitas yang tinggi, kuat , mempunyai ketahanan gosokan yang tinggi, mulur, dan kemampuan kembaIiv dari pereganggan yang sangat baik. Brandname yang paling dikenal dari spandex adalah Lycra yang merupakan trade mark dari Du Pont.
Umumnya spandex diproduksi dalam bentuk monofilament dengan penampang yang bulat. Range nomor benang bervariasi dari 20D-4300d. Misalnya jenis benang spandex 20D dipakai dalam jenis kain yang sangat halus. Semakin besar nomor benang, makan semakin besar jenis kain yang dihasilkan.
Itu dia jenis-jenis serat sintetis dan karakteristiknya. Secara umum serat sintetis memiliki kekuatan yang baik tetapi daya serap yang kurang bagus jika dibandingkan dengan serat alam.
Sumber: Fabric Sourching Handbook (2018)