Usaha fashion adalah salah satu
bidang bisnis yang memaksa pengelolanya untuk selalu mengikuti gaya hidup. Gesitnya
pergerakan tren mode tak akan membiarkan Anda duduk diam menyusun trik marketing.
Sebab, kekuatan strategi pemasaran harus diiringi dengan pengaturan keuangan yang
jelas dan rapi.
Finansial bisnis adalah suatu yang sangat krusial bagi jalannya sebuah usaha dan menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan. Selama ini, sebagian orang mengira mengatur keuangan itu gampang. Tetapi faktanya, banyak pengusaha tak mampu mempertahankan bisnisnya karena pengelolaan keuangan yang kurang tepat.
Terkadang ada saja usahawan yang mencampur adukkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Bahkan tak sedikit pula yang menganggap semua uang dari bisnis sama saja uang pribadi. Sehingga mereka bebas menggunakannya sesuka hati.
Faktanya hal tersebut merupakan kesalahan terbesar seorang pebisnis. Sebab, mencampur urusan keuangan akan membuat bisnismu berantakan atau kemungkinan terburuknya ialah mengalami kebangkrutan.
Tentunya kamu tidak ingin hal
tersebut terjadi bukan? Maka dari itu, Anda harus memahami cara tepat mengelola
finansial usaha fashion.
Beberapa tips berikut ini akan
membantu Anda mengatur alur pengelolaan keuangan bisnis fashionmu.
1.
Pisahkan Keuangan Usaha & Pribadi
Seorang pengusaha harus bisa memisahkan uang bisnis
dan uang pribadi. Langkah ini akan memudahkan kamu melihat kondisi usaha serta
besaran keuntungan yang kamu peroleh. Dengan tidak mencapur adukkan keuangan berarti
kamu telah menjalankan usaha secara professional.
2.
Gaji Diri Sendiri
Tentukan besaran gaji untuk dirimu sendiri dan jangan
sampai pengeluaran pribadimu menganggu rekening bisnis. Pisahkan antara rekening
bisnis dan rekening pribadi.
Gunakan rekening bisnis hanya untuk kepentingan serta keberlanjutan
usaha. Seperti menerima transfer dari pembeli, membayar suplier, membeli
barang, membayar pegawai, jasa endorsement, dan lain sebagainya. Transfer
juga gajimu dari rekening bisnis.
Bahkan, ketika tidak ada sisa saldo untuk menggaji
dirimu sendiri, maka catatlah dalam laporan keuangan. Kemudian bayarkan kembali
setelah kondisi bisnismu lebih stabil.
3.
Buat Rencana Penggunaan Uang
Setelah keuangan usahamu jelas, barulah kamu bisa
membuat rencana budgeting. Ada baiknya kamu membuatnya sebelum dimulainya
periode baru. Jadi, saat periode berjalan kamu tinggal menjalankan dan menyesuaikannya.
Hindari penggunaan finansial bisnis untuk hal-hal yang
tidak penting atau belum rencanakan. Lakukan evaluasi setiap akhir periode agar
kedepannya bisa lebih baik.
4.
Buat Catatan Keuangan
Catatan pengeluaran dan pemasukan akan menujukkan kemana
jalannya uang bisnismu. Oleh sebab itu, merinci setiap transaksi juga termasuk
hal yang krusial dalam pengelolaan keuangan perusahaan atau usahamu.
Buatlah daftar pengeluaran secara mendetail dari
setiap transaksi, baik dari kwitansi, struk belanjaan atau faktur pembayaran. Hitung
juga setiap pemasukan dan potongan dari setiap tanggungan pembayaran. Dari situ
kamu akan mengetahui biaya yang dikeluarkan oleh bisnis dan darimana datangnya
uangmu. Jadi, simpanlah semua bukti transaksi untuk berjaga-jaga bila terjadi
selisih angka.
5.
Sisihkan Dana Darurat dan Dana Sosial
Sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada lingkungan dan masyarakat, ada baiknya kamu mengalokasikan sedikit uang bisnismu. Sisihkan sebagian uang atau kas perusahaan untuk dana darurat yang dapat digunakan sewaktu-waktu jika terjadi
keadaan mendesak atau urgent. Sediakan juga dana sosial agar kamu bisa memberi sumbangkan pada fakir miskin, pembangunan tempat ibadah
atau kegiatan kemanusiaan lainnya.
6.
Awasi Arus Pergerakan Keuangan
Sebenarnya inti dari membuat catatan pemasukan dan
pengeluaran adalah mengawasi alur perjalanan finansial usahamu. Tentu hal itu
bukanlah sesuatu yang mudah karena kamu harus selalu jeli dan teliti dalam
mengontrol kemana arus keuanganmu berlabuh. Supaya lebih mudah, kamu bisa
menggunakan aplikasi khusus pembukuan.
7.
Memanfaatkan Keuntungan
Jika kamu ingin usahamu semakin berkembang, maka alokasikanlah
keuntungan atau laba yang kamu dapat untuk melebarkan sayap bisnis. Atau
memasang iklan di media cetak, elektronik, maupun digital. Tapi lebih baik
tentukan dulu besaran budget marketingmu agar penggunaan keuangan lebih
efektif dan tidak over budget.
Itu dia 7 tips mengelola keuangan
bisnis fashion yang perlu diketahui. Gimana nih, Sahabat Bahankain sudah siap
memasuki gemerlap industri fashion? Yaps, tak ada salahnya untuk mencoba.
Bicara soal bisnis pakaian, Bahankaincom juga siap menjadi mitra usaha Anda.