Setiap negara pasti mempunyai
peraturan khusus yang apabila dilanggar maka si pelaku dianggap illegal atau diberi sanksi tertentu. Bahkan tak sedikit wisatawan mendapat
perlakuan kurang mengenakkan karena etika dan cara berpakaian yang tak sesuai
aturan suatu negara tersebut. Beberapa peraturan mungkin terdengar aneh, tapi
begitulah fun fact nya.
Atas dasar itulah, kita perlu mencari tahu fashion culture di negara yang akan dikunjungi.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini 9 aturan unik perihal tata cara berbusana
dari berbagai negara di dunia:
1.
Larangan Memakai Sandal Jepit Saat Berkendara Di
Spanyol
Belum lama ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan larangan memakai sandal saat mengendarai sepeda motor. Tetapi faktanya, aturan tersebut sudah lama diterapkan oleh pemerintah Negara Spanyol.
Demi alasan keselamatan, pemerintah Spanyol melarang
pengemudi kendaraan bermotor memakai sandal, sandal jepit, atau sepatu berujung
terbuka. Bahkan peraturan tersebut tertulis dalam undang-undang dan termasuk
pelanggaran kriminal dimana pelanggarnya bisa dikenai denda sebesar €200.
2.
Tidak Boleh Memakai Sepatu Hak Tinggi di Yunani
Yunani dikenal sebagai negara yang kental akan sejarah peradaban manusia. Banyak tempat wisata bersejarah tersebar hampir di seluruh penjuru negerinya. Nah, sebelum mengunjungi kuil atau tempat-tempat bersejarah, sebaiknya perhatikan dulu paduan outfitmu ya, Sob.
Pemerintah Yunani memberlakukan larangan memakai high
heels di beberapa situs bersejarah, seperti Acropolis dan Peloponnese.
Mereka khawatir sepatu tersebut menggores dan merusak bebatuan yang sudah berumur
ratusan hingga ribuan tahun.
3.
Aturan Berbusana Di Korea Utara
Kim Jong-un sangat berambisi melawan kapitalisme dan pengaruh barat, termasuk dalam hal berpakaian. Atas dasar itulah, Presiden Korea Utara ini membuat aturan ketat tentang tata cara berbusana. Dimana warganya harus mengenakan baju berpotongan minimalis, longgar, tidak banyak motif, dan disetrika rapi.
Mereka dilarang memakai fesyen-fesyen bermerek, celana
jeans ketat dan jeans robek. Tidak boleh menindik hidung ataupun bibir, serta memotong
rambut dengan gaya spikes dan mullet. Warga juga dianggap tidak sopan jika
meniru pilihan outfit seperti Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Selain itu,
berikut beberapa aturan berbusana di Korea Utara:
·
Dilarang Memakai Blue Jeans
Penduduk Korea
Utara diperbolehkan memakai jeans, kecuali blue jeans. Celana jeans berwarna
biru dianggap sebagai gaya berpakaian kebarat-baratan.
Ada sedikit
kelonggaran bagi turis asing yang berkunjung ke Korea Utara. Tetapi mereka
diharuskan mengganti celana warna gelap saat hendak mendatangi monumen Kim Il
Sung dan Kim Jong Il, mantan pemimpin Korea Utara.
·
Celana Panjang Harus Longgar
Dulu, wanita
Korea Utara dilarang memakai celana. Hingga akhirnya di bulan Agustus 2009, wanita
diperbolehkan mengenakan celana panjang namun harus berpotongan longgar.
Semua pekerja
perempuan diharuskan memakai rok dalam perjalanan ke kantor, baru kemudian menggantinya
dengan celana selama di tempat kerja. Sejumlah polisi pun ditugaskan menangkap
siapa saja yang melanggar aturan ini. Khususnya wanita-wanita muda dan
mahasiswi.
·
Larangan memakai Mantel Bulu
Selain style
kebarat-baratan, Kim Jong Un juga tidak memperbolehkan penduduknya mengikuti
cara berpakaian orang Korea Selatan. Salah satunya yaitu larangan menggunakan mantel
bulu atau puffy jacket.
·
Jangan Kenakan Topi Lebar (Sunhat)
Warga yang memakai
topi lebar atau sunhat akan dicurigai sebagai mata-mata. Sehingga topi
bundar dan lebar dilarang di Korea Utara. Setiap pelanggar mendapatkan sanksi,
mulai dari teguran, memberi arahan, hukuman hingga kerja paksa.
4. Larangan Motif Kamuflase di Barbados, St. Vincent, dan St. Lucia
Sejak tahun 1980, memakai baju bermotif kamuflase adalah
pelanggaran hukum di Barbados, St. Vincent, dan St. Lucia. Larangan itu bertujuan
mencegah anggota geng yang menyamar sebagai tentara dan melakukan kejahatan.
5.
Tidak Boleh Memakai Dasi di Iran
Dasi termasuk busana politik yang dilarang oleh
kepemimpinan Iran karena berkontribusi pada penyebaran pengaruh budaya barat.
6.
Berenang Harus Memakai Celana Ketat di Perancis
Kolam renang umum di Prancis melarang penggunaan celana
renang longgar untuk laki-laki. Jadi, seseorang yang ingin berenang diwajibkan
memakai celana renang yang pas.
7.
Cross-dressing di Saudi Arabia,
Sudan, dan Kuwait
Negara Arab Saudi, Sudan, dan Kuwait melarang warganya
berpakaian menyerupai lawan jenis atau cross-dressing. Begitu
juga perilaku seperti perempuan juga dilarang bagi laki-laki. Langkah ini merupakan
bagian dari gerakan memerangi fenomena gay dan transeksual yang berkembang.
8.
Aturan Berbusana Di Uganda
Uganda dikenal sebagai negara yang sangat konservatif dalam urusan berbusana. Perempuan dilarang keras mengenakan rok di atas lutut dan pakaian yang mengekspose belahan dada, karena dianggap tidak pantas. Mereka juga tidak diperbolehkan mengepang rambut, memakai riasan berlebihan, memoles cat kuku berwarna cerah, hair extension, dan menggunakan baju berbahan tipis.
Sedangkan pria diwajibkan memakai kaus lengan panjang, jaket, dan dasi. Rambut harus pendek dan rapi, celana panjang pun tak boleh terlalu ketat serta dilarang melepas sepatu ketika bekerja. Jika kedapatan melanggar maka akan ditangkap dan diberi sanksi.
9. Aturan Fashion di Sudan
Di negara ini, hanya kaum pira yang boleh memakai celana
panjang. Jika ada perempuan yang kedapatan melanggar aturan tersebut, mereka
akan dihukum cambuk sebanyak 40 kali. Banyak perempuan dikenai sanksi akibat
melanggar aturan berbusana ini. Ada yang tertangkap basah mengenakan celana
pendek atau menari bersama laki-laki.
Tahun 2010, tujuh model pria dihukum karena terlalu stylish
dan memoles wajahnya dengan make up. Hal itu dinilai sebagai perilaku yang
'keperempuan-perempuanan'. So, berpakaianlah sopan apabila kamu hendak berkunjung
ke Sudan, ya!