Membeli baju baru seolah menjadi ritual wajib bagi umat muslim di Indonesia menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Banyak orang menganggap baju tersebut sudah bersih dan tidak perlu dicuci dulu. Padahal, memakai baju baru tanpa dicuci adalah satu kesalahan besar lho.
Ya, meski kelihatan bersih dan rapi, faktanya pakaian yang baru dibeli memang harus dicuci dulu. Lebih-lebih jika pakaian itu bersentuhan langsung dengan kulit seperti pakaian dalam, tshirt ataupun celana pendek. Kenapa? Berikut tiga alasannya:
1.
Membersihkan Kuman yang menempel
Tahukah kamu, fitting room di toko pakaian adalah tempat berkembangnya segala jenis mikroorganisme. Ruang dan baju yang dipakai secara bergantian sangat mungkin menjadi media penularan bakteri penyebab kutu, kudis, maupun jamur.
Sumber: https://www.sehatq.com/
Bahkan tak sedikit baju baru justru lebih bekas dari baju
bekas. Sebab, pakaian itu mungkin saja sudah dicoba banyak orang. Hampir di
setiap bajunya pasti memiliki jejak tangan dan kuman dari orang-orang yang
telah mencoba. Makhluk ini akan terus menempel jika pakaian itu tidak dicuci.
2.
Membersihkan zat kimia iritan
Alasan kedua kenapa baju baru tidak boleh langsung
dipakai adalah kemungkinan adanya bahan kimia yang menempel seperti Urea-formaldehida.
Biasanya pabrik garmen memanfaatkan zat ini untuk meningkatkan tekstur dan
mengurangi kerutan pada pakaian. Sebagian orang mungkin tak terganggu.
Tetapi pemilik kulit sensitive pasti akan bermasalah
karena bahan kimia tersebut bisa mengembangkan ruam. Terutama di area kontak
konstan seperti ketiak dan kerah baju serta bagian pinggang dan paha celana.
Urea-formaldehida juga berguna mencegah
pembentukan jamur pada pakaian yang harus dikirim jarak jauh dalam wadah panas
dan lembap. Aroma urea formaldehida ini sangat tajam dan akan tertinggal sampai
pakaian dicuci.
3.
Mengurangi dampak buruk pewarna kimia
Mencuci baju baru akan membantu menghilangkan pewarna
tambahan yang bisa menempel pada kulit. Dilansir dari The Spruce, sebagian
besar kain yang berbahan dasar serat sintetis diolah menggunakan pewarna
azo-anilin. Pewarna ini dapat menyebabkan reaksi parah pada kulit seseorang,
terutama anak-anak kecil yang berkulit sensitif.
Jika alerginya parah, ruam di kulit akan lebih menyiksa dan
sangat mengganggu. Namun jika reaksinya tidak terlalu parah akan muncul bercak
yang kering dan meradang.
Setelah mengetahui berbagai resiko yang mungkin ditimbulkan dari penggunaaan baju baru tanpa dicuci, Sahabat juga perlu memahami cara mencuci yang benar ya.
Sumber: https://www.fimela.com/
Nah, tips-tips berikut ini bisa kamu
terapkan agar pakaianmu bersih maksimal dan tidak mudah rusak.
1. Perhatikan
label pada baju
Pakaian dibuat
dari beragam jenis bahan dengan karakteristiknya masing-masing. Sehingga cara mencuci
antara bahan satu dan lainnya bisa saja berbeda. Oleh sebab itu, biasakanlah membaca
label pakaian sebelum mulai mengeksekusinya.
Kita bisa mengetahui
petunjuk pencucian dari label pakaian. Contohnya seperti boleh ataukah tidak pakaian
tersebut dicuci dengan air panas dan apakah bisa dicuci menggunakan mesin.
2. Pisahkan
dengan pakaian dan warna lain
Baju baru kemungkinan
besar mengalami luntur karena sisa zat warna atau sifat dasar kain yang kurang
mampu mengikat pewarna. Tentu kamu tidak ingin baju barumu melunturi pakaian
lainnya, bukan? Jadi, sebaiknya cuci pakaian barumu secara terpisah. Kalau perlu
bilaslah beberapa kali sampai warnanya tidak luntur lagi.
3.
Membalik permukaan baju
Selain memisahkan dari pakaian lain, kamu juga bisa meminimalisir
kelunturan dan warna yang pudar dengan cara membalik baju (luar dan dalam). Lebih-lebih
jika baju barumu berwarna gelap, selalu pastikan bagian dalam baju berada di
luar saat mencuci dan menjemurnya.
Hal itu karena warna gelap akan menyerap lebih banyak panas
yang membuat warna baju jadi cepat memudar. Cara ini sudah umum dilakukan oleh wanita
sejak zaman dulu dan terbukti keampuhannya.
4.
Cuci Dengan Air Dingin
Meski ada beberapa jenis bahan lebih disarankan untuk dicuci
menggunakan air panas atau hangat. Tetapi untuk mempertahankan warna sebaiknya
tetap cuci pakaianmu pada air dingin bersuhu normal.
Hal itu karena mencuci pada air panas berpeluang besar
melunturkan warna pakaian dan membuatnya cepat menyusut. Kebanyakan deterjen
yang ada saat ini juga akan bekerja lebih efektif dalam air dingin.
5. Manfaatkan
cairan antiseptik
Untuk
memastikan pakaian benar-benar bersih dari bakteri, virus, jamur, ataupun
serangga, kamu bisa mencampurkan cairan antiseptik ke rendaman baju. Sebelum
itu, pastikan dulu bahwa cairan tersebut tidak meninggalkan bekas pada pakaian
ya.
Khusus untuk baju
bayi dan anak-anak, sebaiknya cuci dengan deterjen yang lembut tanpa kandungan
pewangi maupun bahan iritan.
Itulah 3 alasan kenapa kamu harus
mencuci baju barumu serta tips mencucinya. Baju barumu sudah dicuci belom Sob? Lebaran
tinggal menghitung hari lho. Jangan sampai pakaian barumu tidak dicuci yaa.