Mercerisasi adalah proses penambahan
larutan NaOh atau soda kaustik pada kain katun untuk meningkatkan kilau dan
kekuatan tarik serat. Teknik ini pertama
kali ditemukan oleh ahli kimia asal Inggris, John Mercer pada tahun 1844 lalu digunakan
secara luas dalam industri tekstil.
Metode mercerizing diaplikasikan setelah
proses pengelantangan atau bleaching. Meskipun pemutihan saja
sudah cukup menyiapkan kain untuk pewarnaan dan pencetakan, namun mercerisasi
tetap dibutuhkan karena memberikan beberapa keuntungan.
Dalam artikel ini, kita akan
mempelajari lebih lanjut tentang mekanisme, fungsi, serta contoh kain yang
telah menjalani proses mercerisasi.
Proses mercerisasi melibatkan
tiga tahap utama:
1.
Perendaman dalam Larutan Alkali
Langkah pertama dalam proses mercerisasi adalah perendaman serat kapas dalam larutan alkali, sodium hidroksida (NaOH). Sebagai agen mercerisasi, sodium hidroksida bertugas merombak struktur serat kapas agar lebih kuat dan elastis. Tahapan ini memungkinkan sodium hidroksida menembus molekul serat kapas dan bereaksi dengan komponen kimia di dalamnya.
Selama proses
ini, serat pada kain katun akan mengembang dan membentuk kesan kilap pada permukaan
kain. Handfeel kain juga makin halus karena sodium hidroksida mengakibatkan
peninkatan jumlah dan ukuran pori-pori serat kapas. Serat kapas pun mampu
menyerap zat warna dengan baik.
2.
Peregangan atau pengkondisian
Langkah selanjutnya
yaitu pengkondisian. Tujuannya untuk menghentikan reaksi kimia yang terjadi
selama perendaman dan menghilangkan sisa sodium hidroksida pada serat. Mekanisme
penetralan juga berfungsi mempertahakan kekuatan dan integritas serat kapas.
Pengkondisian
dilakukan dengan merendam kain dalam larutan asam, seperti asam asetat atau
asam sulfat. Reaksi antara asam dan sodium hidroksida menghasilkan garam yang
larut dalam air, sehingga sisa zat alkali benar-benar terbuang.
Merendam kain
dalam larutan NaOh membuat serat menjadi rapuh. Sehingga perlu mekanisme pengkondisian
yang tepat agar serat kapas tidak kehilangan kekuatan maupun elastisitasnya.
Disisi lain, pH kain juga senantiasa berada dalam rentang yang aman untuk kulit
manusia.
3. Pembilasan
dan pengeringan
Manfaat utama mercerisasi adalah
peningkatan kilau dan kekuatan kain. Kain yang telah menjalani proses
mercerisasi tampak lebih mewah dan berkualitas tinggi. Selain itu, berikut beberapa
manfaat mercerisasi terhadap kain katun:
·
Meningkatkan kemampuan menyerap (afinitas) kain
terhadap zat warna
·
Mempercepat reaksi terhadap bahan-bahan kimia pada
tahapan lain
·
Meningkatkan stabilitas dimensi material
·
Menambah kekuatan tarik dan sifat mekanik kain
·
Memperhalus permukaan dan handfeel kain
·
Membuatnya lebih tahan lama dan tahan terhadap
keausan
·
Warna kain yang sudah mercerisasi lebih derah dan
bervariasi dibanding kain non-mercerized.
Dari fungsi-fungsi tersebut,
banyak pabrik tekstil yang menggunakan teknik mercerisasi, terutama mereka
yang menghasilkan kain katun berkualitas tinggi.
Sebagai contoh, Bahankain.com sebuah produsen sekaligus distributor tekstil terkemuka di Indonesia yang menawarkan kain katun, baik dalam versi mentah atau greige maupun kain katun putihan mercerisasi. Untuk kategori primis tersedia mori Cap Bedhaya dan mori Cap Saron yang umum digunakan para pembatik tulis, penggiat ecoprint, maupun shibori.
Pada intinya, mercerisasi adalah proses
finishing kain yang penting digunakan dalam industri tekstil untuk
meningkatkan kilau, kekuatan, dan afinitas pewarnaan kain. Memilih
produk kain mercerisasi sama halnya dengan investasi terhadap kualitas dan estetika
produk.