Pernahkah kamu melihat gulungan handuk
kecil saat berada di restoran Jepang? Itulah yang dinamakan oshibori. Benda
unik ini akan mudah kamu temukan di restoran Jejepangan berkelas menengah ke
atas, penginapan, maskapai penerbangan, ataupun salon kecantikan.
Oshibori dikenal sebagai salah
satu bentuk budaya keramahtamahan orang Jepang dan pemilik kedai jejepangan. Tapi, tahukah
kamu bagaimana asal muasal handuk oshibori? Lalu, apa sih fungsi sebenarnya? Simak
ulasan lengkapnya yuk!
Secara harfiah, oshibori berasal dari kata shiboru yang berarti memeras. Sedangkan, istilah oshibori merujuk pada gulungan handuk basah berukuran kecil yang diletakkan di meja-meja hotel atau restoran. Sebelum itu, handuk direndam pada air hangat atau air dingin lalu diperas. Dalam budaya Jepang, oshibori digunakan untuk menyeka tangan sehingga kerap disamakan dengan otefuki atau sapu tangan.
Berhubung di Jepang ada 4 musim, jadi
saat musim dingin disediakan oshibori panas atau hangat, sedangkan
ketika musim panas maka pemilik toko akan menyuguhkan handuk dingin. Namun
karena Indonesia beriklim tropis, tempat makan atau minum orang Jepang menggunakan oshibori dingin.
Sedari dulu, orang Jepang sangat lekat dengan kegiatan sosial budaya yang membuat mereka disiplin, patuh dan senantiasa menjaga kebersihan. Setiap turis yang berkunjung ke Jepang selalu dibuat kagum dengan keramahan dan integritas mereka untuk mencapai hal apapun dalam hidup. Salah satunya
Berikut 6 fakta handuk keramahan
jepang, oshibori:
1.
Sudah digunakan sejak periode kuno
Oshibori telah digunakan sejak periode Heian
(794-1185) di Jepang. Namun, ketika itu oshibori disediakan untuk para pelacur.
Masyarakat Jepang baru mengenal oshibori pada Periode Edo. Beberapa kedai teh,
menyediakan oshibori untuk para pelancong yang mampir dan beristirahat.
Budaya osibori pun kian meluas di kalangan masyarakat,
pemilik restoran hingga tempat-tempat penginapan.
2.
Oshibori di hotel
Oshibori yang tersedia di hotel dikenal dengan sebutan hatago. Biasanya pihak hotel menyediakan hatago di pintu masuk sehingga pengunjung bisa menggunakannya untuk membersihkan tangan dan kaki sebelum memasuki hotel.
Berbeda dengan
oshibori, hatago yang ada di hotel pada saat itu terdiri dari sebuah ember
berisi air dan tenugui atau handuk tradisional Jepang. Pengunjung harus
mencelupkan tenugui ke air tersebut lalu memerasnya sebelum digunakan.
3.
Umumnya berbahan katun
Biasanya handuk oshibori terbuat dari
katun yang lembut dan mudah menyerap air. Ia disuguhkan dengan alas
berbentuk persegi panjang maupun persegi dari rangkaian bambu, kayu mahoni atau
bahan lain.
Modern ini, para pemilik restauran, bar, maupun spa semakin
kreatif menggulung oshibori. Mereka menyuguhkan handuk basah
tersebut dalam lipatan-lipatan unik seperti bentuk burung dan bunga.
4.
Jadi standar perhotelan internasional
Oshibori begitu cepat tersebar ke berbagai negara dan menjadi salah satu standar perhotelah di seluruh dunia. Sebab banyak orang kian menyadari bahwa sentuhan keramahtamahan Jepang ini bisa menjembatani kepedulian tuan rumah (pemilik bisnis) dengan pengunjung atau penikmat jasa mereka.
Meski demikian, handuk basah ini kurang populer di Eropa
dan Amerika sebab masyarakatnya terbiasa memakai serbet makan untuk menyeka
mulut mereka.
5.
Ciri khas dan penggunaan oshibori
Handuk osibori khasnya terbuat dari kain yang dibasahi
menggunakan air dan diperas. Kemudian digulung atau dilipat dan diletakkan pada
nampan kecil yang ditempatkan di meja makan. Sehingga pelanggan dapat menyeka
tangan saat sebelum atau selama makan.
Disisi lain, oshibori juga sangat bersih dan segar. Itulah
kenapa banyak pengunjung memakai handuk ini untuk mengelap wajah mereka.
Oshibori juga tersedia dalam bentuk kertas dengan kandungan
bahan sterilisasi seperti alkohol atau klorindioksida yang distabilkan. Seringkali
handuk kertas atau kain ini dilipat dan dibungkus menggunakan plastik. Kemudian
ia disertakan pada produk berkemasan seperti kotak makan atau box bento.
6. Praktis dan mudah digunakan
Jika serbet seringkali digunakan untuk menyeka hidangan yang tumpah, di Jepang memanfaatkan handuk basah bernama oshibori. Lebih praktis dan menghemat waktu, karena bisa dipakai untuk menyeka tangan sekaligus membersikan meja.
Kadang masyarakat jepang juga membawa oshibori pribadi
untuk menjaga kebersihan. Terlihat sederhana namun dapat melindungi kita dari hal-hal
yang tidak diinginkan. Desain yang minimalis membuatnya mudah dibawa kemana-mana.
Itu dia keenam fakta menarik
tentang oshibori sebagai simbol budaya keramahtamahan dari Jepang. Walau kerap
diidentikkan dengan restoran atau hoter mewah, tapi harga handuk osibori ternyata sangat ramah di kantong lho.
Mulai dari Rp. 7000 saja kamu
sudah bisa memiliki handuk mungil berbahan katun yang multifungsi ini. Langsung
saja cek di Kategori Produk kami ya.
Atau hubungi Customer service
kamu untuk detail produk, pemesanan serta info seputar dunia tekstil lainnya.