Kaki merupakan salah satu bagian yang sangat penting karena fungsinya untuk menopang tubuh dan sebagai statement di setiap penampilan. Itulah kenapa kita nggak bisa asal-asalan dalam memilih alas kaki terutama sepatu.
Jangan hanya mengandalkan pengalaman orang lain atau rekomendasi dari orang terdekat. Juga jangan mentang-mentang “ini sepatu tipe gue banget, nih” lalu kamu buru-buru meminta yang sesuai ukuranmu.
Spesifikasi badan, termasuk bentuk kaki tiap orang seringkali berbeda. Sebuah model sepatu bisa saja cocok dan nyaman bagi seseorang tapi tidak dengan orang lain. Maka dari itu, penting untuk mengetahui bentuk dan tipe kaki sebelum memilih model sepatu agar tetap nyaman dan terhindar dari resiko cidera.
Setiap orang memiliki bentuk telapak kaki berbeda. Itulah mengapa pemilihan sepatu juga mesti disesuaikan dengan tipe telapak kaki untuk mencegah masalah seperti nyeri kaki, kapalan, hingga masalah postur tubuh. Mengenali bentuk kaki adalah langkah pertama yang mesti kamu lakukan sebelum menentukan jenis sepatu.
Sumber: https://healthnews.com/
Trik paling sederhana yang bisa kamu lakukan yaitu dengan membasahi telapak kaki lalu buatlah ‘cap’ atau stampel pada kardus. Pertama-tama, siapkan wadah yang cukup lebar dan sekiranya pas dengan ukuran telapak kakimu. Tuangkan air secukupnya, kira-kira cukup untuk menyelimuti keseluruhan telapak kaki.
Celupkan salah satu telapak kaki ke wadah tersebut hingga seluruh permukaannya terendam air. Angkat kakimu lalu tapakkan kaki basahmu di atas kertas, angkat dan lihat jejak kaki yang tertinggal. Jenis telapak kakimu bisa terdeteksi dengan memperhatikan bagian tengah cetakan telapak kaki.
Ada tiga tipe kaki yang bisa kamu jadikan referensi untuk menentukan model sepatu, diantaranya yaitu:
1. Normal arch
Ini adalah jenis telapak kaki yang paling umum dimiliki oleh banyak orang. Dan bisa dibilang adalah tipe kaki normal dengan bentuk tulang melengkung wajar antara jempol kaki dan tumit. Posisi tripod dari susunan ibu jari, tumit, serta lengkung kaki normal yang memberi bentuk cetakan kaki.
Bentuk kaki ini cocok menggunakan jenis sepatu stability yang bisa membuat langkah kakimu jadi lebih stabil terutama saat lari.
Selain itu, berikut ciri normal foot:
• Saat berjalan, bagian tumit luar lebih dulu menyentuh tanah sehingga terjadi pronasi atau kaki bergulir keluar saat mendorong tubuh.
• Sangat jarang mengalami kapalan, baik di kaki ataupun telapak kaki
• Cenderung stabil karena distribusi benturan merata di seluruh kaki
2. Flat foot
Flat arch disebut juga low arch adalah jenis telapak kaki dengan sudut lengkungan yang rendah sehingga permukaannya cenderung rata. Tidak terdapat lekukan di dasar kaki sehingga beban pada tubuh bertumpu pada seluruh telapak ketika melangkah.
Pemilik tipe kaki ini disarankan untuk menggunakan sepatu dengan insole agar pergerakan jadi lebih stabil, fleksibel dan selalu aman. Pilihlah sepatu berspesifikasi motion control, stability atau gunakan bantalan orthotic guna memperbaiki ketidaknyamanan di kaki.
Berikut ciri telapak kaki rata (flat arch)
• Agak kaku dan tidak stabil
• Saat berjalan, tumit luar kaki menyentuh tanah lebih dulu dan kaki bergulir ke dalam ketika mendorong tubuh untuk maju.
• Lekukan dalam sepatu dan jempol kaki adalah bagian sepatu yang paling cepat aus
• Jari kaki bekerja keras menopang tubuh sehingga memunculkan kapalan di pangkal jari kaki ke-2, 3 dan di dalam jempol.
• Sepatu cenderung menekuk ke dalam ketika diletakkan di permukaan datar
• Merasa nyeri di kaki dan pinggul, fraktur stres metatarsal, radang plantar fascia, radang tendon Achilles.
3. High arch
Berikutnya ada telapak kaki high arch dengan lengkungan kaki yang lebih tinggi dibandingkan lengkung normal. Lengkungan kaki high arch membentang dari ujung jari ke tumit di bagian bawah kaki.
Kondisi supinated atau high arch sangat jarang ditemukan dibandingkan flat foot. Dimana tipe telapak kaki ini seringkali disertai dengan kelainan bentuk kaki. Dimana kedua kaki bengkok ke luar sehingga membentuk huruf O ketika berjalan. pemilik kaki ini akan sering mengalami sakit pada beberapa bagian tubuh seperti punggung, bahu, lutut dan leher karena beban bertumpu pada bagian tepi telapak kaki. Rasa kurang nyaman akan sangat terasa setelah berolahraga atau melakukan aktivitas harian.
Pada kasus ini, kamu membutuhkan jenis sepatu dengan bantalan empuk, dilengkapi bantalan di bagian tengah (midsole) dan pinggir (outsole) agar beban di kaki tersebar merata.
High arch dapat diidentifikasi melalui ciri-ciri berikut:
• Beban tubuh bertumpu di bagian dalam kaki paling pinggir
• Ketika berjalan, tumit bagian luar akan menyentuh tanah lebih dulu. Kemudian kaki bergulir keluar secara berlebihan saat mendorong tubuh untuk maju.
• Kapalan kerap muncul pada bagian tumit, tepi luar telapak kaki dan jari kelingking.
• Sepatu cenderung menekuk keluar bila ditaruh di permukaan datar
• Sepatu paling cepat rusak di bagian tumit, pinggir dan ujung sol.
• Fraktur stres pada tulang kering dan paha, serta radang tendon Achilles dan radang plantar fascia.
Itu dia beberapa tipe kaki yang bisa kamu jadikan pertimbangan dalam menentukan model sepatu. Sepatu yang pas dengan bentuk kaki akan membuat kegiatan olahraga serta rutinitas harianmu jadi lebih nyaman dan terhindar dari risiko cedera. Semoga bermanfaat ya!