Pernah salah menyebut jas padahal
itu blazer? Yaps, jas dan blazer memang dua jenis busana dengan karakteristik
hampir mirip. Karena pola potongan keduanya cenderung formal, banyak orang salah
mengira serta menganggap bahwa jas dan blazer adalah busana yang sama. Padahal kalau
diperhatikan lagi, dua busana ini jelas punya banyak perbedaan, lho.
Dilihat dari segi penggunaannya
saja kita bisa menemukan perbedaan, dimana jas selalu identik dengan acara-acara resmi
alias formal. Sedangkan blazer hanya tampil pada momen yang tidak begitu resmi
tapi juga tidak bisa dibilang santai atau semi-formal.
Lantas, apa sajakah perbedaan jas dan blazer? Simak ulasan berikut ini, yuk!
Perbedaan utama antara blazer dan jas terletak pada
segi penggunaan. Dimana pakaian bernama jas ini umumnya dijual dalam bentuk setelan
celana dengan warna dan bahan yang sama. Dalamannya pun harus kemeja polos. Digunakan
pada acara kenegaraan, pernikahan, bisnis serta momen-momen resmi lainnya.
Namun, ketika membeli blazer kamu tidak akan
mendapatkan celana. Kamu bebas memilih model bawahan yang lebih santai seperti
celana bahan, jeans atau rok untuk wanita. Lalu padukan bersama kaos atau
kemeja polos sebagai dalaman blazer untuk acara-acara bernuansa semi-formal.
Mengingat fungsinya yang berbeda, bahan dasar jas dan
blazer juga tidak sama, lho. Sebagai elemen utama pada gaya berbusana para eksklusif
dan professional, jas dibuat dari jenis kain berkualitas tinggi dengan karakter
kaku dan mahal. Dalam hal ini, wol merupakan salah satu material yang paling
umum digunakan pada rancangan jas.
Lain halnya dengan blazer, ia dibuat untuk memberi
kenyamanan gerak bagi pemakainya. Sehingga bahan dasar kainnya cenderung tipis,
bertekstur lembut juga lebih fleksibel seperti katun, beludru dan polyester. Namun
karena tidak didukung komponen bahan yang mumpuni, terkadang blazer akan membuat
gerah jika terlalu lama dipakai.
Dari segi warna pun terlihat jelas. Walaupun tersedia
dalam potongan pas atau slim fit, kebanyakan jas hanya tersedia dalam warna-warna
basic dan netral. Penampilannya juga
selalu polos tanpa motif.
Beda dengan blazer yang mempunyai lebih banyak varian
warna. Kadang juga diberi sentuhan warna kontras pada bagian kerah, detail saku
atau bagian-bagian lain. Tak melulu soal blazer polos, tapi blazer juga tersedia
dalam versi bermotif seperti garis dan kotak-kotak.
Kebanyakan jas dirancang oleh penjahit dan dibuat untuk
ukuran perorangan. Dan tidak semua penjahit mampu memproduksi jas. Karena jas
diranjang menggunakan tiga lapis jahitan disertai tambahan kain pelapis (furing)
di seluruh bagian tubuh dan lengan bagian dalam.
Dibutuhkan pemahaman, keahlian khusus, ketelitian
serta waktu pengerjaan yang jauh lebih lama. Penggunaan mesin jahit tradisional
membuat jas lekat dengan sifat dan kesan eksklusif.
Sebaliknya, blazer dirancang oleh penjahit konveksi
menggunakan ukuran standar dan mesin jahit industri. Produksinya dilakukan
secara massal dan tidak memiliki lapisan tambahan atau furing.
Potongan lengan juga menjadi poin penting perbedaan antara
jas dan blazer. Dimana terdapat dua garis sambung di sisi dalam dan luar lengan
jas. Juga manset berkancing yang disematkan di bagian ujung lengan.
Di sisi lain, detail jahitan pada lengan blazer kurang
lebih sama seperti kemeja. Sambungan lengan hanya terletak di bagian dalam tapi
penambahan manset disini hanya bersifat opsional.
Sebagai busana formal, jas mempunyai lebih banyak
kancing dibandingkan blazer. Jas umumnya mempunya tiga buah kancing atau lebih
di bagian depan. Kancing juga seringkali ditemukan pada ujung lengan jas. Sedangkan
blazer hanya memiliki satu atau dua buah kancing di sisi depan.
Desain blazer dibuat lebih sederhana dibandingkan jas.
Hal itu terlihat pada detail kerah blazer yang umumnya dibuat lebih tipis,
ramping dan fleksibel daripada kerah jas yang tebal, kaku dan terkesan tegas. Bahkan, beberapa model kerah pada jas diberi paduan
bahan satin agar tampak lebih elegan dan professional.
Sebagai busana formal, penggunaan jas sudah semestinya
dipadukan bersama dasi agar terlihat lebih elegan dan berkelas. Beda dari
blazer, meski terlihat seperti pakaian formal tapi kemeja atau kaus polos sudah
cukup melengkapi tampilannya.
Paduan tersebut menciptakan gaya berpakaian yang santai
tanpa mengurangi kesan profesional. Cocok untuk acara semi-formal atau kasual
yang membutuhkan penampilan sopan namun tidak terlalu kaku.
Perbedaan terakhir juga paling mencolok antara jas dan
blazer adalah harga. Jas selalu lebih mahal karena dirancang sesuai postur
tubuh dan dibuat menggunakan keahlian khusus dan bahan-bahan unggulan. Pembuatan
jas hanya dilakukan oleh seseorang bersertifikasi tailoring atau perusahaan
eksklusif.
Tak seperti blazer, yang bahannya tersedia dimana-mana
dengan kualitas tak seunggul jas. Sehingga harga jualnya bisa lebih terjangkau
dan bisa dibeli di toko pakaian maupun e-commerce.
Itu dia beberapa hal yang bisa
kamu gunakan sebagai acuan untuk membedakan jas dan blazer. Mana yang ingin
kamu pakai? Pastikan itu sesuai dengan kebutuhan dan jenis acara yang hendak
kamu datangi. Semoga bermanfaat ya!
Ingin membeli kain untuk bahan
blazer? Bahankaincom bisa jadi alternatif terbaik buat kamu. Kami mempunyai
beberapa koleksi kain yang cocok untuk membuat outer alias busana luaran semi-formal ini. Ada jenis kain katun
twill sueding, bahan linen rami, dan jenis kain lainnya.
Lebih jelasnya, cek di Kategori Produk kami ya.
Atau langsung hubungi customer service kami untuk info detail
produk, pemesanan serta info lainnya. Selamat berbelanja!