Seiring meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan upaya perlindungan terhadap alam sekitar, banyak orang makin fokus pada penggunaan kemasan fashion yang lebih ramah lingkungan. Yaitu tentang bagaimana sebuah wadah dirancang serta dibuat dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Kemasan ramah lingkungan harus bisa meminimalkan dampak buruk dari proses serta penggunaannya.
Tujuan utamanya ialah mengurangi polusi dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kemasan konvensional, terutama kemasan yang terbuat dari plastik sekali pakai.
Kemasan bisa dikatakan ramah lingkungan jika memenuhi 8 kriteria berikut:
Berbahan daur ulang
Packaging berbahan dasar material daur ulang seperti kertas karton, adalah contoh umum kemasan ramah lingkungan yang digunakan dalam industri fashion.
Kertas karton tersebut dapat didaur ulang setelah digunakan, sehingga mampu mengurangi jumlah limbah yang berakhir di tempat pembuangan sampah, dan memperpanjang siklus hidup produk.
Bersifat biodegradable
Kemasan yang terbuat dari bahan-bahan alami dan cepat terurai seperti kertas berlapis bahan ramah lingkungan, plastik biodegradable, pati atau lilin alami adalah alternatif lain yang bisa digunakan di industri fashion.
Kemasan yang bersifat biodegradable ini dapat dipecah oleh mikroorganisme di dalam air atau proses kompos, untuk mengurangi dampak lingkungan dan jejak limbah plastik tanpa meninggalkan residu yang berbahaya.
Berdesain inovatif
Beberapa merek fashion juga terus menciptakan kemasan ramah lingkungan yang berdesain inovatif. Sehingga, memungkinkan penggunaan bahan yang lebih sedikit dan memberikan pengalaman yang unik kepada konsumen.
Berdesain minimalis
Selain berdesain inovatif, beberapa merek fashion juga menciptakan kemasan ramah lingkungan yang berdesain minimalis.
Kemasan berdesain minimalis dan sederhana juga menggunakan lebih sedikit bahan maupun energi, serta menghasilkan lebih sedikit limbah saat dibuang ketika selesai penggunaan.
Minim polutan
Untuk membantu mengurangi konsumsi plastik dan polusi lingkungan yang dihasilkan plastik, karena mengandung bahan berbahaya bagi lingkungan atau manusia seperti BPA (Bisphenol A) dan PVC (Polyvinyl Chloride).
Maka penggunaan kemasan tanpa plastik mulai dikembangkan dengan menggunakan bahan-bahan alternatif seperti kertas, kain, atau serat alami lainnya yang lebih ramah terhadap lingkungan.
Bahan baku berkelanjutan
Kemasan ramah lingkungan dalam industri fashion, sebaiknya dibuat dari bahan-bahan berkelanjutan yang diperoleh secara bertanggung jawab.
Misalnya kertas daur ulang, serat tanaman seperti bambu atau kapas organik, limbah tekstil daur ulang dan bahan alami lainnya yang memiliki dampak lingkungan lebih rendah.
Dapat dikompresi atau dipadatkan
Kemasan yang dirancang agar dapat dikompresi atau dipadatkan kembali setelah digunakan, akan membuat volume berkurang.
Selain itu, proses kompresi juga dapat meminimalkan ruang yang dibutuhkan dalam pengiriman kembali atau penyimpanan, dan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari transportasi.
Mendukung penggunaan ulang
Sebaiknya kemasan yang digunakan dalam industri fashion juga dirancang agar mendukung penggunaan ulang, dan mengurangi kemasan sekali pakai.
Seperti tas belanja atau bungkus kain yang bisa dimanfaatkan kembali oleh konsumen, untuk berbagai keperluan atau memiliki fungsi yang berkelanjutan setelah digunakan untuk tujuan aslinya.
Itulah 8 kriteria kriteria kemasan ramah lingkungan yang digunakan industri fashion. Sekarang ini kemasan ramah lingkungan semakin penting, karena meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan, dan kebutuhan untuk mengurangi jejak karbon maupun limbah.