Ingat nggak, kapan terakhir kali
kamu mencuci handuk? Satu minggu, dua minggu atau malah satu bulan lalu? Sebagai
keperluan harian, handuk termasuk salah satu benda yang mudah kotor.
Bahkan handuk mandi diklaim
sebagai benda paling kotor yang selalu digunakan manusia. Cukup masuk akal ya.
Karena pada kenyataannya handuk memang bersentuhan langsung dengan hampir semua
bagian tubuh. Dipakainya pun bisa dua kali sehari bahkan lebih.
Akibatnya, handuk menjadi tempat
menumpuknya sel-sel kulit mati dan berbagai mikroorganisme yang tidak
terbersihkan selama ritual mandi. Handuk juga berfungsi menyerap banyak air dan
tetap lembab selama berjam-jam. Keadaan itu merupakan tempat berkembang biak yang
sempurna untuk kuman, bakteri maupun virus. Makin dibiarkan, makin buruk pula
dampaknya.
Sudah menjadi rahasia umum jika handuk termasuk salah satu benda yang jarang dicuci. Entah terlalu sibuk sampai lupa atau karena malas, tapi banyak orang mengabaikan kebersihan handuk mereka. Setelah dipakai, perlengkapan mandi ini hanya digantung atau dijemur sampai kering lalu dipakai lagi.
Kebiasaan itu terus berulang hingga
berminggu-minggu hingga lebih dari sebulan. Dan tanpa disadari berbagai permasalahan
mengintai mereka akibat malas mencuci handuk.
Berikut 5 dampak buruk yang
ditimbulkan jika kamu jarang merawat handuk mandimu:
1.
Infeksi Jamur dan Bakteri
Handuk yang sudah lama tidak dicuci menjadi tempat
bersarangnya bakteri, jamur dan virus. Menggosok kulit dengan handuk kotor
berpotensi menimbulkan luka dan berujung pada infeksi. Apalagi jika kamu
melakukannya secara bruntal dan kuat.
Kulit yang lecet akan membuka ruang bagi mikroorganisme
pada handuk untuk masuk. Virus, bakteri dan jamur itu bisa menginfeksi sehingga
kondisi luka semakin buruk.
2.
Munculnya ruam
Menyeka badan dengan handuk yang kotor bisa menyebabkan
ruam, kutu air, dan gatal-gatal pada kulit. Pemilik kulit sensitif seperti bayi
dan anak-anak berisiko besar mengalami iritasi. Jika kamu mengalaminya, segeralah
mengganti handuk yang lebih bersih.
Atau pakailah handuk berbahan microfiber berbahan dasar serat sintetis. Handuk microfiber memiliki serat yang halus dan cepat kering meski tidak terkena sinar matahari langsung. Cukup angin-anginkannya saja di suhu ruangan.
Baca Juga: Kapan Kita Harus Mengganti Sprei, Selimut, Handuk Dan Peralatan Harian Lainnya? |
3.
Jerawat di beberapa bagian tubuh
Bakteri juga bisa masuk ketika kita menyeka bagian kulit
yang terdapat pustula (menggelembung, terbuka dan berisi nanah) dengan handuk
kotor. Kondisi ini dapat memicu kemunculan jerawat di wajah, punggung, serta
bagian tubuh lainnya.
4.
Resistensi antibiotik
Membiarkan handuk kotor terlalu lama akan mengubahnya jadi
sumber penyakit dan penyebar berbagai virus. Makin parah lagi ketika permukaan
handuk dihinggapi bakteri MRSA (methicilin-resistant Staphylococcus aureus).
Bakteri MRSA yang masuk ke kulit bisa menimbulkan resistensi
antibiotik. Yaitu kondisi dimana mikroorganisme kebal terhadap antibiotik. Kalau
sudah seperti itu, infeksi akan susah diobati dengan zat antibiotik.
5.
Badan berbau apek
Handuk yang berbahan tebal dan mudah menyerap air memang
sangat nyaman digunakan, tapi butuh waktu lama untuk mengeringkannya. Jika kita sering membiarkannya dalam kondisi basah, lama-kelamaan akan berbau apek. Jika tetap memakainya, aroma
itu akan berpindah ke badan kita.
Endingnya apa? Sehabis mandi bukannya mendapat tubuh yang wangi dan bersih, tapi malah berbau tidak sedap. Handuk tebal ini umumnya terbuat dari serat alami.
Baca Juga: |
Tidak cukup hanya diangin-anginkan, tapi cucilah
seminggu sekali. Kalaupun tak sempat, pastikan kamu menjemurnya di bawah terik
matahari. Yang dibutuhkan adalah sinar matahari, sebab hembusan angin saja tak bisa
benar-benar mengeringkannya.
Kalau aromanya belum juga hilang coba tuangkan ½ cangkir baking
soda ke rendaman handuk. Diamkan sekitar 30 menit dan cuci kembali dengan
detergen sampai benar-benar bersih.
Tenaga kesehatan menyarankan untuk
rutin mengganti handuk minimal tiga hari sekali. Handuk juga harus dicuci bersih
guna membunuh seluruh bakteri maupun jamur. Ingat ya, terlihat bersih bukan
berarti handuk tersebut bebas dari kuman.
1.
Rendam dalam air panas
Mencuci handuk tidak bisa disamakan dengan baju. Apalagi
kalau permukaannya sudah terlihat sangat kotor karena lama tidak dicuci, amu perlu
merendamnya dalam air panas
·
Pertama-tama basahi handuk menggunakan air
dingin biasa
·
Peras dan letakkan di dalam bak, lalu tuang
detergen dan citrun secukupnya
·
Siramkan air panas lalu rendam handuk sampai airnya
dingin
2.
Kucek dan sikat
Setelah air rendamannya dingin, sikatlah handuk seluruh
permukaan handuk khususnya di bagian-bagian yang terlihat sangat kotor. Tambahkan
sedikit deterjen jika perlu.
3.
Bilas dengan air mengalir
Untuk memastikan kebersihannya, bilaslah handuk dengan
air mengalir kemudian peras. Dengan begitu handuk akan terbebas dari sisa dan
bercak sabun cuci.
4.
Jemur di tempat yang terkena sinar matahari
langsung
Panas matahari mampu mempercepat proses pengeringan serta
memaksimalkan proses pembunuhan bakteri. Handuk yang lebih cepat kering juga mencegah
timbulnya bau tidak sedap.
5.
Jangan pernah bertukar handuk
Kesalahan ini paling sering dilakukan, terutama dalam
lingkungan keluarga. Banyak orang terbiasa memakai selembar handuk secara gentian
tanpa menyadari resiko yang mengintai mereka.
Ingat ya, handuk adalah medium berpindahnya jamur, kuman
dan sumber penyakit lainnya. Oleh sebab itu hindarilah bertukar handuk dengan
orang lain, meski orang terdekat sekalipun.
Mulai sekarang cucilah handuk kotormu
dengan cara yang benar ya. Jangan sampai handuk kesayanganmu menjelma jadi sarang
penyakit dan membahayakan kesehatanmu.
Bicara soal handuk, Bahankaincom
juga menyediakan handuk dengan beragam ukuran dan warna. Ada handuk katun, ada
pula yang berbahan dasar microfiber. Bukan kaleng-kaleng, koleksi handuk kami
sudah sesuai standar kualitas hotel lho.
Selengkapnya Anda bisa cek di
Kategori Produk Home Textile kami ya.
Atau langsung hubungi customer service
kami untuk info, detail produk, pemesanan serta konsultasi terkait kebutuhan linen
hotel dan linen rumah tangga.