Menjelang perayaan kemerdekaan Indonesia
ribuan bendera dipasang di sepanjang jalan, rumah-rumah dan tempat umum
lainnya. Hal ini mereka lakukan sebagai tanda penyemarakan sekaligus wujud apreasiasi
masyarakat Indonesia terhadap jasa-jasa para pahlawan.
Penjual bendera pun berjejeran di pinggir jalan dengan aneka bentuk maupun warna. Jenis kain yang digunakan untuk membuat bendera juga bervariasi. Apa saja? Simak ulasan lengkapnya yuk!
5 Jenis Kain Untuk Membuat
Bendera
Sebagaimana kita ketahui, bendera adalah sepotong kain berbentuk segi empat, persegi panjang, segitiga, setengah lingkaran atau bahkan kombinasi. Umumnya, bendera diikat pada ujung tongkat atau di tiang-tiang pinggir jalan, depan rumah, atau gedung kenegaraan.
Bendera dipergunakan sebagai lambang negara, organisasi, dan komunitas. Bendera juga bisa menjadi tanda atau simbol ketika ada kematian, butuh pertolongan, dan masih banyak lagi.
Berikut jenis-jenis bahan yang biasa digunakan untuk membuat bendera:
1.
Kain TC
Salah satu jenis bahan yang paling sering digunakan dalam
pembuatan bendera khususnya merah putih adalah kain TC. Bendera dari kain ini tidak
mudah kusut ataupun luntur. Bahannya juga cukup awet dan tidak mudah robek.
Komposisi serat katun membuat bendera berbahan tc lebih
gampang disablon ketimbang jenis bendera lain. Untuk membuat bendera, biasanya
digunakan kain TC dengan kontruksi 60/40.
2.
Kain Parasut
Cari bahan bendera yang harganya terjangkau tapi tahan
di segala kondisi cuaca? Kain parasut bisa menjadi alternatif terbaik. Dengan karakteristik
bahan yang ringan dan kuat, bendera dari kain parasut tidak mudah rusak meski
dihadapkan dengan perubahan cuaca ekstrem.
Permukaan kainnya mengkilap, agak tipis dan mudah basah karena tidak bersifat anti air. Khusus untuk bendera dipilih bahan parasut berkualitas super yang lebih tebal dan tahan air.
Baca Juga:
Aturan Dan Cara Memasang Bendera Merah Putih Yang Benar
3.
Kain Satin
Satin adalah jenis kain berbahan dasar serat filamen
yang dibuat dengan tenunan khusus. Sehingga menghasilkan kain berserat rapat
dan tampak mengkilap. Kain satin untuk bendera umumnya berkarakter halus,
mengkilap, licin serta kuat. Proses printing di atas kain ini akan menghasilkan
warna yang bagus
4.
Kain peles
Kerap dijumpai dalam pembuatan furing, kain peles memiliki
serat yang tipis dan cenderung kaku. Sekilas kain ini mirip parasut tapi lebih
tipis, mengkilap dan menerawang. Dari segi harga juga peles lebih murah.
Itulah alasan kenapa kain peles kerap dimanfaatkan
sebagai bahan bendera atau umbul-umbul banyak terpasang di tepi jalan.
5.
Kain TR
Campuran serat polyester dan rayon pada kain ini menghasilkan
sifat bahan yang mampu menyerap warna dengan baik.
Meski hanya terdiri dari dua
lembar kain berwarna merah dan putih yang dijahit menjadi satu, tetapi bentuk,
bahan dan ukuran bendera kebangsaan ini ada aturannya lho. Ketentuan tersebut
tertulis dalam Undang-undang No. 24 tahun 2009 yang meliputi:
1. Bendera
negara Indonesia harus dibuat dalam bentuk persegi panjang dengan ukuran lebar
2:3 dari panjangnya.
2. Terdiri
atas kain berwarna merah di atas, putih di bawah dan luas keduanya harus sama.
3. Dibuat
dari jenis kain yang tidak mudah luntur
4. Ketentuan
ukuran bendera dan penggunaannya:
5. Sedangkan
untuk keperluan lain diperbolehkan menggunakan bahan, ukuran dan bentuk berbeda.
Itulah 5 jenis kain yang bisa
Anda pilih untuk membuat bendera. Kalau ditanya mana yang terbaik maka
jawabannya adalah tergantung pada tujuan penggunaan bendera.
Andaikata hanya ingin membuat
umbul-umbul, ya tak ada salahnya mengandalkan kain parasut atau peles. Sedangkan
kain TC, TR atau Satin lebih cocok untuk bendera merah putih.