Ukuran menjadi salah satu aspek
penting dalam pemilihan pakaian. Baju maupun celena yang pas akan membuat kita
merasa nyaman sekaligus menambah rasa percaya diri. Itulah pentingnya
mengetahui ukuran sebuah pakaian. Tapi, pernahkah kamu mendapati baju atau
celana tanpa label atau standar ukuran yang jelas? Nah, besar kemungkinan kalau
itu adalah produk all size alias one
size fit all.
Belakangan, konsep fashion all size tampaknya berhasil mempengaruhi
para produsen busana di dalam negeri. Bahkan produk baju maupun celana yang “ukurannya
tidak jelas” ini tersebar luas di toko online maupun offline.
Dan hal itu memunculkan dilema bagi
banyak orang. Sebenarnya, apa sih maksud dari istilah ‘all size’? Lalu apa beda dan istimewanya? Simak faktanya yuk!
Secara bahasa, arti kata ‘all size’ memanglah ‘semua ukuran’, tapi bukan berarti semua orang bisa memakainya ya. Sebab ukuran ini tetap mempunyai rentang tertentu sehingga hanya bisa digunakan oleh beberapa tipe atau bentuk tubuh. Ada baju allsize yang dibuat untuk pemilik lingkar dada antara 80-100cm atau 100-120 cm. Ada juga model celana yang pas untuk seseorang dengan lingkar pinggang antara 60-80 cm.
Standar ukuran pakaian tiap
negara berbeda, tergantung jenis pakaian dan proporsi tubuh rata-rata dari
mayoritas penduduknya. Data tersebut dinyatakan
dalam bentuk huruf (S, M, L, XL) maupun angka (lingkar tubuh dalam satuan inci
atau cm). Dua kategori tersebut selanjutnya menjadi acuan dalam memilih baju,
celana, serta item lainnya.
Beberapa sumber mengatakan bahwa all size merupakan standar ukuran produk
pakaian yang secara khusus dibuat oleh produsen fashion di wilayah Asia. Termasuk
Jepang, Korea, dan China. Itu menandakan bahwa ‘all size’ merujuk pada ukuran badan rata-rata orang Asia.
Meski terlihat sama, namun tidak
semua merk mempunyai standar ukuran All size yang sama. Ukuran
kemeja all size dari satu brand mungkin
saja lebih kecil atau lebih besar dibandingkan merk lain. Hal itu sangat
mungkin terjadi mengingat tiap produsen bisa menerapkan acuan tersendiri dalam
membuat baju.
Dan walaupun ukuran banyak
dipakai untuk menunjukkan ukuran kisaran antara M dan L, tetapi untuk ukuran
rata-rata antara S dan M, L dan XL, serta XL dan XXL juga dapat masuk dalam
ukuran All size.
Ukuran baju all size umumnya berada pada kisaran standar yang sudah ada,
seperti S (small), M (medium), L (large), dan XL (extra large). Namun, mengingat kebanyakan orang Asia berpostur
sedang, maka ukuran all size biasanya
berada di kisaran size M dan L (M
fit to L).
M fit to L artinya, busana
tersebut bisa dipakai oleh orang-orang yang biasa memakai baju berukuran sedang
M (Medium) dan cukup besar L (Large). Akan tetapi, itu bukanlah
standar pasti, dimana masih terdapat banyak kemungkinan. Terkadang
pakaian all size dengan standar M
Fit to L mempunyai ukuran lebih kecil dari ukuran M atau justru lebih
besar dari ukuran L.
Beberapa pakaian all size hanya terdapat satu versi,
sehingga orang yang terbiasa memakai ukuran XS, S, M, dan L akan terlihat pas
jika memakainya. Namun, ada kalanya produk pakaian berukuran M fit to L itu memang
tersedia dalam ukuran M dan L, atau khusus dibuat dalam satu ukuran dan bisa
dipakai oleh orang dengan ukuran XS hingga L.
Tak jarang, lingkar atau panjang
pakaian tersebut melebihi standar size L atau bahkan XL. Seperti M fit to XL atau M fit to XXL yang maknanya baju itu tetap muat ketika dipakai oleh
para pemakai ukuran XXL.
Dari sisi industri, manufaktur
pakaian all size jauh lebih
menguntungkan karena costs produknsinya lebih rendah dan minim dead stock. Sudut
pandang konsumen turut menilai beberapa keunggulan baju all size, seperti:
1. Fleksibilitas
Ukuran
Pakaian all size
didesain untuk mengakomodasi berbagai bentuk dan ukuran tubuh. Sehingga memungkinkan
lebih banyak orang memakainya tanpa perlu mempertimbangkan spesifikasi ukuran.
Proses belanja pun jadi lebih mudah.
2. Kenyamanan
Pengguna
Bahan baju all
size biasanya cukup elastis atau memiliki potongan yang fleksibel dan memberi
kenyamanan ekstra pada pemakainya.
3. Menyesuaikan
dengan Perubahan Berat Badan
Bertambahnya berat badan seringkali memaksa kita untuk
membeli baju baru. Namun itu bisa diakali dengan baju all size mengingat desainnya yang longgar atau elastis.
4. Pilihan
Gaya yang Universal
Beberapa jenis busana all
size didesain unisex dan cocok digunakan di berbagai kesempatan maupun gaya.
Terlepas dari itu, ada beberapa
kekurangan yang mengikuti pakaian segala ukuran ini:
1.
Ketidakcocokan dengan Bentuk Tubuh Tertentu
Meski diklaim all
size, tidak semua pakaian ini akan pas di tubuh seseorang. Terlebih bagi
pemilik tubh kurus. Tak jarang ukurannya terlalu longgar dan membuat pemakainya
merasa kurang nyaman atau tidak percaya diri.
2.
Standar yang Tidak Konsisten
Definisi all
size tiap merk atau produsen bisa berbeda. Artinya, satu pakaian all size dari merek A mungkin pas di
tubuh kita, namun ketika membeli ukuran yang sama dari merk B mungkin terlalu
longgar.
3.
Pilihan yang Terbatas
Karena desainnya tidak spesifik pada satu bentuk tubuh, sebagian
orang mungkin akan kesulitan mengenali tubuh mereka. Hal ini bisa mempengaruhi
kenyamanan dan kepercayaan diri si pemakai.
Itu dia pengertian, kelebihan
serta kekurangan baju all size. Konsepnya
cukup menarik dan progresif dalam namun di sisi lain tetap ada plus minusnya. Poin-poin
tersebut bisa menjadi pertimbangan utama ketika hendak membeli pakaian. Semoga
bermanfaat ya!
Sekarang udah tau kan, apa itu all size? Nah, kalau Sobat Bahankain
sedang mencari supplier kain untuk fashion, bahan baju, celana serta keperluan
lainnya, Bahankaincom bisa jadi pilihan terbaik. Kami menyediakan beberapa
bahan yang recommended untuk industri garmen maupun konveksi.
Cek koleksi kami di Kategori Produk yuk!
Atau langsung konsultasi dan tanyakan stoknya ke Customer Service kami.