Memilih sepatu untuk mendaki
memang nggak boleh asal-asalan. Ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan
agar sepatu dapat melindungi kaki selama melakukan pendakian. Alam liar dengan
jalur terjal, berbatu, kontur tanah yang tidak rata, kadang juga licin bisa mengancam
keselamatan pendaki.
Fungsi utama sebagai penopang
tubuh membuat kaki harus senantiasa terlindungi dari segala bahaya tersebut.
Maka dari itu, ada beberapa tips yang perlu kamu perhatikan dalam memilihnya.
Lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini, ya!
Saat melakukan kegiatan di alam liar, terutama mendaki gunung setiap orang membutuhkan perlengkapan yang mumpuni untuk menjaga keselamatan mereka. Salah satunya adalah memakai sepatu khusus hiking.
Selain mencegah pergelangan kaki
terkilir atau melepuh, desain sepatu ini umumnya sangat fleksibel sehingga
tidak membatasi gerakan. Penting untuk memilih sepatu hiking yang tepat karena
mendaki adalah salah satu olahraga ekstrem yang berisiko tinggi. Simak tipsnya,
yuk!
Mengenali medan merupakan salah satu pertimbangan penting dalam memilih sepatu untuk mendaki gunung. Karena potongan tinggi sepatu cukup bervariasi, mulai dari low cut, mid cut, hingga high cut.
Berikut
penjelasannya:
·
Low cut
dengan tinggi bagian mata kaki standar, biasanya hanya sebatas di bawah mata
kaki. Model sepatu ini cocok untuk medan cukup landai dengan waktu pendakian yang
singkat (bisa tektok). Fungsi perlindungannya memang kurang baik, tapi dapat
mendukung mobilitas tinggi.
·
Mid cut yang potongannya sedikit lebih tinggi
dari mata kaki, sehingga dapat melindungi dari resiko cedera. Mobilitas sepatu
jenis ini memang tak sebaik low cut shoes,
namun keamanannya lebih mumpuni dan cocok untuk di segala jenis medan.
·
Sedangkan high cut adalah jenis sepatu dengan
potongannya jauh lebih tinggi dari mata kaki. Proteksinya pada bagian mata kaki
dan ankle jauh lebih baik. Model sepati ini sangat direkomendasikan untuk
perjalanan trekking.
Hal yang tak kalah penting dalam memilih sepatu gunung adalah desain yang benar-benar menutupi seluruh telapak dan mata kaki. Jangan coba-coba mendaki hanya berbekal sandal gunung. Meski namanya ‘sandal gunung’, tapi penggunaannya hanya disarankan pada area yang mendatar.
Karena saat melakukan pendakian atau berkegiatan di hutan,
sangat dianjurkan untuk memakai atribut serba panjang. Tujuannya agar dapat melindungi
kulit dari goresan ranting atau rumput, gigitan serangga, duri, hingga hewan dan
tumbuhan beracun. Begitu pula sepatu gunung, makin banyak bagian yang tertutup maka
risiko terluka pun semakin kecil.
Guna meminimalisir risiko lecet pada jari kakimu, pilihlah
sepatu dengan nomor 1-2 lebih besar dari ukuran biasanya. Tentu kamu tahu bahwa
medan di gunung berbeda jauh dari lapangan, terjal dan menurun.
Jika ukurannya terlalu pas, jari dan tepian kaki akan lebih
sering bergesekan dengan sepatu saat melewati medan yang sulit. Kaos kaki tak
banyak menolong karena ruang yang terlalu sempit. Sebaliknya, ukuran sepatu
yang terbesar dapat meningkatkan risiko tergelincir. Jadi, cara paling aman
adalah melebihkan 1-2 nomor sepatu. Kalau ukuran sepatu biasamu adalah 36, maka
pilihlah size 38 untuk sepatu mendaki.
Beda dengan sepatu pada umumnya, sol sepatu gunung hendaknya lebih bergerigi. Hal tersebut dimaksudkan agar sepatu dapat menapak sempurna di medan pegunungan. Sehingga kamu tidak mudah tergelincir ketika melewati jalanan yang basah atau berlumpur.
Sol bergerigi juga sangat membantu para pendaki ketika
dihadapkan dengan medan berbatu karena daya cengkeramnya yang lebih kuat
dibandingkan sepatu biasa. Salah satu kriteria penting outsole untuk sepatu hiking
adalah terbuat dari senyawa karet yang lebih keras atau lunak.
Sol luar dari karet yang lembut mempunyai daya
cengkeram yang lebih baik, terutama saat basah. Namun di satu sisi, ia
juga cepat aus. Sedangkan sol berbahan dasar karet yang lebih keras cenderung
awet, tetapi daya cengkeramnya tidak sebaik sol karet lembut. Terlebih di
permukaan yang basah dan lembab.
Pengetahuan mengenai bahan sepatu penting guna
memaksimalkan kenyamanan selama pendakian. Pilihlah sepatu gunung yang terbuat dari
material tahan lama dan tidak mudah rusak. Kamu bisa mempertimbangkan sepatu
gunung berbahan kulit, mesh, Gore-tex, suede, nubuck atau kombinasi antar bahan
tersebut.
Dalam hal ini, Gore-Tex jadi bahan yang paling umum
diterapkan pada sepatu gunung karena bersirkulasi baik. Sehingga kaki bisa tetap
kering dan nyaman, namun harga sepatu bahan ini cukup mahal.
Sangat disarankan untuk memberi jahit tambahan pada sepatu yang digunakan untuk mendaki. Tujuannya agar sepatu tersebut lebih tahan banting, tidak mudah rusak dan awet. Meskipun sepatu ini sudah didesain sedemikian rupa untuk dipergunakan di jalanan terjal dan membukit, namun kita tetak tidak bisa melawan segala kemungkinan dari alam.
Walau semahal apapun, sol sepatu tetaplah bagian yang paling
rentan mengalami kerusakan. Bawalah ke tukang sol sepatu dan lakukan jahit tambahan
untuk memperkokohnya. Gunakan sandal gunung atau sepatu cadangan ketika kamu beristirahat
atau melakukan aktivitas di sekitaran shelter atau puncak gunung. Jangan
coba-coba memakai sepatu sneakers, kalau kamu tidak ingin tergelincir.
Itu dia 6 tips memilih sepatu untuk mendaki
yang bisa kamu coba. Selain memakai perlengkapan keamanan, tetap perhatikan sinyal-sinyal
dari alam dan setiap langkahmu selama pendakian ya. Ingat, alat hanya penunjang
keselamatan. Semoga bermanfaat ya!