Denimhead alias pecinta denim pasti sudah tidak asing dengan istilah ‘fading’. Sebagai salah satu bahan pakaian yang paling digemari di seluruh dunia, denim terkenal akan daya tahan serta tampilannya yang kian menarik seiring waktu. Dan diantara fenomena yang paling dinanti juga dicari ialah efek ‘fading’.
Lantas, sebenarnya apa itu fading
denim? Dan bagaimana mekanismenya? Simak ulasannya, yuk!
Fading pada denim dapat didefinisikan sebagai perubahan warna yang terjadi di area tertentu. Penyebabnya beragam, bisa karena gesekan, pencucian dan intensitas penggunaan yang terlalu sering.
Fading seringkali terjadi di area lutut, paha, kantong, belakang dan ujung bawah celana jeans. Meski sebagian menganggapnya sebagai kerusakan, namun fading menciptakan tampilan klasik yang khas pada denim. Bahkan beberapa orang justru menginginkan efek ini karena terlihat lebih menarik dan penuh karakter.
Sumber: https://www.heddels.com/
Ada beberapa jenis fading yang
populer dan kerap dijadikan sebagai rujukan produsen maupun penggemar denim,
diantaranya yaitu:
1.
Whiskers,
yaitu garis-garis pudar ke arah horizontal di sekitar pangkal paha.
2.
Honeycombs,
membentuk pola mirip sarang lebah di bagian belakang lutut.
3.
Stacks,
yaitu fading yang terjadi di bagian bawah celana akibat tumpukan atau lekukan
bahan.
4.
Thigh
Fades, yakni fading di area paha depan atau belakang yang disebabkan oleh
gerakan dan aktivitas.
Beberapa jeans yang ada di pasaran sengaja dibuat agar memiliki efek pre-washed atau distressed oleh pabrik agar terlihat “vintage” atau “used.” Tapi pada dasarnya, fading denim bisa terjadi secara alami. Ada banyak faktor yang memengaruhi cepat lambatnya serta bagaimana pola fading itu terbentuk.
Sumber: https://japanblue-jeans.com/
Beberapa diantaranya, yaitu:
Secara umum, efek fading pada
denim terbentuk dari beberapa penyebab utama, seperti:
Gesekan adalah
penyebab utama fading pada bahan denim. Saat bergerak, denim
akan bergesekan dengan permukaan kursi, meja atau benda lain yang bersentuhan
dengan bagian tubuh tertentu. Area yang paling sering mengalami gesekan akan lebih
cepat pudar dan membentuk pola fading.
Sinar matahari
langsung perlahan bisa membuat warna denim menjadi pudar. Paparan sinar UV dari
matahari pada denim berwarna gelap yang akan mempengaruhi intensitas warna dan
menimbulkan efek fading alami. Terutama di bagian yang sering
terkena sinar seperti kantong belakang dan paha depan.
Oleh sebab
itu, denim yang kerap digunakan di luar ruangan akan lebih cepat mengalami
fading secara alami. Apalagi jika kamu menjemur celana ini tanpa membalik
permukaan luar dan dalamnya.
Selain gesekan
dan sinar matahari, pencucian yang terlalu sering dapat mempercepat
proses fading. Namun, jika kamu tidak menghendakinya, teknik pencucian
tertentu dapat mengurangi dan mempertahankan warna asli kain denim.
Mencuci dengan
air dingin dan menghindari penggunaan deterjen keras akan membantu menjaga keawetan
warna indigo pada denim. Sebaliknya, pencucian menggunakan air hangat atau
panas disertai siklus pengeringan yang kuat bisa mempercepat fading.
Kualitas denim
sangat mempengaruhi mekanisme fading. Denim mentah (raw denim)
biasanya memiliki warna yang lebih kuat dan tidak dicuci atau diproses
sebelumnya, sehingga lebih mudah membentuk fading alami saat digunakan.
Sementara
bahan denim yang sudah dicuci (pre-washed denim) cenderung lebih lambat
mengalami fading karena sudah melewati proses pembersihan
awal.
Terakhir, hal yang menyebabkan jeans atau bahan denim mengalami pemudaran warna atau fading adalah aktivitas dan kebiasaan sehari-hari. Ini juga menentukan bagaimana dan seperri apa pola fading itu terbentuk pada akhirnya.
Jika celana denim digunakan oleh mereka yang bergerak aktif, seperti pekerja lapangan dan penggemar kegiatan outdoor. Otomatis kamu akan menemukan bahwa denim mereka lebih cepat pudar di area tertentu karena aktivitas yang beragam dan gerakan-gerakan yang cenderung konstan.
Itu dia beragam hal yang menjadi
penyebab efek fading pada denim. Keindahan fading alami denim seolah menggambarkan
perjuangan dan kisah hidup yang membentuk setiap goresan, lipatan, dan pudaran
warna. Ia mnciptakan pola yang unik, menjadikan jeans lebih dari sekadar
busana, tetapi bagian dari identitas dan pengalaman.
Semoga pengetahuan ini
bermanfaaat, ya!