Warna nude telah menjadi bagian dari tren yang tak lekang oleh waktu dalam lanskap fashion, beauty maupun interior design. Warna ini sering muncul dalam berbagai koleksi busana, sepatu, tas, produk kosmetik hingga konsep rumah dan aksen dekoratif.
Tapi, sebenarnya apa itu warna nude? Mengapa warna ini begitu populer dan diaplikasikan secara luas dalam industri kreatif? Simak ulasan berikut ini, yuk!
Secara umum, warna nude mengacu pada warna-warna yang menyerupai warna kulit manusia. Nude berasal dari kata “naked” atau “telanjang”, yang artinya warna ini dimaksudkan untuk menyatu dengan kulit atau memberikan kesan alami. Dalam palet warna, nude mencakup gradasi warna krem, beige, cokelat muda, pink pucat, hingga abu-abu hangat.
Namun, penting untuk disadari bahwa warna kulit manusia sangat beragam. Oleh karena itu, konsep warna nude kini berkembang menjadi lebih inklusif. Nude tidak lagi hanya berarti krem terang, melainkan juga mencakup spektrum warna dari terang hingga gelap—mengakomodasi semua warna kulit.
Warna nude memiliki daya tarik tersendiri karena sifatnya yang netral, fleksibel, dan elegan. Berikut beberapa alasan mengapa warna ini begitu diminati:
Tak hanya netral dan elegan, warna nude juga memiliki kemampuan unik dalam membentuk suasana dan karakter. Berikut kearakteristik dan fakta psikologi terkait warna ini:
Meski terdengar sederhana, warna nude ternyata memiliki spektrum yang luas dan tidak bisa disamaratakan. Setiap orang memiliki warna kulit yang unik, sehingga pemilihan warna nude pun harus disesuaikan dengan tone dan karakter personal masing-masing:
Kenali undertone kulit Anda (cool, warm, atau neutral). Ini akan membantu dalam memilih warna nude yang paling cocok, baik untuk pakaian maupun makeup.
Gunakan pencahayaan alami saat mencoba produk nude, agar hasilnya lebih akurat.
Jangan takut bereksperimen. Nude tidak selalu harus krem pucat—warna cokelat karamel atau rose beige juga bisa menjadi nude yang sempurna bagi.