Berpakaian syar’i merupakan suatu bentuk ketaatan bagi seorang muslimah. Selain menutup aurat sesuai dengan ketentuan, pakaian syar’i ini juga menunjukkan kehormatannya. Istilah kata gamis berasal dari bahasa Arab yaitu ”qomish” yang artinya pakaian terusan dari atas tubuh sampai mata kaki. Jadi gamis syar’i adalah salah satu pakaian yang modelnya lurus, panjang, dan longgar sehingga menutupi seluruh tubuh dari bahu, tangan ,sampai pergelangan kaki, jadi pemakainya tidak perlu mencari atasan atau bawahan lagi.
Selain tidak rumit dalam proses pembuatanya, gamis yang mudah ditemukan di toko online maupun offline ini menjadi pilihan para kalangan muslimah dalam menunjang trend berbusana, terlebih di Indonesia. Namun dengan berkembangnya dunia fashion, menuntut para desainer untuk lebih berkreasi membuat model gamis yang fashionable, seperti model mermaid, model gamis ruffle, model kimono, dan masih banyak lagi. Tidak hanya pada model gamis saja, namun para desainer harus jeli dalam memilih jenis kain.
Pemilihan bahan kain untuk pembuatan gamis syar’i sangat perlu diperhatikan karena gamis syar’i memerlukan kain yang nyaman dan ringan. Berikut beberapa macam jenis kain yang dapat digunakan dalam pembuatan gamis syar’i yang akan agar menentukan tingkat kenyamanan bagi penggunanya.
Nah, berikut 6 jenis bahan yang recommended untuk pembuatan gamis syar’i.
Bahan katun merupakan jenis kain yang terbuat dari bahan kapas. Katun sangat cocok digunakan di Indonesia yang memiliki iklim panas, hal ini dikarenakan bahan jenis katun ini mempunyai daya serap keringat yang sangat baik. Selain itu, tekstur halus dan lembut yang terdapat pada bahan ini menciptakan kenyamanan bagi pengguna. Katun atau sering dikenal dengan istilah cotton memiliki sifat bahan yang ringan sehingga cocok digunakan dalam berbagai acara. Jenis kain ini memiliki kualitas yang tidak dapat diragukan lagi sebab kerap dijadikan bahan pembuatan berbagai jenis busana terutama gamis syar’i.
Namun bahan katun mempunyai sisi kekurangan yaitu ketika dicuci bahan ini mudah menyusut dari kondisi awal dan mudah luntur. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya jangan dicuci menggunakan mesin.
Wolfis atau biasa disebut woolpeach ini merupakan golongan jenis kain yang tipis. Meskipun begitu, namun bahan ini mempunyai karakteristik yang lembut, memiliki serat halus dan rapat, bahannya bersifat jatuh jika dikenakan. Sedangkan untuk bahan wolfis ini bahannya tidak nerawang jadi tidak menimbulkan lekukan ketika digunakan. Bahan kain wolfis ini mempunyai banyak pilihan warna yang diciptakan sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi kaum wanita. Karena harganya yang sangat ekonomis, wajar jika bahan wolfis ini menjadi pilihan untuk membuat gamis syar’i.
Bahan kain sifon ini cenderung tipis dengan sifat yang lembut dan halus, namun bahan ini cenderung licin. Jika dilihat secara detail, kain ini terlihat seperti jaring-jaring kecil sehingga memberi kesan bahwa kain tersebut tembus pandang. Karena ketipisannya, sifon ini terasa dingin jika digunakan. Kain jenis ini sering digunakan sebagai lapisan luar dan biasanya pada lapisan dalam terdapat kain lagi agar tidak begitu nerawang. Namun bahan ini sulit untuk dijahit karena memang bahannya yang tipis dan licin
Bahan kain yang cukup tebal ini memiliki tekstur berupa kotak-kotak kecil berupa garis-garis, jika sekilas dilihat seperti anyaman. Jika diamati bahan kain balotelli mempunyai permukaan yang sedikit kasar dan memberikan sedikit efek mengkilau, efek ini tidak dapat ditemukan pada jenis bahan lainnya. Namun bahan ini juga mempunyai keunggulan tersendiri, bahan kain ini bersifat halus, agak tebal dan tidak menerawang. Bahan ini jika digunakan tidak melekat pada tubuh, sehingga tidak menunjukkan lekukan pada tubuh. Selain itu bahan balotelli tidak mudah kusut ketika digunakan maupun di cuci. Jenis bahan balotelli ini mempunyai kesan dapat memenuhi syarat pakaian muslim sehingga banyak digunakan untuk pembuatan busana muslim, terutama gamis.
Bahan maxmara memiliki tekstur yang lembut dan adem, oleh karena itu bahan ini sangat nyaman dan tidak gerah saat digunakan. Kain tersebut memiliki serat yang sangat lembut, ketika dipegang bahan ini sangat halus. Bahan maxmara termasuk jenis kain yang licin, ringan, jatuh dan tidak transparan. Selain itu, karakter dari jenis bahan ini yaitu kainnya berkilau dan terkesan lebih teduh. Saat ini bahan maxmara sudah tersedia banyak warna polos dan berbagai macam motif yang terdapat pada bahan jenis ini. Namun kain maxmara ini agak sulit ketika dijahit karena sifat bahannya yang licin.
Kain amunzen termasuk dalam jenis kain crepe, makanya jenis ini disebut juga dengan kain amuzen crepe. Nah jika dilihat secara sekilas pola efek kulit jeruk atau tekstur pasir memiliki memiliki kemiripan dengaan bahan kain wollycrepe sehingga kain ini dikenal juga dengan sebutan kain amunzen wollycrepe.Dengan tampilan crepe yang terlihat ekslusif bahan kain ini kini sering digunakan untuk pembuatan gamis syar'i