Setiap negara memiliki
cara sendiri bagaimana melakukan pewarnaan pada selembar kain. Pewarnaan
tersebut bahkan tidak hanya sekedar memberi warna tetapi juga menciptakan berbagai
motif yang menarik dan unik.
Di Indonesia sendiri,
teknik pewarnaan yang biasa digunakan pada akhirnya menciptakan kreasi batik.
Begitu juga dengan Jepang yang juga memiliki teknik pewarnaan kain sendiri yang
mirip dengan batik dan disebut dengan “shibori”.
Shibori atau shiborizome
bisa untuk mendefinisikan berbagai metode menghias kain yang dilakukan dengan
cara mencelup kain yang sudah diikat, dijahit, atau dilipat sesuai pola
tertentu. Berdasarkan sejarah, teknik pembuatan shibori konon sudah ada sejak
abad ke-8.
Ada beberapa macam pola
yang dihasilkan dari teknik shibori. Namun, secara umum teknik pewarnaan yang
biasa digunakan ada 6 teknik:
1. Miura Shibori
Miura
shibori dikenal sebagai ikatan lubang (loop). Dalam proses pembuatan
shibori dengan teknik ini membutuhkan jarum kait dan bagian-bagian kain yang
dicabut. Motif kain dengan teknik miura
shibori dapat menciptakan motif abstrak dan bebas tanpa memikirkan pola.
2. Arashi Shibori
Arashi
merupakan arti kata dari badai. Sesuai dengan namanya, motif yang dihasilkan
dari arashi shibori berbentuk seperti badai yang memiliki pola hias berbentuk
garis-garis. Motif badai ini dihasilkan dengan teknik yang melilitkan kain pada
sebuah batang atau pipa secara diagonal.
3. Kanoko Shibori
Kanoko
shibori ini baisa disebut dengan tie-dye, dimana dibuat dengan cara
mengikat beberapa bagian kain sesuai pola yang diinginkan. Hasil dari kanoko
shibori adalah bulatan-bulatan acak, namun bila kain dilipat dahulu sebelum di
ikat, maka pola yang dihasilkan akan berbentuk bulatan yang teratur.
4. Itajime Shibori
Teknik
itajime shibori ini mirip dengan teknik arashi shibori, dimana juga menggunakan
batang atau pipa. Namun, itajime shibori memerlukan dua batang atau pipa untuk
menjepit kain dan kemudian diikat. Kain yang sudah disiapkan dilipat secara
memanjang sesuai dengan pola dan ukuran yang diinginkan. Lipat kain secara
teratur, sehingga membentuk tumpukan berbentuk persegi.
5. Nui Shibori
Teknik
nui shibori berbeda dengan teknik-teknik sebelumnya yang menggunakan lipatan
atau ikatan. Nui shibori merupakan salah satu teknik pewarnaan dengan
menggunakan pola jahitan untuk membentuk pola pada kain, sehingga motif yang
dihasilkan akan mengikuti pola jahitan. Pembuatan nui shibori ini cenderung
memakan waktu yang cukup lama dan rumit.
6. Kumo Shibori
Kumo
shibori dibuat dengan mengikat bagian-bagian tertentu pada kain secara halus
dan merata, sehingga akan menghasilkan pola motif pada kain yang mirip dengan
sarang laba-laba. Teknik yang satu ini akan memberikan harga yang tinggi karena
motif yang dihasilkan cukup unik.
Ragam kain yang digunakan
untuk membuat shibori sendiri sering kali terbuat dari bahan yang lembut dan
nyaman. Oleh karena itu, shibori sering dijadikan pilihan sebagai baju santai
hingga baju tidur.
Nah, sahabat BahanKain yang membutuhkan kain untuk bahan pembuatan shibori, Anda bisa cek koleksi kain di web kami dan hubungi customer service untuk menanyakan detail serta price listnya.