Kain jarik adalah salah
satu kain yang sangat melekat dikehidupan masyarakat Jawa. Jarik merupakan sebuah
sebutan untuk khas Jawa yang mempunyai motif batik dengan berbagai corak yang
diciptakan.
Jarik dalam Bahasa Jawa
memiliki makna yaitu “aja gampang sirik” atau berarti jangan mudah iri hati. Ketika
seseorang menggunakan jarik, maka ia akan berjalan dengan hati hati. Perempuan
yang menggunakan jarik akan berjalan lebih anggun dan terkesan lemah lembut.
Selain itu, kain jarik yang membebat tubuh wanita memiliki makna bahwa wanita
haus menjaga kesucian dirinya dalam arti tidak menyerahkan diri kepada siapa
pun.
Kain jarik sedikit
berbeda dengan jenis kain pada umumnya dimana kain ini memiliki peran
tersendiri dalam kehidupan masyarkat Jawa.
Yang pertama, kain jarik
bisa digunakan sebagai symbol tingkatan hidup atau status sosial seseorang. Hal
ini dapat dilihat dari motif jarik yang digunakan. Selain itu, jarik dapat
menggambarkan dari mana orang tersebut berasal, karena setiap daerah mempunyai
ciri dan motif yang berbeda-beda menurut dengan letak geografis daerah mereka.
Dahulu jarik sering
digunakan untuk menunjukkan status sosial seseorang dan dari mana orang
tersebut berasal. Pasalnya, jarik tetap bisa digunakan oleh semua orang
termasuk rakyat biasa karena kain yang satu ini memiliki berbagai fungsi.
Kain jarik pada umumnya
dapat dijumpai dalam berbagai ukuran serta motif yang diciptakan. Dalam
penggunaan jarik, memiliki beberapa pakem yaitu untuk acara pernikahan,
menjelang kelahiran dan kematian.
1. Pernikahan
Sumber: images.weddingku.com
Dalam
serangkaian upacara pernikahan pada adat Jawa, terdapat banyak sekali motif
kain jarik yang digunakan dalam proses acara seperti:
a. Siraman
Dalam acara ini bisa menggunakan motif
batik grompol dengan harapan penggunanya diberikan banyak rejeki.
b. Midodareni
Dalam acara midodareni, mempelai wanita
menggunakan batik bemotif truntum dan untuk pria menggunakan batik motif wahyu
truntum.
c. Akad
nikah
Pada saat prosesi akad nikahm kain jarik
yang biasa digunakan adalah motif sidomukti, sidoluhur atau sidoasih dimana
diharapkan pengantik dapat mencapai kemakmuran dalam membangun keluarganya.
2. Upacara menjelang kelahiran
Sumber: 4.bp.blogspot.com
Upacara
menjelang kelahiran biasanya diperingati ketika kehamilan sudah mencapai 7
bulan. Motif batik pada jarik yang dikenakan adalah motif wahyu truntum, cakar,
udan liris, kesatria, sidomukti dan babon angrem.
3. Upacara kematian
Sumber: gpswisataindonesia.info
Untuk
upacara kematian motif batik yang digunakan adalah motif batik slobok yang
melambangkan duka cita.
Berikut tadi sekilas mengenai jarik dan makna yang terkandung pada setiap motif jarik tersebut. Bagi sahabat bahankain yang ingin membuat jarik sendiri namun masih bingung bahan kain yang digunakan apa, silakan cek koleksi kain di website kami dan silakan hubungi customer service untuk menanyakan detail dari produknya.