Belakangan ini perkembangan teknik
sablon DTF atau Direct Transfer Film mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Pencapaian tersebut tak lepas dari kinerja para ahli digital printing kain yang semakin
gencar memperkenalkan mesin printing kain berteknologi canggih dan beroperasi dengan metode Direct
Transfer Film.
Sejak tahun 2021, teknik DTF memang
mulai banyak diperbincangkan pengusaha sablon karena metode ini sangat cocok
untuk bisnis sablon kaos satuan. Lalu, sebenarnya apa itu sablon DTF? Yuk, baca uraian lengkapnya berikut ini!
Pada prinsipnya, metode printing DTF memang tak jauh berbeda dari teknik DTG (Direct to Garment). Alasan inilah yang membuat kualitasnya kerap kali dibanding-bandingkan. Terlepas dari itu, banyak yang mengklaim bahwa sablon DTF jauh lebih bagus daripada DTG.
Sumber: www.permanent365.gq
Lalu sablon DTF itu apa sih? Singkatnya, sablon DTF atau Direct Transfer Film adalah teknik printing yang memakai kertas film dengan jenis tinta khusus untuk mentransfer gambar.
Kualitas DTF lebih baik karena pada
proses pembuatannya, tinta sablon direkatkan menggunakan lem sablon lalu diberi
tekanan (press) dan suhu tertentu. Sehingga gambar dari transfer film bisa
merekat sempurna pada serat kain.
Hadirnya trend kaos custom membuat banyak orang berbondong-bondong mencari jasa sablon tanpa minimal order. Melihat peluang yang cukup menjanjikan, sablon satuan pun menjadi salah satu bisnis yang mulai banyak dilirik para usahawan.
Sumber: www.tokopedia.com
Nah, jika Anda tertarik memulai
bisnis sablon kaos satuan dengan teknik DTF, Anda harus mempersiapkan beberapa bahan
dan peralatan, yaitu:
1. Bahan pertama yang wajib disiapkan adalah media sablon yaitu kaos. Hampir semua jenis material kain bisa di sablon denggan metode Digital Transfer Film mulai dari cotton carded, cotton combed, cotton bamboo, polyester, Tetoron Cotton (TC), scuba dan masih banyak lagi.
2.
Kain Teflon sebagai pelapis supaya hasil sablon
lebih maksimal.
3.
Printer sebagai mesin pencetak desain ke transfer film DTF.
4.
Transfer Film DTF yaitu kertas transfer khusus untuk
proses sablon Direct Transfer Film.
5.
Tinta khusus DTF dan tinta vator putih. Agar
hasilnya lebih memuaskan Anda bisa memilih tinta pigmen supaya cetakannya lebih
tajam, solid dan efek yang sedikit mengkilap.
6.
Hot Gun merupakan sebuah alat yang mengeluarkan
udara panas. Dalam prosses DTF alat ini berfungsi mengeringkan hasil sablon
atau printing.
7.
Tepung sablon DTF atau bubuk lem sablon yang berfungsi
melapisi kaos sebelum desain direkatkan.
8.
Mesin press yaitu mesin heatpress untuk
menempelkan desain sablon ke permukaan kain.
Setelah menyiapkan bahan dan
peralatan yang dibutuhkan, saatnya untuk menyablon. Nah, gimana sih cara
membuat sablon kaos dengan metode DTF ini?
Langkahnya cukup sederhana kok,
simak cara berikut ini ya:
1.
Buatlah desain gambar yang akan dicetak pada mesin
printer sablon DTF lalu simpan dalam format PNG atau TIF. Jangan lupa, ubah setting
printer menjadi mirror dan 1 phase atau print color langsung ditimpa white
ink. Supaya bentuk gambarnya tidak terbalik saat direkatkan pada kaos.
2.
Setelah itu print desain pada transfer film khusus
sablon DTF.
3.
Hasil print tersebut kemudian dilumuri Adhesive
Powder atau bubuk lem sablon secara merata.
4.
Gunakan hot gun untuk merekatkan lem
sablon agar bisa menempel dengan tinta putih.
5.
Langkah berikutnya yaitu menyiapkan kaos yang akan
disablon di atas plate mesin press kaos. Sebelum proses pengepresan lapisi transfer
film kain Teflon supaya hasilnya lebih memuaskan. Atur suhu mesin press di
angka 165 derajat dan timer 10 detik.
6.
Kelupas hasil press tersebut dan lakukan
pengepresan ke dua dengan suhu dan timer yang sama supaya sablonannya lebih
merekat. Kaos sablon pun siap dipakai. Ingat, pakaian yang sablon dengan metode
DTF ini tidak bisa disetrika secara langsung ya.
Sebatunya merawat kaos dengan
sablon DTF ini tidak begitu sulit. Berikut ini caranya:
1. Jangan
mencucinya dengan mesin cuci
Supaya awet dan tahan lama, pakaian yang disablon DTF
ini sebaiknya dicuci secara manual. Jangan coba-coba mencucinya dengan mesin
cuci. Sebab mesin cuci akan menggilas gambar yang terdapat pada kaos yang
membuat sablonan jadi lusuh dan terkelupas.
Sebisa mungkin jangan menguceknya, cukup
dicelup-celupkan dalam air deterjen lalu bilas sampai bersih. Pastikan pula
untuk mencucinya dengan posisi terbalik, bagian sablon berada di bagian dalam, dijamin
kaos sablonmu lebih awet, tahan lama, dan tidak mudah rusak.
2. Jangan
merendamnya terlalu lama
Pada dasarnya apapun jenis sablonnya memang akan cepat
rusak jika kelamaan direndam dalam larutan deterjen, demikian juga kaos sablon
DTF. Karena zat kimia yang ada pada deterjen bisa merusak rekatan tinta sablon.
Sayang kan kalau kaos custom kesukaanmu rusak gara-gara
hal ini? Maka dari itu, kamu hanya perlu merendam kaos beberapa menit saja, lalu
bilas dan keringkan.
3. Jangan
menyikat atau memerasnya
Kamu juga nggak mau sablonan kaosmu cepat mengelupas
kan? Jadi, jangan sekali-kali menyikat permukaan sablon digital ini ya. Jangan
pula memerasnya terlalu keras kalau tidak mau kaosmu terlihat lusuh dan bagian
sablonnya pecah-pecah.
4. Jangan
Gunakan Pemutih Pakaian dan Air Panas
Jangan sekali-kali menambahkan cairan pemutih ketika mencuci
pakaian yang disablon DTF. Namanya saja pemutih, jadi dia bisa membuat kaos
yang berwarna cerah sablonan jadi luntur. Selain itu jangan pula menggunakan
air panas. Sebaliknya, pakailah air biasa dengan suhu tidak lebih dari 40
derajat celcius.
5. Baliklah
pakaian saat menyetrikanya
Terakhir, setrikalah kaos yang diproses dengan teknik Digital Transfer Filmdengan posisi terbalik. Sehingga, bagian dalam kaos itulah yang kamu setrika. Langkah ini bertujuan meminimalisir paparan panas setrika yang kemungkinan bisa membuat sablon menempel pada setrika.
Sudah cukup jelas kan, Sobat? Sekarang udah tau kan apa itu sablon DTF, apa saja alat dan bahannya, bagaimana langkah pembuatannya serta bagaimana cara merawat pakaian yang disablon dengan teknik DTF. Semoga bermanfaat ya, Sobat.