Ada banyak hal yang bisa kamu
lakukan untuk bisa tampil beda dan eye
catching. Mulai dari permainan warna, desain hingga memakai busana-busana
dengan detail motif yang unik. Namun, jika kamu ingin tampil dalam gaya klasik yang timeless maka dress, blouse, celana,
tas dan sepatu bermotif bisa jadi opsi terbaik.
Ngomong-ngomong soal motif kain, ternyata jenisnya ada banyak lho. Bahkan tiap corak ternyata punya sebutan atau nama yang unik. Apa sajakah itu? Simak ulasan berikut ini yuk!
1.
Motif Paisley
Penggemar gaya bohemian pasti nggak asing dengan motif satu ini. Yaps, corak yang berasal dari Persia sekaligus ciri khas boho style ini sangat populer di Eropa pada tahun 1600-an. Sekalipun nama ‘paisley’ mirip nama sebuah kota di Skotlandia, tapi selendang bermotif ini pertama kali ditemukan di Pakistan dan India.
Sumber: https://www.theeastindiacompany.com/
Paisley dikenal sebagai corak kain yang bentuk dasarnya
mirip tetesan air lalu dikombinasikan dengan aksen lain sehingga tampak ramai
dan kental akan nuansa retro. Tak sedikit pula yang menyebut jika bentuknya
mirip ginjal.
2. Motif Medallion
Berikutnya ada motif medallion yang desainnya sangat mirip mandala yaitu berbentuk dasar lingkaran dikelilingi berbagai aksen dekoratif. Kain bercorak medallion terlihat begitu cantik dengan penggabungan pola bunga atau dedaunan di dalamnya. Konon, penciptaan motif ini terinspirasi dari relief candi yang indah.
Sumber: https://verabradley.com/
Seperti halnya paisley, medallion juga kerap ditemukan
pada busana-busana santai bergaya bohemian.
3.
Motif Argyle
Motif argyle adalah jenis corak pakaian dengan ciri khas bentuk belah ketupat dan pola garis diagonal putus-putus. Motif ini tercipta dari benang yang dirajut atau ditenun menggunakan paling sedikit dua warna. Argyle termasuk kategori motif klasik dan sering ditemukan pada sweater, rompi tanpa bukaan (vest) serta kaus kaki.
Sumber: https://www.blibli.com/
Corak argyle makin populer sejak para remaja dan orang
dewasa memakainya untuk menunjukkan gaya preppy
look yang tidak terlalu formal.
4.
Motif Gingham
Gingham adalah kein bermotif kotak-kotak yang tercipta dari penggunaan benang lusi dan pakan halus berlainan warna, itulah kain gingham. Sekilas, corak ini memang mirip pola kotak-kotak pada kemeja flannel atau tartan Skotlandia. Tapi kalau disandingkan, jelas keduanya punya perbedaan signifikan.
Sumber: https://www.prungtw.com/
Lebih tepatnya, motif gingham terdiri atas perpaduan
garis tebal dan tipis sehingga membentuk pola kotak-kotak. Beberapa pakar
menyebutkan bahwa gingham sebenarnya berakar dari tenunan sarung yang terdiri
dari perpaduan garis vertikal dan horizontal.
5.
Motif Tartan
Motif tartan terbentuk dari susunan benang vertikal dan horizontal yang saling menyilang dalam beberapa warna hingga membentuk kotak-kotak. Pada dasarnya, pola tartan hampir sama dengan motif geometric tapi lebih menekankan pola kotak. Umumnya terbuat dari serat wol, namun bisa juga dibuat dengan bahan lain.
Sumber: https://www.hipwee.com/
Pola ini selalu ada pada busana tradisional Skotlandia
bernama “kilt” yaitu berupa rok bermotif tartan. Bahkan tartan jadi pakaian nasional
Skotlandia pada tahun 1700-an. Sedangkan di benua Amerika, tartan lebih akrab
dengan sebutan “plaid” dan familiar sebagai bahan flanel. Motif tartan pun
terbagi lagi menjadi beberapa variasi yaitu madras, glen, chackered grandpa’s plaid, dan
tattersall.
6.
Motif Houndstooth
Motif hounstooth adalah jenis pola kain duotone yang
ditandai dengan bentuk kotak berpola abstrak, cenderung runcing, dan tidak
rata. Umumnya berwarna monokrom, sekilas tampak seperti gigi anjing dengan
paduan warna hitam dan putih. Kerap digunakan sebagai bahan pakaian maupun
aksesoris fashion seperti kemeja, vest, dasi, setelan celana, rok, outer hingga
topi.
7. Motif polkadot
Istilah polkadot awalnya dibuat oleh majalah Amerika pada tahun 1800-an untuk menyebut busana bermotif bulat dengan kombinasi warna hitam dan putih. Istilah polkadot berasal dari nama tarian Eropa Timur yang hits pada zaman itu dan langsung menjalar sekaligus berevolusi ke budaya pop. Motif bulat monokrom maupun kombinasi warna lainnya memberi kesan penampilan yang ceria.
Sumber:https://shopee.co.id/
Kain polkadot pun bida sengan mudah ditemukan pada
produk fashion hingga perlengkapan rumah tangga. Termasuk sprei, tirai, kursi,
wallpaper dinding bahkan sampul kado.
8.
Motif fleur de lis
Sebenarnya fleur de lis merupakan gambaran ilustrasi bunga
lily yang digambarkan sebagai lambang tradisional perancis sejak Abad
Pertengahan Tinggi hingga revolusi Perancis. Motif bunga fleur de lis biasa
diaplikasikan sebagai aksen dekoratif kain.
9.
Motif Chevron
Motif chevron merujuk pada sebuah pola yang tersusun dari dua kombinasi warna dan membentuk garis zig-zag. Dengan tampilan uniknya, kain maupun pola chevron cocok digunakan sebagai bahan pakaian atau desain interior.
Sumber: https://www.etsy.com/
Chevron juga kerap diadaptasi sebagai tusuk sulam untuk menghias
tepian kain even weave, kain biasa serta mengisi bidang (filling stitch).
10.
Motif Floral
Motif floral alias bunga-bunga adalah salah satu corak yang kerap diaplikasikan pada pakaian wanita. Termasuk hijab, dress, blouse, saputangan serta perlengkapan ibadah seperti mukena dan sajadah.
Jenis motif ini identik dengan gambar bunga-bungaan kecil, bunga besar atau kombinasi keduanya dan warna-warna pastel yang disukai kaum wanita, seperti merah muda, orange, biru muda, hingga kuning.
11. Motif Stripe atau salur
Terakhir ada motif yang paling sering ditemui pada beragam model busana yaitu motif garis atau stripe. Baik horizontal ataupun vertikal yang sifatnya unisex sehingga mudah dipadupadankan. Kain bermotif salur sangat cocok digunakan untuk beragam kesempatan, kasual maupun formal.
Sumber: https://lifestyle.okezone.com/
Outfit bermotif garis vertikal juga menciptakan ilusi tubuh yang lebih ramping. Sebaliknya, pakaian denan corak garis horizontal membuat kesan badan yang lebih berisi.
Itulah beberapa motif kain yang paling terkenal dan kerap diaplikasikan pada pakaian. Nah, Sobat Bahankain lebih suka outfit berhiaskan corak mana nih? Apapun pilihanmu, pastikan itu sesuai dengan personal style-mu agar kamu tetap percaya diri. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba ya!