Dasi merupakan aksesori yang sangat penting
dalam rangkaian busana formal pria untuk menciptakan kesan professional dan berwibawa. Mungkin cuma di film atau drama, kamu bisa melihat betapa gagahnya
mereka ketika memakai setelan jas lengkap dengan dasi. Namun, tak jarang kaum
pria juga perlu atau bahkan diwajibkan memakai aksesoris ini di beberapa kesempatan.
Terutama di momen-momen khusus yang bersifat resmi, seperti pernikahan,
wawancara kerja, atau pertemuan penting.
Selama ini, istilah ‘dasi’ seringkali
diidentikkan dengan aksesoris leher berupa kain yang diikat simpul di bagian
kerah kemeja. Lalu kainnya dibiarkan menjuntai di sisi depan pakaian tersebut. Padahal
ada banyak jenis dasi yang masing-masing memiliki karakteristik serta kesan tersendiri. Pilihan warna, motif dan materialnya pun cukup beragam, sehingga
penggunaannya hendaklah disesuaikan dengan kebutuhan.
Berikut variasi model dasi serta momen yang tepat untuk memakainya:
1.
Dasi Standar (Four
in hand necktie)
Ini adalah model dasi yang paling familiar dan populer di kalangan pria. Four in hand necktie sangat multifungsi karena cocok untuk melengkapi setelan outfit untuk tampil dalam gaya formal ataupun semiformal. Desainnya sederhana dan cara memakainya juga sangat mudah.
Disebut juga dasi standar, dengan ciri khas bentuk kecil
di bagian atas dan makin melebar ke bawah. Four
in hand necktie cocok dipadukan bersama kemeja panjang dan celana bahan,
atau setelan jas yang lebih resmi.
2.
Seven fold tie
Bentuk dasi ini sama dengan four in hand necktie, tapi desain serta penampilan seven fold tie jauh lebih kokoh dan berkelas.
Seven fold tie adalah tipe dasi berkualitas
tinggi. Dibuat dari selembar kain sutra yang dilipat sebanyak tujuh kali untuk
menciptakan simpul yang padat dan kokoh. Menghasilkan dasi mewah yang berbobot
dengan tampilan serta kesan khas.
Dasi tujuh lipatan ini berasal dari Italia tepatnya abad
ke-20 dan menjadi simbol keanggunan serta kecanggihan. Seven fold tie sangat populer di kalangan pria –pria fancy yang ingin tampil menonjol di dengan
selera mode yang sempurna.
3.
Dasi kupu-kupu (Bow tie)
Model dasi berikutnya juga tak kalah familiar. Ya, itulah dasi kupu-kupu alias bow tie. Dasi ini mulai dipopulerkan pada tahun 1980 dan penggunaannya menunjukkan strata sosial tinggi. Seperti halnya politisi, dokter, ilmuwan, guru serta arsitek.
Namun di era modern ini, dasi kupu-kupu bisa dipakai
semua kalangan dan menjadi salah satu aksesoris wajib pada
kesempatan-kesempatan formal. Bahkan, pelayan di restoran-restoran berkelas
atau western juga kerap terlihat mengenakan bow
tie. Biasanya dipadukan dengan kemeja putih dan tuksedo.
4.
Skinny tie
Dinamakan skinny tie karena potongan dasi ini lebih ramping dari dasi standar. Skinny tie mulai populer sejak dipakai oleh personil band pop legendaris, The Beatles. Ukurannya lebih kecil dengan pola yang memanjang lurus ke bawah hingga tengah ikat pinggang.
Sumber: https://review.bukalapak.com/
Dasi jenis ini lebih direkomendasikan untuk pria
berbadan kurus karena bentuknya yang minimalis. Kesannya juga dianggap lebih
santai, sehingga cocok dikombinasikan dengan daily outfit kantoran maupun acara bisnis informal. Pria lebih
sering memadukan skinny necktie bersama blazer dan jeans atau chinos pants. Kesannya
setengah resmi, namun tetap rapi dan kekinian.
5.
Cravat tie
Bentuk dasi bernama cravat ini mirip syal sutra yang diikatkan di bagain depan leher. Cravat merupakan jenis dasi bergaya vintage dengan ukuran lebih pendek tapi melebar. Cara menggunakannya cukup sederhana, hanya diselipkan di kerah kemeja.
Sumber: https://www.dqt.co.uk/
Tampilan cravat cenderung santai. Oleh sebab itu,
penggunaannya bisa dilakukan pada suasana-suasana informal. Model dasi pria ini
terlihat lebih longgar seolah gabungan antara syal dan dasi ketika digunakan. Cravat
tie dianggap sebagai model dasi pertama hasil evolusi dasi pria.
6.
Ascot
Sebenarnya bentuk ascot hampir mirip cravat. Hanya saja, dasi ascot dipakai di bawah kerah sedangkan cravat di atas kerah. Cara memakainya sangat mudah, cukup lingkarkan kedua sayap di leher dan selipkan sisa kainnya ke dalam kemeja. Ikatan tersebut harus cukup longgar agar bisa menyelipkan dua jari di bawahnya. Pemakaiannya seringkali diiringi kebiasaan membuka dua buah kancing atas kemeja guna mempertajam siluetnya.
Ascot necktie memiliki dua sayap besar di setiap sisi
yang menyatu dalam simpul rumit di salah satu ujungnya. Bahkan beberapa jenis ascot
juga diberi hiasan di sepanjang tepinya. Biasanya dibuat dari bahan kain yang
berkarakter mewah seperti sutra, satin, atau beludru.
Jika penggunaannya benar, dasi jenis ini memberi
kesan anggun namun ceria pada situasi yang tepat. Gaya dasi ini hanya sesuai
pada acara resmi, ya. Jadi, jangan coba-coba memakainya saat ke kantor.
7.
Bolo tie
Bisa dibilang ini adalah versi dasi yang paling unik. Modelnya erupa dasi tali yang diikat menggunakan logam, bolo tie pernah menguasai tren dasi pria di era 70-an. Terbuat dari bahan tali kulit atau bahan lain yang dianyam atau dikepang memanjang menyerupai sebuah kalung.
Dasi dengan nama lain akord
tie ini sempat menjadi dari resmi di beberapa negara Eropa seperti
Meksiko, Amerika Serikat dan negara bagian Texas. Sifatnya juga formal sehingga bisa dipadukan dengan kemeja dan setelan jas.
Itu dia beberapa model dan jenis dasi yang bisa
kamu pilih sesuai penggunaannya. So, jangan lagi asal memakai dasi ya. Selalu pastikan
modelnya pas dengan momen, suasana dan gaya pribadimu. Semoga bermanfaat!