Sleeping bag
merupakan salah satu perlengkapan esensial saat melakukan aktivitas atau
menghabiskan waktu di luar ruangan. Entah mendaki gunung atau sekedar camping
di alam. Selain pengganti alas tidur dan selimut, kantung tidur dengan bentuk
mirip kepompong ini dapat membantu menjaga tubuh dari suhu dingin atau serangga
yang bisa mengganggu kenyamanan tidur.
Sleeping bag
juga bisa menjadi tameng dari ancaman hipotermia yang membayangi siapapun
ketika berkemah di alam terbuka, terutama daerah pegunungan. Jenisnya pun cukup
beragam, sehingga ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat memilihnya.
Sleeping bag atau kantong tidur adalah
sebuah kantong isolasi dengan bentuk mirip kepompong yang agar tubuh tetap
hangat saat tidur di luar ruangan atau lingkungan bersuhu dingin. Alat ini
berupa kantung besar dilengkapi penutup yang bisa digunakan sebagai alas
sekaligus selimut tidur. Biasanya sleeping bag memiliki desain yang compact, ringan dan mudah dibawa
kemana-mana.
Model awal sleeping bag yang
digunakan para penjelajah alam di abad ke-19 hingga awal abad ke-20 lebih besar
dan berat karena masih menggunakan isian kapas atau bulu angsa. Beda dengan
saat ini dimana sleeping bag tersedia dalam berbagai bentuk serta material
pembuatnya.
Nah, jika didasarkan pada
bentuknya, sleeping bag terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1.
Sleeping bag rectangle
Sesuai namanya, ini adalah jenis sleeping bag yang bentuknya persegi panjang, menyerupai tikar. Kantong tidur model ini memiliki ruang yang cukup luas, sehingga tubuh bisa lebih leluasa bergerak.
Baca Juga: |
Namun, karena desainnya yang luas, daya insulasi (kemampuan
mempertahankan suhu tubuh) sleeping bag rectangle jauh lebih rendah
dibandingkan model lain. Ia kurang efektif menahan suhu di yang sangat dingin
di gunung, dataran tinggi, atau daerah bersalju. Sehingga lebih direkomendasikan
untuk camping di dataran rendah atau tempat lain yang suhunya tidak terlalu
dingin.
2.
Sleeping bag tapered
Berikutnya, ada sleeping bag tapered atau
semi-rectangular yang memiliki desain lebar di bagian bahu lalu menyempit di
bawah (kaki). Bentuk yang meruncing mirip kepompong, memberikan kebebasan gerak
namun tetap efisien mempertahankan suhu tubuh dengan desain bagian bawah yang
lebih sempit.
Daya insulasinya lebih baik dibandingkan sleeping bag
rectangle, cocok untuk aktivitas pendakian di gunung yang cukup tinggi dan
dingin.
3.
Sleeping bag mummy
Kantong tidur satu ini paling disarankan saat hendak
melakukan pendakian di gunung-gunung tinggi dan bersuhu ekstem. Yups, sleeping
bag mummy adalah jenis kantong tidur dengan desain press body (pas di tubuh). Bentuknya menyempit dari bagian bahu
hingga kaki, mirip mumi Mesir dan dirancang untuk memberikan insulasi maksimal
pada tubuh.
Kantong tidur ini juga dilengkapi penutup kepala. Meminimalkan ruang udara di dalam kantung, sehingga panas tubuh bisa tertahan sepenuhnya.
Memilih sleeping bag yang
tepat sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan saat berpetualang. Ada beberapa faktor utama
yang perlu dipertimbangkan agar tidak
salah pilih, yaitu suhu, bahan, dan berat.
Ini adalah hal pertama yang harus diperhatikan dalam pemilihan
sleeping bag. Temperature rating merupakan batas suhu paling rendah dimana
sleeping bag mampu menjaga penggunaknya tetap nyaman dan merasa hangat
berdasarkan str tertentu. Secara umum, temperature
rating sleeping bag terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:
·
Comfort: Suhu terendah dimana rata-rata
wanita akan merasa nyaman tidur nyenyak.
·
Limit: Suhu terendah dimana rata-rata
pria akan merasa nyaman tanpa kedinginan.
·
Extreme: Suhu terendah dimana sleeping
bag masih dapat mencegah hipotermia, tetapi tidak menjamin kenyamanan.
Pilihlah sleeping
bag dengan peringkat suhu yang beberapa derajat lebih rendah dari suhu
terdingin yang sekiranya akan hadapi di lokasi tujuan.
Jenis isian (insulasi) sleeping bag bisa berupa bulu
angsa (goose down), dakron (syntetic fiber), dan hybrid memberikan
kehangatan yang berbeda. Setiap isian juga memiliki keunggulan dan kekurangan
masing-masing.
Berikut ulasannya:
·
Bulu Angsa (Goose Down)
Ini adalah jenis
isian sleeping bag terbaik yang dirancang untuk dipakai di gunung bersalju atau
daerah bersuhu ekstrem. Sleeping bag dengan isian bulu angsa menawarkan rasio
kehangatan-terhadap-berat yang superior. Bobotnya pun sangat ringan, mudah
dikemas, dan tahan lama. Namun, karena berbahan termasuk bahan alami, harga
sleeping bag berisi bulu angsa jauh mahal dan daya insulasinya bisa hilang ketika
basah.
·
Dakron (Sintetic
fibre)
Dakron merupakan serat sintetis berbahan dasar poliester. Kelebihannya adalah tetap hangat meskipun basah, lebih
cepat kering, dan harganya jauh lebih terjangkau. Namun, sleeping bag
sintetis cenderung lebih berat dan besar saat dikemas.
·
Hybrid (kombinasi bulu angsa dan serat
sintetis)
Sleeping bag
dengan isian hybrid menggabungkan keunggulan dari kedua bahan. Biasanya, bagian
atas diisi dengan bulu angsa untuk memaksimalkan kehangatan dan berat yang
ringan, sementara bagian bawah diisi serat sintetis yang lebih tahan air dan
kelembapan.
Pilih ukuran yang sesuai tinggi badan atau sedikit
lebih panjang agar tubuh bisa mendapatkan insulasi yang optimal. Pertimbangkan
juga bentuk sleeping bag:
·
Rectangle (Persegi Panjang), ruang
geraknya luas tapi daya insulasinya rendah. Cocok untuk camping santai
di dataran rendah atau buper (bumi perkemahan).
·
Mummy, daya insulasi maximum. Efektif untuk suhu dingin karena desainnya yang fit body dan minim ruang udara di
dalamnya. Tapi tubuh tidak bisa leluasa bergerak
·
Semi-rectangular, gabungan dari keduanya,
menawarkan keseimbangan antara kehangatan serta kenyamanan.
Selain peringkat suhu dan bahan isian, ada beberapa
fitur dan spesifikasi tambahan yang perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor ini berkaitan
dengan kenyamanan serta kemudahan penggunaan sleeping bag, seperti:
·
Berat dan
Ukuran Saat Dikemas (Packability)
Sleeping bag
yang ringan dan mudah dikompresi akan menghemat ruang di tas dan mengurangi
beban. Terutama sleeping bag isian bulu angsa.
·
Ritsleting
(Zipper)
Pilih sleeping
bag dengan ritsleting yang kokoh dan mudah dibuka tutup. Dalam hal ini, ritsleting
dua arah lebih baik karena memungkinkan pembukaan dari bagian bawah untuk
ventilasi ketika cuaca menjadi hangat.
·
Tudung
dan Kerah Angin (Hood and Draft Collar)
Dua fitur ini
sangat krusial untuk mengunci panas tubuh. Kerah angin adalah tabung berinsulasi
di sekitar leher yang mencegah udara dingin masuk melalui celah ritsleting. Akan
lebih baik jika tudung dapat di-adjust.
·
Bahan
Luar (Shell) dan Dalam (Liner)
Bahan luar
umumnya terbuat dari nilon atau poliester. Beberapa memiliki lapisan ripstop
untuk mencegah sobekan atau lapisan DWR (Durable Water Repellent) guna menahan
kelembapan.
Untuk bahan dalaman
yang bersentuhan langsung dengan kulit, pilihlah bahan yang terasa nyaman dan
mampu mengelola kelembapan, seperti nilon atau flanel.
·
Kantong
Kompresi (Compression Sack)
Kantong kompresi
memungkinkan sleeping bag bisa memadat hingga ukuran terkecil agar bisa menghemat
ruang penyimpanan secara signifikan.
Itu dia jenis sleeping bag serta tips
memilihnya. Semoga ini bisa membantumu mengambil keputusan, ya!
Nah, kalau Sobat Bahankain sedang
mencari supplier kain berkualitas dan terpercaya untuk berbagai kebutuhan,
Bahankaincom bisa menjadi opsi terbaik. Kami menyediakan berbagai jenis kain,
benang, serta keperluan tekstil hingga bahan kulit bermutu tinggi.
Cek ketersediaan produk incaranmu
di Kategori Produk kami.
Atau langsung hubungi customer
service Bahankaincom untuk detail produk, pemesanan, serta informasi lain.