Di tengah derasnya arus dunia
mode, setiap orang beradu outfit agar
lebih menonjol dan tampil berbeda dari yang lain. Sebagian dari mereka memilih busana-busana
klasik bergaya vintage maupun retro. Bukan tak ingin berpakaian trendy, tapi banyak
orang menganggap ini adalah cara paling ‘aman’
untuk menciptakan gaya tersendiri dan tetap stylish tanpa batasan waktu.
Istilah vintage dan retro adalah
dua hal yang berbeda makna namun kerap digunakan secara bergantian. Meski
sama-sama memvisualkan gaya busana di masa lalu tapi keduanya memiliki nuansa
berbeda dalam penggunaannya. Gayanya yang otentik membuat tema fashion jadul
ini kerap diaplikasikan dalam bidang interior desain.
Lalu, apa sih bedanya gaya vintage
dan retro? Simak ulasan berikut ini yuk!
Kata "vintage" berasal dari bahasa Perancis yang berarti ‘masa lalu’. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1920-an untuk menyebut barang berusia 20-100 tahun.
Jadi, sebuah mode fashion bisa
dikategorikan sebagai vintage style jika
pakaian tersebut sudah berumur minimal 20 tahun. Fashion vintage menjadi lebih populer setelah memasuki era 40-an,
dimana orang mulai mendambakan dan mengoleksi barang-barang bersejarah.
Desain pakaian bergaya vintage
relatif sederhana dan lekat dengan kesan elegan juga cukup formal. Cabang
fashion ini menginterpretasikan sikap anti-konsumeris dan gaya hidup hippie
yang menguasai tren pada masa itu. Banyak orang cenderung memilih beberapa item
pakaian berkualitas tinggi daripada memenuhi lemari dengan fast fashion.
Vintage memberi kesan feminin karena umumnya didominasi dengan warna pudar yang simple. Dress merupakan salah satu poin dalam tema busana vintage yang mempunyai ciri paling khas. Detail applique, kerah, dan pola berlimpah menjadi detail utama dalam gaun vintage style.
Baca Juga: |
Vintage style mengusung mode fashion tahun 20-an
hingga tahun 60-an. Dimana desain-desain pakaian saat iru cenderung praktis dan
banyak bermain dengan motif minimalis. Contoh outfit vintage:
1. Rok
A-line
2. Blouse
3. Celana
pendek ketat (hotpants)
4. Baju
dengan detail pita besar
5. Midi
dress
6. Ruffle
dress
7. Loose
shirt
8. Jaket
windbreaker
Di sisi lain, istilah “retro”
berasal dari bahasa Latin yang artinya “mundur” atau “ke belakang”. Juga
singkatan dari kata bahasa Inggris “retrospective”bermakna sama yaitu
melihat ke belakang atau masalalu. Jadi, retro style adalah gaya atau tren desain
yang mengadopsi elemen-elemen dari masa lalu.
Retro pun menjadi istilah umum
untuk menyebut segala sesuatu yang terinspirasi dari gaya, mode, ataupun desain
dari masa lalu. Pakaian, dekorasi, dan musik retro sangat mencerminkan gaya dari
beberapa dekade sebelumnya guna menghidupkan kembali estetika dari waktu
tersebut.
Retro style
mengusung fashion yang pernah tren pada tahun 70-an sampai
90-an. Dimana mode lebih beraneka warna dan terkesan gemerlap dengan potongan
variatif hingga super ketat.
Contoh outfit retro:
1. Kemeja
Flanel
2. Jaket
kulit
3. Celana Overall
4. Celana
Kulot
5. Celana
cutbray
6. Dress Motif
7. Blazer
Fashion retro dan vintage memang sama-sama menarik. Namun, keduanya tetap berbeda dan mempunyai ciri khas masing-masing. Dari segi desain, vintage mengacu pada struktur actual dimana barang-barangnya dianggap sebagai barang asli. Sedangkan retro mengacu pada nilai estetika sehingga barang retro seolah imitasi (tiruan).
Barang retro secara eksklusif
berkaitan dengan bagaimana sesuatu itu terlihat. Sementara barang vintage
mengacu pada usia, pengerjaan, pola, atau gayanya.
Perbedaan vintage style dan retro style
juga bisa kamu lihat dari aspek berikut:
Perbedaan pertama
terletak pada warna pakaian. Warna vintage outfit cenderung kalem dan berkesan
sejuk seperti kehijauan. Warna soft yang berkesan tenang juga
banyak digunakan dalam gaya vintage.
Sebaliknya, gaya berbusana
ala retro style justru menggunakan
warna-warna yang lebih berani seperti merah hingga kuning. Kesan warnanya lebih
bebas dan gemerlapan. Inspirasi style ini bisa kamu lihat pada penampilan Elvis
Presley, Michael Jackson dan bintang-bintang besar di era70an.
Warna cerah
dan busana yang gemerlap menunjukkan bahwa konsep busana retro berusaha
menonjolkan gaya disko. Terlihat jelas pada opsi padupadan celana pendek dan
rompi, celana potongan cutbray dan jaket kulit atau baju-baju manis
dengan corak dan warna cerah.
Di sisi lain,
kemasan busana vintage jauh lebih lembut dan memunculkan sebuah
mode feminin yang kalem.
Perbedaan timeline yang
jauh menciptakan kontras besar di antara keduanya. Perlu kamu tahu bahwa busana
gaya vintage berasal dari masa tahun 1920 hingga 1960-an. Sedangkan inspirasi
busana gaya retro jauh lebih modern yaitu dari tahun 70-an sampai dengan
90-an.
Selisih waktu yang cukup jauh membuat look busana ala vintage dan retro jelas terlihat berbeda. Retro identik dengan tampilan mewah, bling-bling dan warna cerah yang terkesan begitu glamor. Model busananya pun tampak lebih ceria dan meriah.
Berbanding terbalik dengan gaya busana vintage yang cenderung rapi dan sedikit formal.
Itu dia pengertian vintage style dan beberapa aspek yang membedakannya dengan gaya retro. Sekarang, udah bisa ngebedain kain? Kamu lebih suka versi vintage apa retro, nih? Apapun pilihannya pastikan itu bisa membuatmu merasa nyaman dan lebih percaya diri ya.
Jangan lupa, pertimbangkan bahan pakaian berkualitas seperti yang ada di Etalase Produk Bahankaincom ya. Kami bisa menjadi solusi terbaik untuk memenuhi segala kebutuhan kain dan tekstil Anda.
Semoga Bermanfaat dan Selamat Berbelanja ya!