Titik merupakan elemen motif yang umum digunakan dalam gaya-gaya klasik, tapi yang paling terkenal dan mempunyai onsep terkuat adalah corak polkadot. Polka dot adalah gaya pola sederhana yang terdiri dari serangkaian lingkaran berisi dengan ukuran sama dan terdistribusi secara merata. Secara tradisional motif ini dibuat dari titik-titik dalam satu warna cerah pada latar belakang pucat atau gelap maupun sebaliknya.
Motif ini sering diapliasikan pada busana dan aksesoris anak-anak karena memberi kesan ceria. Polka dot juga banyak ditemukan dalam produk mainan, keramik, furnitur, outfit santai, pakaian renang hingga pakaian dalam yang memberi ekspresi awet muda.
Polkadot sangat tidak umum digunakan dalam konteks formal. Kalaupun dikenakan, corak tersebut hendaknya menggunakan kombinasi warna-warna netral dengan ukuran bulatan yang lebih kecil. Tak heran jika motif ini banyak ditemukan pada kemeja, blouse, dress, dasi, syal dan kaos kaki.
Seperti apa sejarah penggunaannya? Simak ulasan berikut ini yuk!
Penamaan polka berasal dari kata Ceko Pulka yang berarti langkah kecil. Kata ini juga merujuk pada tarian polka yang populer di eropa dan amerika selama abad ke-19. Seiring populernya tren ini, stilah polka pun diterapkan untuk menamai barang-barang dengan percikan titik-titik dekoratif yang terkesan ceria.
Pola Polkadot mungkin terlihat monoton dan sederhana dengan keterbatasan, tetapi sebenarnya pola ini sangat serbaguna dan dapat divariasikan dengan berbagai cara dan digunakan untuk berbagai keperluan. Pola ini dapat menjadi pola yang berani, sekaligus sebagai perpaduan dalam koleksi.
Dan ketika sesuatu tampak sederhana atau terbatas,
orang tidak dapat menahan keinginan untuk melihat apakah mungkin untuk
menantangnya.