Dibandingkan teknik pewarnaan
lainnya, tie dye merupakan salah satu metode pewarnaan yang paling mudah. Meski
demikian, faktanya banyak orang merasa kurang puas dengan hasil harya mereka.
Entah hasil warna yang kurang tajam atau warna kurang menarik. Dan sangat
menyebalkan ketika proyek tie dye itu gagal.
Namun faktanya, membuat kreasi tie dye memang cukup tricky alias gampang-gampang susah. Nah, ada beberapa cara membuat kreasi tie dye untuk hasil yang sempurna dan anti gagal.
Dikutip dari laman craftchica.com, berikut 10 tips rahasia membuat tie dye yang perlu kamu tahu!
Langkah awal yang paling penting dalam membuat karya
tie dye adalah memilih kain yang tepat. Untuk hasil terbaik, pilih yang 100% serat
alami katun, linen, rayon, bambu, atau sutra. Kalaupun campuran, pastikan komposisi
serat alaminya 90% atau lebih mendominasi. Hindari persentase serat alami dan
sintetis 50/50 karena hasil warnanya tidak terlalu cerah.
Jika kamu masih awam, ada baiknya memulai sejarah tie
dyemu menggunakan kaos katun. Tie-dye tidak bisa diaplikasikan pada bahan
poliester, lycra, spandeks, serta kain sintetis lain. Sedangkan hasil terbaik
pada kain sutra, rayon, dan katun tipis.
Selain memilih bahan, kamu juga perlu meniapkan sarung
tangan dan menyisihkan area kerja yang luas untuk membuat tie-dye dan mendiamkannya
hingga kering. Setidaknya, butuh waktu enam jam agar pewarna mengering secara
sempurna. Lapisi permukaannya dengan kantong sampah, taplak meja plastik atau
kertas daur ulang seperti kertas kado, koran serta bahan lain.
Proses pewarnaan tie dye akan lebih mudah dan mendapat
hasil yang memuaskan jika dilakukan di atas besi panggangan atau nampan
pendingin kue dengan bentangan besi peniris. Sehingga pewarna berlebih dapat
menetes dan tidak menggenang. Ini mencegah pewarna menyebar ke area yang tidak inginkan.
Siapkan juga capitan yang kokoh untuk mengambil proyek
dan membaliknya secara hati-hati saat hendak mewarnai sisi belakangnya. Jangan
lupa, botol pencet guna memudahkan pewarnaan.
Sebelum memulai proyek tie dye, cuci dulu baju atau
kainmu agar kanjiannya luntur dan seratnya melemas. Mewarnai kemeja tanpa
mencucinya terlebih dahulu dapat menggagalkan DIY tie dye dan membuat warnanya luntur
seketika.
Cuci dengan air biasa, lalu angkat, kibaskan, dan kamu
bisa memulainya. Tingkat kelembapan sempurna juga bisa membasahi kain dengan
botol semprot.
Tahukah bahwa perbedaan hasil tie dye tergantung seberapa
basah kain? Ya, selain jenis kain, kandungan air pada bahan juga sangat
mempengaruhi keberhasilan tie dye.
Kalau ingin warnanya bagus dengan garis-garis yang
tajam, pastikan kain dalam kondisi kering. Namun untuk mengerjakan kain yang
tebal, kain yang basah justu memungkinkan pewarna meresap lebih dalam. Jika
mewarnainya dalam kondisi kering maka akan banyak area putih (tidak menyerap
warna). Jalan terbaik adalah mulai dari kain basah dan semprotkan air untuk menjaganya
tetap lembap saat penambahan warna.
Jangan sampai basah kuyup karena pewarna akan menyebar
terlalu banyak dan luntur ke area lain. Zat warna pun jadi makin encer dan
hasil akhirnya tak secerah yang diharapan.
Mengikat pola tie dye dengan karet gelang memang cocok
untuk pemula. Tapi setelahnya, akan lebih baik jika menggunakan tali pengikat. Garis polanya menjadi rapi dan lebih mudah dilepas
pasang. Sehingga lebih mudah memodifikasi teknik tie-dye lain seperti melipat
kain, melilitkannya dengan tali, atau menggunakan jepitan jemuran.
Gunakan sarung tangan plastik, bilas setelah digunakan
pada satu jenis warna guna mencegah kontaminasi silang. Juga siapkan sepasang
sarung tangan cadangan. Pakailah apron atau pelindung badan untuk menjaga kulit
agar tidak terkena pewarna. Karna sifat pewarna tekstil cenderung permanen dan tidak
akan hilang.
Kain basah atau lembab memungkinkan penyebaran warna. Jadi,
ingatlah untuk memberi sedikit jarak di antara warna saat proses menuangkan
pewarna.
Jangan terlalu banyak, mungkin sekitar satu sentimeter
atau jarak karet gelang sudah sempurna. Hal ini juga tergantung jenis dan
ketebalan kain. Warna dapat menyebar lebih cepat dan luas pada syal sutra
dibandingkan totebag kanvas.
Usahakan juga untuk membuat lipatan yang rapi, entah
itu lipatan melingkar, lipatan akordeon, atau lipatan kusut. Ini akan mencegah
munculnya gumpalan warna. Karena keindahan teknik tie-dye adalah efek dari
lipatan. Pastikan lipatannya tajam dan rata. Lipat kaus yang basah lalu gunakan
karet gelang atau penjepit supaya tetap kencang.
Panas dapat membantu pewarna menempel lebih cepat dan kuat.
Tutup atau bungkus kain yang sudah diwarnai dengan plastik. Tak perlu terlalu
ketat, sedang saja saja tapi cukup menutupi semua permukaannya. Langkah ini
juga dapat mencegah kotoran atau kontaminasi lain
Biasanya petunjuk pada kemasan pewarna bubuk yang
dicampur dengan air, harus memasukkan bagian yang diwarnai ke dalam kantong. Tujuannya
yaitu memastikan konsentrasi warna yang lebih maksimal. Biasanya butuh waktu
sekitar enam jam untuk mengaktifkan seluruh pigmen warna sebelum nonaktis.
Untuk pencucian pertama, kenakan sarung tangan dan
bawa proyek ke wastafel. Sebelum melepaskan ikatan, bilaslah air hangat atau
dingin. Cara ini dapat membantu agar hasilnya tidak terlalu berantakan.
Setelah itu, barulah lepaskan tali ikatan, lembarkan
pakaian dan bilas sampai air bilasannya jernih. Masukkan ke dalam mesin cuci bersama
sehelai pakaian bekas untuk memaksimalkan penyerapan sisa zat pewarna. Gunakan
air dingin, tunggu hingga prosesnya selesai lalu angina-anginkan hingga kering.
Itu dia 10 tips yang bisa
membantumu membuat tie-dye anti-gagal. Tertarik untuk mencobanya? Nah, beli
kainnya di Bahankaincom aja.