Fakta tentang barik
korpri,
Batik korpri meruapakan salah
satu seragam resmi ASN (aparatur sipil negara) yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Dewan Pengurusan Korpri Nasional No. 2 tahun 2011. Batik ini menjadi
seragam yang wajib dikenakan pada hari ulang tahun Korpri, tepatnya tanggal 29
November.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa
batik korpri wajib dipakai pada tanggal 17, upacara hari besar nasional, rapat
serta pertemuan yang diselenggarakan oleh Korpri. Nah, kali ini kita akan
membahas beberapa fakta unik mengenaik batik korpri.
Penggunaan baju Korpri bukan
sekadar aturan formal, melainkan sebuah ungkapan solidaritas. Sebelum
membahasnya lebih jauh, ada baiknya kita mengenal tentang organisasi KORPRI.
Korps Pegawai Republik Indonesia
atau Korpri adalah sebuah organisasi di Indonesia yang anggotanya terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil, pegawai BUMN, BUMD serta anak perusahaan. Selama ini,
banyak orang seringkali mengaitkan organisasi ini dengan Pegawai Negeri Sipil
(PNS) karena kedudukan dan kegiatannya tak jauh dari kedinasan. Walaupun
sebenarnya PNS adalah bagian dari Korpri.
Korps ini didirikan pada 29
November 1971 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971, sebagai
wadah untuk menghimpun seluruh pegawai Republik Indonesia. Sedangkan seragam
batik Korpri baru muncul beberapa tahun kemudian dan sudah mengalami beberapa
kali perubahan desain.
Yuk, simak beberapa fakta tentang
batik Korpri berikut ini!
1.
Pertama kali muncul pada Masa Orde Baru
Batik korpri pertama kali muncul pada era Orde Baru atau
sekitar tahun 1990-an. Seragam tersebut merupakan implementasi dari gagasan
Presiden Soeharto untuk menciptakan identitas nasional dan pakaian wajib
pegawai negeri sipil (PNS). Selaras dengan namanya, baju ini mempunyai motif utama
berupa logo korpri.
2.
Sempat jadi kotroversi
Kemunculan seragam aparatur sipil negara ini sempat
menjadi kontroversi di era Orde Baru. Alasannya karena baju Korpri diduga
menjadi simbol kekuasaan politik yang diterapkan secara tidak langsung oleh
para penguasa.
Mengingat kala itu, Presiden Soeharto kerap memakai kemeja
batik saat menerima tamu kenegaraan. Soeharto juga menjadikan wastra batik sebagai
hadiah bagi tamu-tamu penting negara di berbagai acara.
3.
Dibuat oleh Aming Prayitno
Lambang korpri pada motit batik Korpri diciptakan oleh
Aming Prayitno, lulusan Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta (sekarang
Institut Seni Indonesia) yang akhirnya menjadi dosen di kampus tersebut.
Sebelumnya, motif baju korpri hanya berupa lung-lungan
dan buket. Setelah diciptakannya lambang korpri, barulah coraknya berubah
menjadi tumpal di ujung bawah dengan motif utama logo korpri.
4.
Makna logo Korpri
Logo korpri terdiri dari ilustrasi pohon, rumah
berbentuk balairung serta dua buah sayap. Maknanya yaitu sebagai berikut:
·
Pohon beringin melambangkan perjuangan sebagai
kehidupan masyarakat Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan 1945. Dalam pohon
tersebut ada 45 daun, 17 ranting, dan 8 dahan yang menyimbolkan peringatan Hari
Kemerdekaan Indonesia.
·
Rumah berbentuk balairung dengan lima tiang
melambangkan tempat pemersatu seluruh anggota Korpri.
·
Dua sayap di bagian bawahnya melambangkan
pengabdian dan perjuangan Korpri mewujudkan organisasi yang mandiri dan
profesional.
5.
Ketentuan Teknis Seragam batik Korpri
ASN wajib memakai batik korpri di setiap Upacara Hari
Ulang Tahun Korpri pada 29 November, upacara rutin tanggal 17 setiap bulan,
Upacara Hari Besar Nasional, dan rapat pertemuan Korpri.
Penggunaannya diatur secara detail dalam Peraturan
Dewan Pengurus Korpri Nasional tentang Pakaian Seragam Korps Pegawai Republik
Indonesia.
·
Sesuai dengan motif, corak, dan ungkapan makna
filosofi desain.
·
Spesifikasi teknis yang mencakup konstruksi
benang pakan dan benang lungsin, kekuatan tarik, kekuatan sobek kain, warna kain
atau bahan, hingga ukuran serta berat kain.
·
Model baju batik Korpri untuk pria harus memiliki
kerah berdiri, lengan panjang dilengkapi manset, satu buah saku dalam di sebelah
kiri atas, serta lima buah kancing tertutup.
·
Batik Korpri untuk wanita harus berkerah tidur
dan terbuka, lengan panjang dengan dua kancing tanpa manset, dua buah saku
dalam tertutup di sisi kiri kanan bawah, dan empat kancing blus.
6.
Batik Korpri Saat Ini
Desain baju batik Korpri terbaru mempunyai makna
Bhumi, Nusa, dan Segara. Dirancang Bayu Andalas, seorang ASN yang bekerja di
bagian Biro Umum dan ASD Pemrov DKI Jakarta. Motifnya berupa bentuk simetris yang
menggambarkan keberagaman budaya Nusantara. Dikutip dari laman Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kain batik korpri mempunyai tiga macam
warna, yaitu:
·
Emas (Bhumi) yang mencerminkan kesuburan Nusantara
dan pembangunan berasaskan lingkungan.
·
Biru muda (Nusa) merepresentasikan pulau-pulau
dan kebersihan udara Indonesia.
·
Biru laut dinamakan Segara melambangkan status
Indonesia sebagai negara maritim.
Itu dia fakta menarik tentang
batik Korpri yang jadi seragam wajib para ASN sekaligus anggota Korps Pegawai
Republik Indonesia. Semoga menambah pengetahuanmu, ya!