Fleur De Lis adalah simbol atau ornament
fashion dengan tepian tajam dan melengkung yang populer dalam produksi tekstil,
perhiasan hingga arsitektur klasik. Ini merupakan simbol ikonik 'Bunga
Lili' dengan dua bagian yang menggambarkan pemisahan pada titik tertentu
dalam sejarah. Dalam kamus bahasa Perancis, ‘fleur’ berarti ‘bunga’ sedangkan
kata lis artinya ‘lili.’
Produsen tekstil menciptakan simbol
fleur de lis pada kain menggunakan sulaman tangan, bordir atau printing. Kamu
bisa menemukannya pada kain damask, ditsy serta bahan lain yang umum
diaplikasikan pada busana formal. Apapun jenis kainnya, ia selalu menjadi simbol
eleganitas dan hiasan yang memukau.
Fleur-de-lis, bunga bergaya yang
berasal dari Prancis, telah digunakan selama berabad-abad karena desain dan simbolismenya.
Baik digunakan sebagai lambang kerajaan, simbol keagamaan, atau sekadar hiasan,
bunga ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya.
Motif fleur de lis biasanya berupa
tiga kelopak yang menempel di bagian pangkal atau seolah diikat oleh sesuatu.
Simbol ini seringkali ditampilkan secara sederhana, tetapi ada beberapa yang
dikemas dalam variasi lebih rumit.
Berikut beberapa penggunaan
simbol fleur de lis:
Simbol Fleur De Lis paling terkenal ditemukan oleh keluarga
kerajaan Prancis. Tepatnya saat Raja Prancis Clovis mengadopsinya sebagai tanda
pemurnian diri pada abad ke-3. Kemudian pada abad ke-12 atau ke-13, Raja Louis
VI mengukuhkan fleur de lis sebagai lencana kerajaan dan menempelkannya pada
perisai.
Dan selama tahun 1600-an, bangsa Prancis berlayar ke
Amerika Serikat dan mengklaim wilayah New Orleans sebagai bagian dari Prancis
dengan menancapkan bendera bergambar Fleur De Lis. Hingga akhirnya simbol
tersebut dikenal di seluruh Eropa, Amerika Selatan, hingga Amerika Utara.
Bunga fleur de lis sangat dihargai dalam industri
mode. Anda akan melihatnya tercetak pada pakaian yang tersedia secara komersial
dan barang dagangan eceran lainnya. Kalung, anting, gelang, dan bahkan kancing
manset desainer yang menampilkan simbol bunga fleur de lis disukai oleh para
pecinta mode dari segala usia.
Organisasi Pramuka menggunakan bunga lili sebagai
simbol mereka. Alasannya tak lepas dari asal usul Pramuka itu sendiri.
Dimana dalam salah satu perkemahan Pramuka pertama, anggota
Pramuka dianugerahi lencana fleur-de-lis. Lord Baden-Powell, pemimpin
perkemahan tersebut, mengklaim bahwa ia mendapat inspirasi untuk penggunaan
fleur-de-lis dari titik utara kompas. Baginya, lambang ini melambangkan bahwa
Pramuka dapat diandalkan dan, seperti kompas, memimpin jalan.
Tiga kelopak bunga juga melambangkan tiga Janji Pramuka,
yaitu tugas pada Tuhan, tanggung jawab terhadap diri sendiri, dan pengabdian pada
sesama.
Itu dia beberapa fakta tentang
motif fleur de lis yang lekat dengan kesan elegan dan formalitas. Makna dan
sejarahnya begitu melekat karena konotasi positif yang mengiringinya.