Lebih dari sekedar pelindung tubuh, fashion telah menjadi sebuah kanvas
untuk mengekspresikan pribadi seseorang. Begitulah urban style mewarnai jalanan
di kota besar dan diam-diam mengambil alih panggung fashion secara global.
Lebih dari sekedar busana, ia telah menjadi denyut nadi perkotaan, mewakili
suara komunitas urban yang mendobrak batasan konvensional di dunia mode.
Dari jaket bomber oversize,
sneakers, hingga sentuhan layering cerdas, semua lahir dari
budaya hip-hop, skateboarding, dan energi tanpa batas. Menciptakan
perpaduan sempurna antara kenyamanan dan kebebasan bereksplorasi. Yuk, mengenal
lebih dekat tentang gaya ini!
Urban Style merupakan sebuah filosofi berpakaian yang
berakar kuat dari kehidupan dan energi di pusat-pusat metropolitan. Ini adalah
perpaduan dinamis antara kenyamanan,
fungsionalitas, dan estetika yang berani. Mencerminkan hiruk pikuk,
keragaman, dan kreativitas yang tak terbatas dari pusat kota. Fashion dan budaya
urban pun telah menjadi satu kesatuan yang tak bida dipisahkan.
Gaya urban terlahir di jalanan
kota Bronx, New York sekitar tahun 1970-an. Tempat dimana gerakan hip-hop
memulai sejarah dan mengubah lanskap fashion jalanan secara revolusioner. Di tengah
keterbatasan ekonomi, anak-anak muda Bronx menciptakan identitas fashion mereka
dengan memadukan outfit kerja dan olahraga menjadi sebuah gaya yang ikonis.
OOTD Tracksuits setelan olahraga, jaket kulit besar, topi Kangol,
rantai emas tebal (chunky gold chains), dan sneakers Adidas Superstar yang dipopulerkan oleh Run-DMC pun
menjadi andalan. Pakaian oversize dari merk-merk terkenal seringkali
melambangkan status dan keberanian. Kolaborasi Run-DMC dan Adidas di
pertengahan tahun 80-an membuktikan bagaiaman kekuatan urban style mendobrak
batasan konvensional.
Urban style memiliki beberapa prinsip yang membuatnya berbeda dari gaya lain. Mulai dari potongan-potongan simpel hingga detail nyeleneh, berikut ciri khas gaya urban yang menggambarkan fashion perkotaan:
1.
Siluet Santai dan Oversize
Urban Style menekankan
kenyamanan melalui busana-busana bersiluet longgar atau oversize.
Gaya ini menolak tegas pakaian yang kaku dan terlalu ketat. Mereka mengandalkan
hoodie berpotongan lebar, kaus longgar (graphic tee), dan celana baggy
atau jogger yang memberikan mobilitas penuh.
Selain praktis,
pakaian ini juga mendukung langkah-langkah gesit di lingkungan kota. Visualnya yang
santai (laid-back) namun tetap penuh kepercayaan diri menjadi inti dari
estetika streetwear.
2.
Layering sebagai Seni Berpakaian
Seni pakaian berlapis atau layering menjadi komponen artistik sekaligus fungsional dalam Urban Style. Teknik ini memungkinkan permainan tekstur, proporsi, dan warna dalam satu tampilan. Seperti halnya perpaduan unik antara jaket bomber atau parka dan hoodie tebal, atau kemeja flanel dengan inner kaus grafis.
Baca Juga: Mengenal Techwear, Tren Fashion Fungsional Bergaya Futuristik |
Disamping menambah
dimensi visual, layering juga sangat efisien, memungkinkan penyesuaian
outfit dengan suhu di dalam dan luar ruangan. Dari hawa panas di siang hari
hingga cuaca dingin ketika malam tiba.
3.
Sneakers sebagai Pusat Perhatian (Statement
Piece)
Sepatu kets
(sneakers) merupakan elemen terpenting dan menjadi fokus utama dalam
gaya urban. Dari model klasik (high-top),
outsole tebal (chunky/dad shoes), hingga edisi kolaborasi yang langka, semua
bisa masuk ke lemari streetwear. Ia menghadirkan sentuhan gaya modern yang
dinamis dan tak tergantikan.
4.
Perpaduan High and Low (Mewah dan
Santai)
Diantara
kekuatan utama urban style adalah kemampuannya untuk memadukan item mode
mewah (high-end) dengan outfit kasual (low-end). Menggabungkan
kualitas dan prestise dari desainer ternama dan item streetwear yang
jauh lebih terjangkau. Antara tas tangan kulit terstruktur atau mantel wol dan T-shirt
berlogo atau jeans robek, sebuah perpaduan yang menciptakan look kontemporer sekaligus
canggih.
Ini
membuhktikan bahwa gaya berkelas bisa tercapai melalui kontras yang cerdas, tidak
melulu tentang desain-desain kaku dan kesan formal.
5.
Grafis, Logo, dan Branding yang Ekspresif
Sebagai kanvas
ekspresikan diri, urban style seringkali terinspirasi dari graffiti
dan budaya pop, hingga pesan-pesan sosial atau politik. Menghadirkan grafis
dengan logo-logo besar, dan branding mencolok pada kaus, hoodie,
maupun topi.
Ini menu njukkan
loyalitas atau keanggotaan seseorang terhadap komunitas atau subkultur
tertentu. Ia menjadi sebuah lencana identitas yang berani dan terbuka.
6.
Fokus pada Fungsionalitas dan Techwear
Karena berakar pada kepraktisan di lingkungan
kota, fungsionalitas adalah ciri paling khas dari urban style. Oleh
sebab itu, celana model cargo dan jogger dengan banyak
saku, jaket windbreaker yang tahan
cuaca, serta tas selempang (crossbody bag) sederhana lebih banyak
menghiasi lemari fashion urban.
Baru-baru ini,
elemen Techwear berupa material teknis, mode industri, dan desain
ala militer turut hadir. Terutama untuk memberikan ketahanan dan adaptasi
maksimal di lingkungan perkotaan yang keras.
Itu dia beberapa aspek yang
menjadi ciri khas gaya streetwear
atau urban style. Sebuah bukti nyata
bahwa mode sejati lahir dari kebebasan, bukan batasan. Gaya ini merayakan sebuah
individualitas yang memungkinkan siapapun untuk menulis narasi mereka sendiri
di atas kanvas mode perkotaan.
Jadi, tunggu apa lagi? Saatnya menciptakan
statement piece-mu sendiri.
Wujudkan look Urban Style
yang autentik, Dapatkan pilihan material berkualitas untuk hoodie,
celana jogger yang fleksibel, atau graphic tee premium di Bahankain.com. Kami menyediakan pilihan kain kaos yang nyaman seperti cotton combed, hingga material
teknis berkelas untuk jaket windbreaker dan cargo fungsional.
Kunjungi toko kami hari ini dan
mulailah merancang koleksi streetwear pilihanmu!