Kain merupakan hasil produksi yang dalam prosesnya kadang menghasilkan sesuatu yang melenceng dari konsep. Hal ini dapat dicari melalui pemeriksaan kain untuk mengetahui cacat kain sehingga kain-kain tersebut siap di kirim atau harus diperbaiki di ruang inspecting sebelum dikirim.
Kualitas kain dalam hal ini bisa berasal dari permintaan pelanggan atau ketentuan internasional, karena pelanggan akan memproses hasil kain yang diterima sesuai kebutuhan mereka. Sebagai contohnya kain yang digunakan untuk pembuatan tenda berbeda dengan kain yang digunakan untuk pembuatan kantung baju. Semua mempunyai spesifikasi yang berbeda.
Dalam hal ini, setelah melalui pemeriksaan kain akan ditemukan beberapa kasus dalam hal cacat pada kain.
Berikut beberapa cacat pada kain yang pada proses selanjutnya akan masuk ke ruang inspecting kembali.
Cacat ini disebabkan oleh adanya variasi tetal pakan (picks density) pada kain sehingga menyebabkan kain terlihat benang-benang pakan yang kadang rapat dan kadang jarang.
Setelah kain dicelup (dyed) akan menyebabkan cacat warna gelap terang (light and dark filling shade bands), yaitu pada bagian yang tetal pakannya tinggi (rapat) warna akan kelihatan terang dan pada bagian yang tetal pakannya rendah (jarang) warna akan kelihatan gelap.
Cacat ini disebabkan oleh adanya kumpulan benang lusi yang jarang (tetal lusi / warp density pada daerah tersebut berbeda dengan yang lain), sehngga terlihat seperti garis pada sepanjang kain.
Setelah kain dicelup aka menyebabkan cacat garis lusi jarang sepanjang kain.
Cacat ini disebabkan oleh benang pakan yang sangat tidak rata (adanya thin dan thick places) dan adanya slubs pada benang pakan, sehingga pada kain terlihat garis-garis pakan dan slub yang panjangnya bervariasi.
Cacat ini disebabkan oleh proses bakar bulu (singesing) pada kain yang memiliki cacat pakan jarang, sehingga menimbulkan lubang-lubang kecil terbakar kearah lebar kain dan letaknya tidak berarturan.
Cacat ini disebabkan oleh adanya kesalahan pada proses pencucukan lusi yang menyebabkan adanya benang-benang lusi yang tidak teranyam dengan sempurna, sehingga menimbulkan cacat benang-benang lusi keluar (tidak teranyam) pada beberapa bagian sepanjang kain.
Cacat ini disebabkan oleh jarum-jarum pada ting temple yang terlalu kasar yang menyebabkan adanya benang-benang lusi dan pakan pada pinggir kain terputuskan oleh jarum,sehingga menimbulkan cacat lubang-lubang kecil pada pinggir kain.
Cacat ini disebabkan oleh adanya nebspada benang yang muncul dipermukaan kain yang mengakibatkan warna printing tidak dapat terpenetrasi dengan sempurna pada kain, sehingga menimbulkan cacat bitnik-bintik putih pada daerah yang dicap (printed) pada kain.
Cacat ini disebabkan oleh adanya benang lusi yang berbeda (nomornya, twistnya, atau bahkan seratnya) dari yang seharusnya, atau adanyan helai lusi yang teranyam sebagai satu helai lusi karena kesalahan pencucukan pada mata gun, sehingga mengakibatkan timbulnya efek garis pada benag lusi sepanjang kain.
Cacat ini disebabkan oleh adanya kesalahan penyisipan benang pakan dimesin tenun, sehingga menimbulkan cacat garus pakan pada bagian paka yang salah tersebut.
Cacat ini disebabkan oleh adanya pakan yang berbeda (nomornya, twistnya, atau bahkan seratnya dari yang seharusmya, yang terjadi pada saat penggantian benang pakan saat habis (cop-change), sehingga mengakibatkan timbulnya efek garis benang lusi sepanjang kain.
Cacat ini disebabkan olrh adanya benang-benang lusi yang berbeda nomornya pada beberapa tempat diselembar kain, sehingga menimbulkan efek pada permukaan kain terlihat tidak rata.
Cacat ini disebabkan oleh adanya sambungan benang (lusi atau pakan) yang tidak baik, sehingga menimbulkan bitnik gelap (dark spot) pada kain.
Hai ini sering terjadi antara penampakan kain sample yang teah disepakati dengan kain yang dikirim kemudian. Banyak orang yang menyepelekan bagian cacat ini padahal hal ini mempunyai pengaruh yang besar pada sebuah kualitas kain.
Penilaian cacat kain secara structural dilakukan pada Mesin Pemeriksaan Kain (Inspecting Machine). Cacat Mayor (Major Defect) merupakan cacat yang tidak dapat diperbaiki sedangkan Cacat Minor (Minor Defect) meruapakan cacat yang masih mungkin untuk diperbaiki. Grade atau kualitas kain ini dinilai berdasarkan jumlah dan macam cacat kain.
Tentu cacat kain ini akan menimbulkan kerugian biaya produksi jika tidak dilakukan produksi dengan benar dan teliti.