Mencuci adalah salah satu langkah untuk menjaga sepatu agar tetap bersih dan awet. Namun tetap dengan catatan ‘caranya harus benar’. Karena faktanya banyak orang secara tidak sadar melakukan berbagai kesalahan saat mencuci sepatu yang justru membuatnya cepat rusak.
Sebagai pelindung kaki dan pelengkap
fashion, kebersihan menjadi aspek penting yang tak boleh diabaikan. Sepatu yang
bersih tidak hanya nyaman tetapi juga meningkatkan mood dan rasa percaya diri. Akan tetapi, rumus perawatan yang baik
bukan sekedar menjaganya tetap bersih, lho. Melainkan bagaimana sepatu tersebut
bisa dipakai dalam jangka waktu yang lebih lama.
Nah, kalau ingin sepatu
kesayanganmu tetap awet dan keren, selalu perhatikan apakah teknis perawatannya
sudah sesuai dengan care instruction serta
karakteristik bahan sepatu itu sendiri. Hindari kesalahan umum yang kerap
dilakukan saat melakukan perawatan sepatu, seperti beberapa hal berikut:
1.
Mencuci sepatu
kanvas dan suede dengan deterjen
Kesalahan pertama dan paling sering dilakukan saat mencuci sepatu kanvas dan suede adalah menggunakan deterjen. Meskipun dirancang untuk mengangkat noda dan kotoran, deterjen mengandung bahan kimia aktif yang bersifat keras dan panas.
Efek buruknya memang tidak langsung terlihat. Tapi
kalau terus menerus dilakukan maka bahan sepatu akan lebih cepat rusak. Sebaiknya
pilih sabun cair yang berformula lembut untuk semua jenis sepatu.
2.
Merendam sepatu
Alih-alih merontokkan kotoran yang menempel, merendam
sepatu di dalam air terlalu lama justru dapat merusak lem dan strukturnya. Dampaknya,
sol sepatu bisa lebih rentan lepas, bahan kulit pun akan rusak dan mengelupas.
Langkah terbaik yaitu basahi sepatu dengan air
mengalur atau celupkan ke dalam ember. Jika tidak terlalu kotor, cukup bersihkan
sepatu menggunakan kain lembab atau spons.
3.
Menyikat dengan keras agar bersih
Siapa nih, yang suka menyikat sepatu sekuat tenaga
dengan harapan agar cepat bersih? Asal kamu tahu, cara itu tidak dibenarkan dan
berpotensi besar merusak bahan sepatu lho. Apalagi kalau dilakukan secara dua
arah.
Lebih baik, sikat secara lembut dengan cara memutar layaknya
menggosok gigi. Gunakan sikat gigi bekas untuk menjaga bahan sepatu agar tetap mulus.
4.
Menjemur langsung di bawah sinar matahari
Panas matahari memang membuat sepatu basah jadi lebih
cepat kering. Tapi, menjemurnya langsung di bawah terik matahari juga tidak
benar karena akan merusak bahan sepatu.
Papar langsung sinar matahari akan menimbulkan reaksi oksidasi
dan menimbulkan efek yellowing.
Terutama pada sepatu putih dan warna-warna lain yang cepat memudar. Lebih baik,
setelah dicuci cukup angin-anginkan saja di tempat tidak terlalu terpapar panas
matahari.
5.
Membungkus sepatu dengan plastik
Meski fleksibel, tapi plastik bukan pembungkus yang
baik jika kamu hendak menyimpan sepatu dalam waktu lama. Pasalnya, plastik bisa
menghambat pergerakan dan membuat sirkulasi udara menjadi tidak lancar.
Udara yang terperangkan di dalam plastik juga berpotensi
menimbulkan kelembaban serta munculnya bau tidak sedap. Boleh-boleh saja
menyimpan sepatu di dalam plastik, tapi jangan terlalu lama.
6.
Jarang memakai sepatu
Siapa bilang sepatu bakal awet kalau nggak dipakai? Padahal
memakainya sampai rusak justru lebih baik ketimbang membiarkannya tersimpan
sampai rusak. Yaps, sepatu yang jarang dipakai atau bahkan tidak pernah digunakan
sama sekali ternyata juga bisa rusak, lho.
Kenapa? Karena hal itu mengakibatkan lem pada sepatu kering
dan membuat solnya merenggang. Faktanya, daya tahan lem khusus yang
diaplikasikan untuk merekatkan outsole dan badan sepatu justru lebih baik jika
sepatu dipakai sewajarnya.
7.
Terlalu sering atau jarang mencuci
Kurang, tidak baik. Lebih pun juga sama-sama tidak
baik. Begitulah dalam mengatur frekuensi pencucian.
Jika terlalu sering dicuci lapisannya akan lebih cepat
mengalami pengelupasan dan kerusakan. begitu juga kalau sepatu jarang dicuci.
Sementara spatu yang jarang dibersihkan akan membuat kotoran menjadi plak dan
akhirnya sulit dibersihkan.
Sebaiknya, cuci sepatu satu atau dua minggu sekali.
Namun ketika kamu jarang mepakainya maka cukup gunakan tissue basah atau lap
khusus sepatu untuk menjaganya tetap bersih dan awet.
8.
Tidak melepas tali dan sol sepatu
Tragedi kehilangan tali atau sol sepatu membuat
sebagian orang enggan melepaskannya saat mencuci. Tapi, kebiasaan mencuci sepatu
tanpa melepas tali dan insolenya juga tidak dibenarkan lho.
Kenapa? Karena insole dan tali sepatu seringkali
menyimpan kotoran, debu dan kelembaban. Jika tidak dibersihkan maka akan muncul
bau serta membuat tali menjadi rapuh dan rentan rusak. Proses pembersihannya
pun jadi tidak menyeluruh karena kamu tidak bisa menjangkau noda yang mungkin
menempel di bagian dalam dan lidah sepatu.
9.
Menggunakan mesin cuci
Kesalahan terakhir adalah mencuci menggunakan mesin
cuci. Sebab, siklus pencuciannya bisa merusak struktur dan ketangguhan outsole
yang dapat mengurangi konsistensi atau response bantalan. Terutama pada jenis sepatu
running. Beberapa foam juga sensitif
terhadap air dan suhu tinggi.
Outsole berbahan dasar EVA (karet elastis) yang empuk dan
fleksibel harus dicuci secara manual karena air bisa merusak fungsi dari
bantalannya. Foam jenis TPU umumnya lebih tahan lama dan tidak menyerap air.
Walau begitu, pencucian manual tetaplah jalan terbaik.
Mencuci sepatu memang bukan tugas
yang sulit, tetapi perlu sedikit kehati-hatian agar kualitasnya tetap terjaga
dan tahan lama. Jangan lagi kamu ulangi kesalahan-kesalahan itu ya!