Dunia fashion terutama hijab dari waktu ke waktu mengalami perkembangan secara pesat. Ada hijab instan, hijab segi empat, hijab syar’i dan tentunya hijab pashmina. Pashmina merupakan kain yang memanjang dan konon menurut sejarah hijab pashmina ini terbuat dari bahan Kashmir. Kain Kasmir ini terbuat dari serat bulu domba dari dataran Kashmir di benua India yang bulunya itu hanya dipanen satu tahun seklali saja. Pashmina dengan bahan kashmir ini harganya sangat mahal sehingga para desainer mengakali pembutan pashmina dengan bahan-bahan yang harganya lebih terjangkau.
Pashmina adalah salah satu pilihan bagi siapa saja yang ingin mengenakan untuk tampil simpel namun tetap terlihat anggun. Cara penggunaannya pun simpel, hanya perlu menyematkan jarum pentul atau peniti dibagian dagu saja, kemudian sisa kain yang terurai dapat dililitkan di bagian leher. Bila ingin tampil lebih modis, bisa juga melilitkan kerudung ini dengan berbagai cara sesuai. Kerudung model pashmina ini sifatnya yang mudah dibentuk mengikuti bentuk wajah dan menghasilkan efek lebih tirus.
Selain kelebihan-kelebihan diatas, namun tetap ada sisi kekurangannya. Hijab model pashmina ini cukup sulit dipakai oleh mereka yang baru memulai berhijab. Apabila ingin terus terlihat rapi, kita perlu menggunakan cuput agar tidak melorot saat lama digunakan. Kerudung jenis ini memang mudah dikreasikan menjadi macam-macam model namun harus banyak menyamatkan peniti. Ketika saat akan menggunakan pashmina, kita harus memperhatikan belakang leher agar tidak terlihat, cara mengatasi hal ini kita harus mengenakan ciput panjang atau model baju dengan kerah tinggi.
Untuk menunjang kenyamanan para pengguna kerudung pashmina ini, para pembuat produk mengeluarkan beberapa hijab pashmina dengan bahan-bahan yang berbeda. Jenis bahan yang digunakan bisa dipakai untuk acara formal maupun aktivitas sehari-hari. Supaya tidak salah memilih jenis kain pashmina untuk kegiatan anda, berikut beberapa rekomendasi kain untuk pembuatan kerudung pashmina:
Jersey
Bahan model ini merupakan salah satu bahan yang paling banyak diincar para produsen dunia fashion terutama untuk pembuatan jilbab. Sifat dari bahan jersey ini ketika ditarik akan meregang dan kembali ke bentuk semula. Selain itu bahan ini tebal namun mudah diatur, adem, serta menyerap keringat dengan baik sehingga dapat dijadikan bahan pashmina dan cocok digunakan untuk yang memiliki hobi olahraga.
Voal
Sifat bahan voal yang jatuh, tidak terlau tebal dan tidak terlalu tipis, serta kemampuan menyerap yang baik, bahan ini cocok dijadikan pashmina. Jilbab dengan bahan voal ini sulit dibentuk karena teksturnya yang sedikit kaku. Namun jilbab pashmina voal jika dikenakan tidak mudah berantakan.
Bahan Chiffon
Bahan chiffon ini tipis dan mudah diatur ini sering dijadikan bahan pembuatan jilbab, terutama jilbab model pashmina. Bahan kain Ciffon ini memiliki tekstur lembut dan tipis. Karena bahannya yang tipis, penggunaan jilbab pashmina dengan bahan ini memerlukan ciput agar tidak nerawang dan lebih nyaman. Jilbab pashmina dengan bahan seperti ini cukup gerah saat digunakan dimusin panas. Namun jangan khawatir, pashmina ciffon ni selalu terlihat elegan dan cantik saat dikenakan.
Bahan Ceruti
Kain ceruti memili ciri khas tipis sehingga mirip dengan kain ciffon, namun cerutti ini memiliki tekstur permukaan kasar seperti kulit jeruk. Meski begitu, kain ini jika disentuh menunjukkan kelembutan diantara serat-seratnya. Kain ini cocok digunakan untuk bahan pashmina karena memberi kesan lembut dan sifat kainnya yang jatuh.
Bahan Satin
Bahan kain satin memiliki ciri khas yang sangat lembut dan halus. Apabila bahan ini digunakan dalam pembuatan jilbab pashmina, akan tambah glossy dan anggun. Kain satin ini mempunyai permukaan luar yang tampak licin namun bagian dalam dari kain satin ini tidak licin dan tidak mengkilap.
Selain bahan-bahan yang cocok dijadikan jilbab pashmina, cara merawat jilbab pashmina pun gampang-gampang sulit. Misalnya ketika akan mencuci harus mengenali dulu karakteristik dari bahan jilbab tersebut, apakah jilbab tersebut cocok dicuci dengan mesin cuci atau hanya menggunakan tangan saja. Menjemurnya pun jangan langsung terkena paparan sinar matahari agar warna dari jilbab tersebut tidak mudah luntur. Proses menyetrika jilbab pashmina sebaiknya setrika dengan suhu sedang, apabila terlalu panas akan merubah warna dari jilbab tersebut.
Memakai jilbab tidak hanya cantik dan menarik saja, namun tetap memperhatikan jenis bahan jilbab yang cocok digunakan saat akan menjalankan aktivitas agar tetap nyaman dan leluasa meskipun mengenakan hijab.