Sprei, sarung bantal, selimut dan kasur adalah benda-benda yang sangat dekat dengan kita. Masih ingat nggak, kapan terakhir kali Sahabat Bahankain mengganti sprei, membersihkan kasur dan bantal? Banyaknya aktivitas dan kesibukan yang kita miliki seringkali membuat kita lupa memperhatikan kebersihan perlengkapan tidur kita. Kebanyakan orang menganggap bahwa sprei tidak perlu sering-sering diganti, bahkan tak jarang orang mengganti sprei jika sudah terlihat sangat kotor dan tidak nyaman untuk tidur. Padahal ada banyak bahaya yang mengincar kita jika kita tidak rajin-rajin mengganti sprei lho.
Sumber: https://lifestyle.kompas.com/
Nah, kali ini Bahankaincom akan membahas tentang bahaya yang akan ditimbulkan jika kita tidak rutin mengganti sprei.
• Bakteri akibat keringat
Tinggal di daerah beriklim tropis seprti Indonesia memang membuat kulit kita banyak mengeluarkan keringat bahkan saat kita beristirahat di malam hari. Karena metabolisme dalam tubuh kita tetap berjalan meski kita badan kita dalam mode istirahat. Selain itu, terjadinya perubahan cuaca yang tidak menentu juga menimbulkan hawa panas yang membuat kita merasa gerah di malam hari.
Keringat dan minyak tersebut akan menempel pada sprei dan menimbulkan permukaan sprei menjadi lembab. Nah, keadaan inilah yang akan memicu pertumbuhan bakteri dan membuat sprei kita menjadi sarang bakteri jika tidak rajin-rajin kita ganti.
• Mikroorganisme dari regenerasi kulit
Saat malam hari kulit secara tak sadar juga mengalami regenerasi yang mengakibatkan kerontokan sel-sel kulit mati. Tanpa kita sadari dalam rontokan sel-sel kulit mati tersebut juga mengandung mikroorganisme yang tak kasat mata.
Semakin jarang kita mengganti sprei maka sel kulit mati ini akan menumpuk dan mendatangkan bakteri-bakteri yang berbahaya bagi tubuh kita.
• Iritasi kulit
Semakin jarang kita mengganti sprei maka bakteri dan mikroorganisme yang hidup di permukaan sprei akan menumpuk dan membawa dampak buruk bagi kita. Hewan-hewan yang tak kasat mata ini akan menempel pada kulit kita dan mulai mengiritasi kulit.
Iritasi kulit biasanya ditandai dengan mata merah dan munculnya rasa gatal pada permukaan kulit bahkan hingga ruam dan alergi.
• Wajah berjerawat dan breakout (komedo)
Benda satu ini memang menjadi salah satu momok yang sangat menyebalkan bagi kebanyakan orang. Kehadiran jerawat pada wajah seringkali menimbulkan rasa kurang percaya diri.
Selain factor-faktor dari dalam seperti stress atau keadaan tertentu, jerawat juga bisa timbul akibat permukaan sprei yang kotor dan dipenuhi dengan bakteri. Bakteri ini bisa menyebabkan inflamasi (reaksi kekebalan tubuh karena serangan penyakit) dan infeksi pada kulit wajah. Ditambah lagi jika kita tidak rajin membersihkan make up sebelum tidur, secara otomatis make up tersebut akan menempel pada sprei dan sarung bantal. Tak butuh waktu lama, kulit akan menjadi breakout dan berjerawat.
• Kutu busuk
Jika saat bangun tidur kulit terasa gatal-gatal dan panas, bisa jadi ada kutu busuk yang hidup di kasur serta sprei yang jarang dibersihkan. Ukuran hewan ini cukup kecil sehingga akan sulit untuk melihatnya dengan mata talanjang. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya segera cuci sprei dengan air bersuhu 480 C sampai 600 C lalu bersihkan kasur dengan vacuum cleaner dan sikat kering untuk membasmi kutu busuk beserta telur-telurnya.
• Bintil-bintil di bagain tubuh
Pernah menemukan bintil-bintil kecil transparan di sela jari, lengan bagian bawah, siku, lipatan ketiak, atau bagian tubuh lainnya? Keadaan ini disebut dengan scabies yang mirip dengan suatu kelainan kulit yang seringkali menyulitkan diagnosis dokter dan membuatnya sulit untuk disembuhkan. Munculnya bintik ini merupakan tanda bahwa Anda memiliki sensititasi terhadap kuman yang menempel pada sprei.
• Kehadiran serangga lain karena kebiasaan makan di tempat tidur
Kasur memang menjadi tempat favorit dan ternyaman saat di rumah. Tak jarang kita melakukan berbagai aktivitas diatas kasur, salah satunya adalah makan atau ngemil. Mungkin terlihat sepele, tapi jika dilakukan secara terus menerus maka sisa remahan yang tertinggal akan mengundang hewan serangga seperti semut dan kecoa. Kehadiran hewan-hewan ini tentu akan menambah ketidaknyamanan kita jika kita tidak segera mengganti sprei.
• Penyakit pernafasan
Saat kita tidak mengganti sprei dalam jangka waktu yang cukup lama maka bakteri, kuman, kutu, serangga serta kotoran lainnya akan menumpuk dan menimbulkan infeksi saluran pernafasan. Mulai dari alergi, batuk, bersin, hidung tersumbat hingga asma dan sesak nafas.
Wah, bahaya sekali ya ternyata. Sahabat Bahankain pasti tidak mau hal-hal itu terjadi bukan? Mulai sekarang jangan bermalas-malasan untuk mengganti sprei dan membersihkan kasur yaa, paling tidak dua minggu sekali.
Selain menjaga kebersihan sprei, satu hal yang tak kalah penting yaitu memilih bahan kain yang tepat untuk sprei. Nah, Bahankaincom mempunyai koleksi bahan kain yang cocok untuk produk sprei, mulai dari kain sutra, katun, satin, linen, dan masih banyak lagi. Satu lagi nih, jika sahabat ingin merasakan sensasi kenyamanan tidur di hotel, Bahankaincom juga mempunyai koleksi berbagai perlengkapan hotel lho. Mulai dari bahan sprei, sprei, handuk, duvet, dan berbagai perlengkapan hotel lainnya.
Silahkan hubungi Customer Service kami untuk mendapatkan info seputar bahan kain dan tekstil serta dapatkan pula promo-promo menarik setiap lainnya.
Sebelum itu, Sahabat bisa cek dulu koleksi perlengkapan hotel dan berbagai kebutuhan tekstil disini.