Jika membahas tentang serat semi sintetis yang akan terlintas pastilah serat rayon,namun sebenarnya serat rayon ini juga berhasil diregenerasi sehingga menghadirkan serat-serat baru untuk terus memenuhi kebutuhan manusai akan keberadaan pakaian yang ramah lingkungan. Diantara jenis serat semi sintetis regenerasi tersebut adalah rayon viscose, rayon modal dan Tencel. Ketiga jenis serat inilah yang sudah sangat familiar dalam dunia tekstil.
Sumber: ethtica-collection.com
Kemunculan serat-serat regenerasi selulosa ini mampu meringankan masalah akan kekurangan sumber daya dan kerusakan lingkungan alam. Jika dibandingkan dengan serat alami atau serat sintetis, serat regenerasi ini memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak. Hal inilah yang membuat bahan ini menjadi salah satu bahan yang paling banyak digunakan dalam dunia tekstil. Bahkan skala penggunaannya yang jauh lebih besar dari serat alami maupun serat sintetis.
Termasuk dalam jenis serat semi sintetis tak semerta-merta membuat serat ini sama, perbedaan proses pembuatan dan komposisi serat membuat setiap bahan ini memiliki karakteristiknya masing-masing. Nah, berikut beberapa perbedaan serat viscose, serat modal dan serat lessel jika dilihat dari segi karakteristik dan sifat-sifat yang dimilikinya:
Viskosa atau viscose adalah salah satu jenis serat selulosa yang diperolah dengan ektraksi dan pembentukan kembali molekul serat selulosa kayu alami. Bahan baku yang digunakan yaitu berupa bubur kayu.
Sumber: textilevaluechain.id
Pembuatan serat viskosa secara singkat yaitu diawali dengan membasahi selulosa tanaman untuk membantuk selulosa alkali. Selulosa alkali ini akan bereaksi dengan karbon disulfida dan membentuk selulosa Xantat. Larutan kental yang diperoleh dari pelarutan selulosa dalam alkali encer inilah yang disebut dengan viscose. Serat viscose baru akan terbentuk setelah proses pemintalan basah dan rangkaian proses lainnya.
Follow dan update info seputar dunia tekstil di Instagram @Bahankaincom |
Ketidakseragaman dalam proses pembentukan serat inilah yang menjadikan penampang serat viscose tampak bulat atau tidak beraturan dengan lubang-lubang di dalamnya dan alur-alur beraturan denagn arah membujur. Serat viskosa ini memiliki higoskopisitas (daya serap) dan daya celup yang sangat baik. Sayangnya modulus dan kekuatannya rendah, terutama kekuatan basahnya.
Sebenarnya modal adalah nama dagang dari serat viscose dengan modulus basah yang tinggi. Bisa dibilang, modal itu serat viscose dalam versi lebih baik dan unggul. Kekuatan dan modulusnya akan meningkat dalam keadaan basah.
Untuk menghasilkan sifat tersebut dibutuhkan penerapan metode khusus pada alur proses pembuatannya.
Sumber: tencel.com
Berbeda dengan alur pembuatan serat viscose, proses produksi serat modal meliputi:
Dengan serangkaian proses tersebut maka struktur dalam dan luar serat akan relatif lebih seragam, struktur inti kulit penampang lebih samar, bentuk penampang cenderung melingkar dan memanjang serta permukaan yang relatif lebih halus. Serat yang dihasilkan akan memiliki kekuatan dan modulus tinggi dalam keadaan basah dan daya serap yang sangat baik. Sehingga banyak produsen yang memilih bahan ini untuk membuat produk-produk pakaian dalam.
Serat lyocell adalah sejenis serat selulosa buatan dengan polimer selulosa alami sebagai bahan baku. Serat ini awalnya diciptakan oleh perusahaan Lanjing Swiss dan lebih dikenal dengan nama Tencel. Sedangkan di negara China, lebih dikenal dnegan istilah Tainshi.
Metode preparasi bejana dilakukan dengan cairan N-methyl many oxcide (NMMO) untuk melarutlan pulp selullosa dan larutan spinning. Selanjutnya, larutan diproses menggunakan metode wet- spinning atau dry wet spinning. Serat pun akan terbentuk, meregangk, kemudian dicuci, dilumasi serta dikeringkan sehingga didapatkanlah jenis serat selulosa baru.
Sumber: mobiente.com
Proses produksi larutan selulosa menjadi lebih sederhana karena NMMO dapat langsung melarutkan pulp selulosa. Bahkan tingkat pemulihan NMMO mencapai 99% sehingga prosesnya hampir tidak meninggalkan limbah sama sekali .
Struktur penampang serat lyocell berbentuk bulat, lebih seragam dan tidak memiliki lapisan inti kulit. Permukaan seratnya halus dan tidak memiliki alur. Hal ini membuat lyocell memiliki sifat mekanik yang sangat baik, angka penyusutan sangat rendah (2%), stabilitas pencucian yang baik dan berdaya serap tinggi.
Itulah perbedaan antara serat viscose, serat modal dan serat lyocell. Sekilas memang mirip tapi karakteristik dan sifatnya jelas sangat berbeda ya Sahabat. Perbedaan bahan baku, teknik, dan alur proses pembuatan inilah yang memunculkan sebuah ciri khas dari setiap produk yang dihasilkan.
Sobat Bahankain sudah tau kan perbedaan dari setiap jenis seratnya? Jika Sahabat Bahankain tertarik untuk membeli kain yang terbuat dari serat-serat tersebut, Bahankaincom bisa jadi alternatif terbaik.
Kami menyediakan berbagai kebutuhan tekstil, mulai dari benang, kain greige, kain blacu, kanvas, sutra, linen, kain mori, bemberg hingga produk-produk tekstil lainnya seperti bahan busana muslim, perlengkapan hotel, handuk, sprei, dan masih banyak lagi.
Sahabat sedang mencari bahan apa nih? Bahankaincom mempunyai koleksi kain katun, rayon, viscose, modal, linen, poliester, TC, TR, Tencel, dan berbagai material lainnya.
Untuk info detail produk, pemesanan dan info seputar dunia tekstil lainnya Sahabat bisa menghubungi Customer Service kami melalui whatsapp atau call center kami ya. Konsultasikan segala kebutuhan tekstil dan bahan kain Anda pada kami.
Sebelum itu, Sahabat bisa singgah ke etalase online store kami, klik disini ya.
Oh iya Sahabat, kami juga hadir di Shopee dan Tokopedia lhoo. Jadi Sahabat bisa lebih leluasa dalam bertransaksi dan memilih produk sesuai kebutuhan Sahabat. Klik link berikut yah!
TOKOPEDIA |