Selasa, 30 Agustus 2022 menjadi
hari terakhir Jogja Fashion Week 2022 “Karya Wastra Bhinneka” yang
bertempat di Gedung Konvensional Jogja Expo Center (JEC), Banguntapan Bantul.
Gelaran JFW sesi kedua 2022 yang berlangsung selama 5 hari ini akhirnya resmi
ditutup oleh Gusti Kanjeng Bedara Raden Ayu Adipati Paku Alam.
Di hari ke lima penyelenggaraan acara JFW 2022, sebanyak 15 mahasiswa prodi Batik dan Fashion dari kampus ISI (Institut Seni Indonesia) menampilkan masing-masing 6 karya terbaiknya. Fashion show ini punberlangsung cukup meriah dan diiringi tepuk tangan dari penonton.
Setelah peragaan busana dari desainer ISI berselang satu jam, acara penutupan JFW 2022 yang mengangkat tema Karya Wastra Bhinneka akhirnya dimulai. Rangkaian acara Closing ceremony JFW 2022 di JEC diawali dengan pembacaan laporan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti (30/08/2022). Menurutnya, acara Jogja Fashion Week (JFW) 2022 yang mengusung tema 'Karya Wastra Bhinneka' merupakan ajang kebangkitan IKM Fesyen Jogja. Pengambilan tema ini menggambarkan bukti nyata bahwa keindahan keberagaman etnik nusantara adalah bentuk kekuatan industri fesyen.
Arahan dari Gubernur DIY Sri Sultan
HB X yang disampaikan pada dialog pembukaan JFW 2022 (26/08/2022) juga sudah ditindaklanjuti oleh Disperindag DIY dalam diskusi tim perumus pada 26
Agustus 2022 dan seminar fesyen pada 29 Agustus 2022.
Dalam diskusi tersebut, pihaknya mengambil
lima poin penting guna mendukung perkembangan dan kemajuan fashion etnik
Yogyakarta, diantaranya yaitu:
1.
Penguatan kelembagaan
2. Konsep Jogja Fashion Week yang berkelas dunia
dan memiliki nilai jual
3. Tren fashion dari latar belakang budaya
Yogyakarta
4. Penguatan brand dan marketing
communication
5. Pengukuhan inovasi fesyen DIY, baik dari sisi
SDM, teknologi maupun pemasaran.
Poin terakhir, Dinas Perindustrian
dan Perdagangan akan melakukan perencanaan dan implementasi secara bertahap. Dala hal ini, tim perumus dari semua stakeholder berkomitmen tinggi untuk membangun
industri fesyen dari berbagai daerah di DIY.
Jogja Fashion Week 2022 yang
bertempat di Jogja Expo Center ini menampilkan ratusan karya dari 79 desainer
Jogja yang disajikan dalam fashion show. Disamping itu, sebanyak 100 IKM fashion
Jogja turut memeriahkan event JFW 2022 edisi kedua ini.
JFW 2022 ‘’Karya Wastra Bhinneka”
juga mengundang antusiasme masyarakat jogja dan para pecinta fashion. Buktinya
ada lebih dari 1.500 orang mengunjungi ajang fashion bergengsi di DIY ini
setiap harinya. Hal berkontribusi besar terhadap pendapatan peserta pameran yang
berasal dari IKM Jogja.
Berdasarkan laporan dari
Disperindag DIY, total dana yang diperoleh kurang lebih sebesar Rp1,3 miliar. Jumlah ini diperoleh dari penjualan langsung peserta pameran sebesar Rp150 juta, pesanan by order 40 ribu
potong eco print senilai Rp320 juta, serta pesanan by order tiga unit mesin
senilai Rp900 juta.
Usai pembacaan laporan Disperindag
DIY, ajang JFW 2022 resmi ditutup oleh GKB RA Adipati Paku Alam yang juga
menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DI
Yogyakarta. GKB RA Adipati Paku Alam sangat mengapresiasi semangat dan
kegigihan para peserta serta seluruh jajaran yang mendukung kelancaran acara
tersebut.
"Kita wajib bangga dengan
Yogyakarta yang memiliki begitu banyak wastra tradisional. Marilah kita selalu
mendukung, melestarikan, dan mengembangkan wastra-wastra kita. Jangan sampai
wastra-wastra kita diakui oleh negara-negara tetangga kita," lanjutnya.
GKB RA Adipati mengatakan bahwa ajang
ini bisa membantu melestarikan budaya Jogja melalui karya anak negeri,
khususnya para desainer fashion DIY.
Dalam kesempatan tersebut,
Project Director Jogja Fashion Week 2022, Afif Syakur,
berharap, ajang Jogja Fashion Week 2022 bisa mengangkat dunia fashion lewat
pintu gerbang Yogyakarta.
"Kami berharap para desainer bisa saling berkolaborasi dan menampilkan
suatu karya baru yang spektakuler. Tentunya, semua produk yang ditampilkan
terinspirasi dari wastra di Indonesia," ujar Afif.
Acara JFW 2022 “Karya Wastra
Bhinneka” diakhiri dengan fashion show bertema ‘Mens wear and conventional’
yang menampilkan karya-karya spektakuler dari 15 desainer Jogja.