Keindahan karya wastra budaya Nusantara
memang tak ada bandingannya. Kesan etnik yang tergambar dari setiap kriya
tekstil tak hanya menghipnotis penikmat karya seni, tapi juga membuka sudut
pandang baru dalam bidang busana atau fashion. Wajar jika, kain-kain tenun tradisional
yang selalu punya sisi unik tersebut mulai dilirik para desainer fashion di
berbagai daerah.
Terlepas dari semua itu, kekayaan
wastra kain tenun tradisional Nusantara merupakan sebuah anugerah yang harus
dijaga keutuhan dan kelestariannya. Para desainer fashion pun mulai banyak memodifikasi
ragam busana modern dengan sentuhan kain tradisional Nusantara. Sehingga
terciptalah model pakaian trendy bergaya etnik yang begitu memukau dan lebih berkelas.
Meski demikian, mengolah kain tenun tradisional menjadi sebuah busana bukanlah perkara yang mudah. Banyak aturan yang harus dipegang teguh supaya nilai estetika dan filosofisnya tetap terjaga. Jika ada satu elemen saja yang rusak, otomatis nilai seni kain tersebut pun hilang.
Serangkaian motif pada kain tenun
justru terlihat lebih mempesona dengan gaya yang sederhana. Jadi, supaya busana
dari kain tenun ini tampak elegan, Anda tidak perlu menambahkan aksen, entah
pada busana ataupun si pemakai.
Contohnya, kain tenun tidak boleh
digunting. Sebab memotong kain tenun akan merusak kisah dan nilai seni kain
tersebut. Lalu, bagaimana membuat pakaian tanpa memotong kain atau membuat pola?
FYI, dalam dunia menjahit ada sebuah metode pembuatan busana tanpa kedua langkah
tersebut yaitu teknik draping.
Draping atau memulir merupakan
sebuah teknik memilin, memutar, mengayunkan, mengikat, dan meremas selembar
kain diatas dress form maupun manekin untuk membuat pola busana yang press body
dan selaras dengan model yang diinginkan. Singkatnya, draping adalah sebuah metode
pembuatan pola dasar yang dikerjakan langsung pada sebuah dressform atau
manekin.
Pada teknik draping kain hanya dilipat lalu dijahit seperlunya, sehingga kain tenun tradisional bisa tetap utuh tanpa potongan sedikitpun. Teknik pembuatan busana satu ini akan memaksa seorang perancang busana untuk lebih kreatif dalam membuat kreasi lipatan maupun ikatan kain guna menghasilkan pakaian bergaya unik.
Yaps, kemampuan seorang desainer
memang tidak cukup jika hanya sebatas bisa membuat busana saja. Tapi juga harus
menguasai beragam aspek, salah satunya adalah kreatifitas dan inovasi.
Keuntungan Penggunaan Teknik
Draping Pada Kain Tradisional
1.
Busana yang dihasilkan lebih menarik
Metode draping memungkinkan desainer menggabungkan dua
jenis kain tenun menjadi satu kesatuan busana yang menarik. Melalui teknik ini,
pemanfaatan kain tenun tradisional menjadi busana kasual bergaya kekinian bisa
lebih dimaksimalkan.
2.
Cocok untuk anak-anah hingga dewasa
Busana berbasis draping sifatnya lebih eksperimental dan
bisa dipakai oleh anak-anak, remaja bahkan dewasa. Dengan begitu generasi muda
akan lebih menghargai keberadaan kain tradisional karena modelnya yang
bervariasi dan bebas dikreasikan.
3.
Lebih sederhana dan cepat
Pembuatan busana dengan teknik draping jauh lebih cepat
dan sederhana daripada menjahit baju. Karena menjahit baju butuh waktu seminggu
atau lebih, lain halnya ketika kita mengaplikasikan teknik draping. Hitungan
menit saja, selembaran kain sederhana bisa disulap menjadi busana yang luar
biasa. Seseorang tanpa latar belakang maupun bakat seni sekalipun bisa mempraktikkan
draping.
Satu hal yang perlu diingat bahwa kemampuan membuat busana
draping ini tak didapatkan secara instan atau hanya belajar sesekali saja ya,
Sobat. Artinya, Anda harus lebih rajin dan giat berlatih, baik menggunakan
manekin atau di badan modelnya langsung.
Dengan mempelajari teknik draping,
tampilan busana berbahan dasar kain tradisional Nusantara bisa lebih maksimal
tanpa mengurangi nilai filosofisnya sedikitpun. Model pun lebih unik dan
bervariasi sehingga mampu menarik minat generasi milenial. Penguasaan prinsip
dasar masing-masing individu di bidang draping akan memunculkan berbagai eksperiman
dan desain-desain baru
Busana yang benar bukan hanya sekadar
menempel, menghias dan menyambungkan saja, namun harus memiliki pola
terkonstruksi serta memberikan kenyamanan bagi pemakainya. Pemahaman mengenai
prinsip dasar teknik draping serta perbedaan karakter tiap jenis seperti halus,
kasar, dan kejatuhan kain akan mempermudah pengolahan, menciptakan karakter guna
menciptakan karya bermutu tinggi.
Itulah sekilas tentang teknik
draping untuk memaksimalkan tampilan busana dari kain tenun tradisional. Semoga
bermanfaat dan selamat mencoba Sahabat Bahankain.