Menjamurnya jasa printing tanpa
minimal order membuat para penggemar kaos sablon mulai meninggalkan sablon
konvensional. Terlepas dari metode printing kualitas hasil gambar sablon juga sangat
dipengaruhi oleh jenis sablon. Diantara jenis sablon yang paling populer dalam
dunia perkaosan yaitu sablon plastisol dan polyflex (polyflox, felox).
Pada prinsipnya semua tipe sablon
bagus jika diaplikasikan di media yang tepat. Lalu, mana yang lebih bagus,
antara sablon plastisol dan polyflex?
Plastisol merupakan tipe sablon berbasis minyak atau oil based. Tinta sablon plastisol terbuat dari campuran resin PVC (Poly Vinyl Chloride) dan plasticizier. Tinta plastisol menunjukkan hasil terbaiknya pada kain-kain berwarna gelap dan dilakukan secara manual (screen printing).
Bahkan sablon plastisol termasuk
jenis sablon terbaik dan berstandar internasional karena kualitas, kekuatan,
dan teksturnya tidak mudah kering di screen. Jenis sablon ini sangat cocok
untuk mencetak gambar maupun tulisan dengan detail dot atau raster kecil.
Kelebihan Sablon Plastisol
Tinta sablon manual plastisol
menawarkan beragam fitur yang menjadi kelebihan, diantaranya yaitu:
1.
Durabilitasnya tinggi sehingga tahan lama
2.
Berkualitas baik, kuat dan tidak mudah
mengelupas
3.
Warna sablonnya tidak mencolok dan tidak kusam
4.
Kesalahan proses cetak bisa diperbaiki karena
tintanya tidak cepat kering
5.
Hasil sablon terkesan mengkikap dan memberikan
efek 3D karena permukaannya agak timbul
6.
Gambar dan gradasi warnanya lebih mendetail
7.
Perawatan kaos yang disablon plastisol terbilang
gampang
Kekurangan Sablon Plastisol
Meski didapuk sebagai sablon
berkualitas internasional, tinta plastisol tetap punya kekurangan seperti:
1. Tinta
plastisol terbuat dari bahan sintesis minyak langka sehingga harganya mahal.
2. Termasuk
sablon eksklusif dan jarang dijumpai di tempat konveksi.
3. Tidak
cocok untuk sablon satuan
4. Proses
pengerjaannya lama
5. Kaos
sablon plastisol rentan terhadap panas dan tidak dapat disetrika.
Lain halnya dengan polyflex yang merupakan teknik penyablonan digital menggunakan media perantara heat transfer film berbahan polyflex / flock/polyflox. Tekstur material tersebut hampir mirip kain beludru dan sedikit timbul sehingga tampilan kaos sablon polyflex terkesan lebih mahal dan elegan.
Sablon polyflock banyak digunakan
oleh produsen kaos distro hingga brand-brand ternama di pusat perbelanjaan atau
mall. Jenis polyflex yang kerap dipakai yaitu Upperflock Chemica (polyflock
chemica made in Prancis berstandar kualitas Eropa).
Seperti halnya plastisol, sablon
polyflex juga memiliki kelebihan serta kekurangan, diantaranya yaitu:
Kelebihan Sablon Polyflex
1.
Sablon polyflek juga berkualitas tniggi dan
tahan lama
2.
Terkesan elegan
3.
Hasil sablonnya rapi karena menggunakan mesin
4.
Polyflex cocok untuk sablon kaos satuan
5.
Bersifat elastis dan tahan terhadap tarik
6.
Ringan, tidak mudah mengkerut dan tidak
menimbulkan rasa gatal
7.
Prosesnya pengerjaannya lebih cepat
8.
Kaos yang disablon polyflex tidak membutuhkan
perawatan khusus
Kekurangan Sablon polyflex
1.
Hanya menyediakan warna-warna solid
2.
Biaya produksi sablon plastisol terhitung mahal
mengingat harga bahan dan mesinnya
3.
Ukuran desain yang dapat dicetak terbatas
Perbedaan paling mendasar antara sablon plastisol dan polyflex terletak pada metode pengaplikasiannya. Proses sablon plastisol dilakukan secara manual menggunakan teknik screen printing, sementara polyflock membutuhkan mesin digital serta transfer film.
Lalu apa sih bedanya sablon plastisol dan polyflex? Simak ulasan berikut ini:
Sablon plastisol:
1.
Prosesnya membutuhkan pengulangan sehingga
kurang efisien
2.
Membutuhkan proses pengeringan yang terbilang
lama
3.
Hanya menggunakan tinta khusus plastisol
4.
Agar tinta bisa merekat sempurna, dibutuhkan
hairdryer serta mesin press
5.
Tinta plastisol bisa disimpan dan digunakan lagi
Sablon polyflex:
1.
Proses lebih cepat
2.
Tidak membutuhkan proses pengeringan
3.
Menggunakan material tambahan berupa lembaran
film berbahan dasar vinyl
4.
Mengandalkan mesin press untuk merekatkan
polyflex
5.
Tinta sisa tidak bisa diproses kembali
Berdasarkan penjabaran tersebut
kita bisa menyimpukan bahwa sablon plastisol dan polyflex sama-sama unggul.
Intinya, pilih mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan Anda.
Untuk sablon berkapasitas banyak
(menggunakan sistem minimal order) dan harga murah, plastisol adalah opsi
terbaik. Sedangkan untuk mencetak kaos berkapasitas kecil atau satuan, kamu
bisa menggunakan sablon polyflex. Pilih juga kaos dari material berkualitas
agar hasil sablonnya lebih maksimal.
Sudah cukup jelas kan. Kira-kira
Sahabat Bahankain lebih prefer sablon plastisol atau polyflock nih? Pastinya
harus sesuaikan dengan kebutuhan Anda ya.