Siapa sih yang tidak mengenal laundry? Bisnis penyedia
layanan cuci dan setrika pakaian ini tumbuh begitu pesat dimanapun ia berada.
Mulai dari pinggit jalan hingga ujung gang sekalipun. Bahkan tak sedikit yang
menjalankan bisnis laundry di pusat-pusat perbelanjaan.
Terlepas dari itu, tahukah kamu bagaimana awal mula
munculnya layanan laundry? Nah, kali ini kita akan mengulas sejarah kemunculan
dan perkembangan jasa laundry.
Sebenarnya jasa mencuci pakaian sudah ada sejak zaman Romawi kuno. Bangsa romawi memang dikenal memiliki sistem tata kota yang lebih canggih dan lengkap dibanding negara lain. Para pekerja laundry biasanya membersihkan pakaian bangsawan atau tuan tanah berbahan kain wol. Fakta tersebut diperkuat dengan penemuan lukisan dinding kuno di Pompei, Italia.
Pekerjaan laundry pada masa itu
sangat melelahkan sehingga hanya dikerjakan oleh kaum pria. Pertama-tama, baju
kotor dimasukkan ke sebuah tong berisi air. Setelah itu, pekerja laundry harus
menginjak-injak baju tersebut untuk menghilangkan noda atau kotoran yang
menempel.
Kemudian baju wol dijemur sampai
kering lalu disikat sebelum akhirnya digantung di keranjang berisi belerang
agar warnanya bisa putih bersih.Terkadang mereka menggosok baju dengan Cimolian
yaitu sejenis tanah putih halus yang membuat warna baju jadi putih kinclong.
Tak seperti bangsa Romawi, pada masa Eropa Kuno masih belum tersedia layanan laundry. Masyarakat pada masa itu menggosok baju secara manual. Mekanisme kerja dan desain mesin cuci baru digagas oleh H. Siddgeir dari Inggris ketika memasuki tahun 1780an. Sistem kerja mesin cuci manual pertama mengadopsi gerakan tangan manusia di atas papan gilasan.
Tahun 1846 penemuan tersebut
akhirnya dipatenkan di Amerika Serika. Teknologi mesin cuci itu terus
berkembang seiring berjalannya revolusi di bidang industri karena dianggap bisa
meringankan tugas rumah tangga dan pekerja laundry.
Memasuki tahun 1908 muncullah
mesin cuci listrik generasi pertama yang disebut Thor. Namun target pasar mereka
hanya mempu menjangkau bisnis laundry komersial. Di sisi lain, Maytag
Corporation, Amerika mulai mengembangkan mesin cuci yang didesain khusus untuk
konsumen rumahan.
Sejak saat itu, banyak merek dan
perusahaan mesin cuci bermunculan. Kini mesin pencuci sudah tersedia dalam berbagai
model dan merek. Perlengkapan usaha laundry kiloan juga sudah tersedia di
pasaran.
Jauh sebelum penemuan mesin cuci,
orang-orang mencuci pakaiannya di pinggiran sungai. Sehingga noda yang menempel
pada pakaian bisa hanyut terbawa aliran air. Metode pencucian seperti ini
dilakukan di beberapa daerah pedesaan sejak abad ke 19.
Biasanya masyarakat mencuci
pakaian sambil menggosok-gosokan batu di bagian yang kotor, memutar dan memukul
pakaian lalu membilasnya di sungai. Ketika itu belum ada jasa pencucian seperti
halnya laundry. Bahkan sabun cuci pun belum dikenal oleh masyarakat luas.
Seiring berjalannnya waktu
kebiasaan membasuh baju di kali mulai berkurang. Deterjen atau sabun khusus pakaian
mulai diproduksi pada tahun 1870. Kemasan dan bentuk sabun cukup beragam
seperti kotak, bulat, dan botol kaca untuk sabun cuci cair.
Memasuki abad ke-20, dibuatlah
sebuah kotak pencuci baju atau yang disebut sebagai mesin cuci. Peralatan ini
dibuat meringankan beban saat mencuci pakaian. Awalnya produk tersebut kurang
diminatii karena mayoritas masyarakat meragukan keamanan produk dan harganya
relatif mahal.
Bisnis cuci setrika atau laundry
modern terlahir di Amerika. Semua bermula setelah ribuan imigran Tiongkok mendarat
disana karena banyaknya penyedia tenaga kerja dan industri pertanian. Mereka
ingin membebaskan diri dan memulai hidup lebih baik sebab negaranya tengah mengalami
kekacauan.
Sayangnya di tahun 1850 para imigran
tidak diizinkan berpindah kewarganegaraan. Selang satu tahun seorang Wah Lee
yang tak lain adalah migran Tiongkok membuka jasa Laundry manual. Wah lee didapuk
sebagai pebisnis laundry pertama meskipun masih mengandalkan tangan.
Memasuki abad ke-20, imigran
Tiongkok menghiasi tiap sudut kota Amerika dengan usaha laundry. Waktu pun terus
berputar dan teknologi kian maju sehingga ditemukanlah berbagai tipe mesin
cuci. Perangkat tersebut dilengkapi pengaduk bertenaga listrik sebagai pengganti
mekanisme pencucian manual di sebuah papan.
Awalnya pengoperasian mesin hanya
mengandalkan tenaga dari tangan lalu perlahan beralih ke daya listrik. Arus
listrik mengalir ke bak berlubang yang berputar dan mengeluarkan air jika jumlahnya
berlebih. Mekanisme ini dikenal sebagai siklus spin.
Bisnis laundry pun bertransformasi
menggunakan mesin otomatis serta peralatan canggih guna mempermudah dan memberikan
pelayanan terbaik. Terbukti para imigran bekerja di tempat laundry selama 10
hingga 16 jam per harinya. Kini, banyak negara menawarkan bisnis laundry dengan
berbagai sistem kerja.
Seiring kesuksesan bisnis laundry, peralatan untuk laundry mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Atas dasar itulah, Jepang menciptakan sebuah robot bernama Laundroid yang mampu melipat pakaian.
Robot tersebut diklaim memiliki alat
setrika otomatis serta lemari pakaian biasa. Teknologi terbarukan Laundroid memakai
image analysis sehingga mampu mengidentifikasi jenis pakaian yang
diterima.
Padatnya aktivitas membuat orang-orang
memilih jasa laundry untuk membersihkan pakaiannya. Perkembangan zaman
memunculkan berbagai terobosan guna mendukung operasional bisnis laundry.
Itu dia sejarah bisnis laundry yang
kian menjamur terlebih di daerah perkotaan dan kawasan sibuk lainnya. Semoga penjelasan
tersebut bermanfaat ya, Sob.