'Kemewahan, status sosial dan gaya', mungkin itulah tiga kata yang terpikirkan saat menjumpai red carpet alias karpet merah. Gelaran karpet
berwarna merah ini kerap menghiasi momen-momen yang berkaitan dengan industri
film, musik hingga acara kenegaraan. Seperti halnya Piala Oscar, Met Gala, dan Global
Award.
Red carpet dipergunakan sebagai simbol penyambutan dan penghormatan atas kehadiran para tamu. Tapi tahukah kamu kenapa dipilih warna merah? Lalu, apa maksud dari gelaran karpet merah ini?
Sumber: https://fashionista.com/
Nah, berikut kami sajikan uraian sejarah,
tren, dan tradisi red carpet. Simak ulasan lengkapnya ya!
Warna merah dipilih karena berhubungan erat dengan martabat, kebangsawanan, dan keternamaan. Dahulu, merah adalah warna yang dikhususkan bagi keluarga kerajaan dan aristokrasi. Warna ini juga paling mahal dan paling sulit dibuat. Tak heran jika karpet merah terutama merah gelap dianggap sebagai komoditi yang mewah dan mahal.
Para ahli sejarah menuturkan bahwa tradisi menggelar karpet berwarna merah ini sudah ada sejak zaman Yunani Kuno. Seperti yang digambarkan dalam drama Agamemnon karya Aeschylus, penulis naskah sandiwaran berkebangsaan Yunani. Aeschylus atau yang dijuluki The Father of Tragedy, mengklaim bahwa istilah karpet merah pertama kali disebutkan pada drama tersebut sekitar tahun 458 SM.
Sumber: https://news.asu.edu/
Alkisah Agamemnon adalah seorang
Raja dari Mycenae. Ketika itu Agamemnon pergi ke Perang Troya dan meninggalkan
istrinya yang bernama Clytemnestra dalam waktu cukup lama. Namun seiring
berjalannya waktu, masing-masing dari mereka bertemu dengan orang-orang baru.
Di tengah perjalanan pulang, Agamemnon
bertemu Cassandra dan jatuh cinta. Ia pun membawa selirnya ke rumah. Meskipun
Clytemnestra juga berselingkuh, tapi ia tidak suka melihat suaminya pulang
bersama perempuan lain.
Dengan penuh rasa dendam, Clytemnestra
menggelar karpet merah tua untuk meyakinkan agar suaminya berjalan menuju
kematian.
Cerita tersebut memang tidak ada
hubungan dengan kesan glamor. Akan tetapi, kita bida menarik satu kesimpulan
bahwa sejak dulu karpet berwarna merah sudah digunakan untuk menyambut orang
penting.
Permadani dan karpet merah bergaya
oriental yang dilengkapi pola-pola rumit juga tergambar pada lukisan dewa,
orang-orang suci, maupun bangsawan.
Kedatangan presiden US, James Monroe di Georgetown, Carolina Selatan pada tahun 1821 adalah kali pertama pemakaian red carpet pada pesta penyambutan seorang penguasa. Mulai dari situlah, karpet merah menjadi standar dalam setiap penyelenggaraan acara besar yang melibatkan pejabat politik.
Sumber: https://international.sindonews.com/
Asal usul ungkapan ‘penyambutan
karpet merah’, diperkirakan muncul di 1902. Tepatnya saat perusahaan kereta
api, New York Central Railroad menggunakan red carpet untuk memandu penumpang
VIP menaiki kereta 20th Century Limited.
Orang awam pun mengidentikkan red
carpet sebagai tanda pemilik tiket first class dan status sosial. Jika
kedatangan seseorang disambut bentangam karpet merah berarti mereka bukan orang
biasa. Entah dia orang kaya atau orang penting yang dihormati.
Per tahun 1990an, industri film, music, dan mode tak lagi bisa dipisahkan dari gelaran karpet ini. Red carpet bak ajang para bintang untuk show off sekaligus adu outfit terbaik versi mereka.
Sumber: https://www.elle.com/
Dalam dunia hiburan, Red carpet dibentangkan
perdana di Hollywood pada 18 Oktober 1922 untuk menyambut Sid Grauman. Diketahui
Grauman adalah pemain teater asal Amerika yang mendirikan Chinese Theatre dan
Egyptian Theatre, dua landmark paling terkenal dan banyak dikunjungi di
Hollywood.
Ia mengadakan gala premiere film
Hollywood yang dihadiri orang-orang tersohor seperti Douglas Fairbanks (pemeran
Robin Hood) dan aktor pemenang Academy Awards, Wallace Beery. Berwal dari
sanalah kemudian red carpet mulai diidentikan dengan kemewahan dan kesan glamor.
Kepopuleran karpet ini terus meningkat
usai penggunaan gedung Chinese Theatre sebagai lokasi diadakannyya penghargaan
Oscars tahun 1944 dan 1946. Singkat cerita, si karpet merah kian melegenda setelah
Academy of Motion Picture and Science memasukkan red carpet dalam siaran
broadcast mereka tahun 1961.
Momen red carpet pun kerap
mencuri perhatian penonton dan selalu dinantikan. Bahkan, tak sedikit dari
mereka yang menjadikan karpet merah sebagai tontonan wajib ketika ajang penghargaan
Oscars mulai tayang di televisi berwarna. Hingga akhirnya, red carpet selalu dihadirkan
dalam ajang-ajang penting dunia hiburan.
Itulah sejarah dimulainya karpet
merah yang tak pernah absen dari gelaran acara besar para tokoh dan artis kenamaan
dunia. Udah nggak penasaran lagi kan?