Pernahkah kamu berdiri di depan
lemari yang penuh baju selama 15 menit, tapi akhirnya merasa "nggak punya
baju untuk dipakai"? Kalau iya, kamu sedang mengalami yang namanya decision fatigue atau kelelahan
mengambil keputusan.
Atau pernah kepikiran mengulang
outfit yang sama setiap hari? Sounds
boring, tapi ternyata ini bukan semata karena malas— malah bisa jadi strategi
gaya hidup yang pintar!
Menariknya, orang-orang super sibuk
seperti Steve Jobs atau Mark Zuckerberg punya solusi jitu untuk
masalah ini: Uniform Dressing.
Tapi, apakah memakai baju yang
itu-itu saja setiap hari adalah ide yang bagus buat kita? Yuk, kita bedah
tuntas kenapa tren yang belakangan dibahas oleh pengamat gaya hidup ini patut
kamu pertimbangkan!
Apa Sih
Sebenarnya Uniform Dressing Itu?
Hanya ada kata “uniform”, bukan
berarti kamu memakai seragam sekolah atau seragam kantor yang kaku. Uniform dressing adalah konsep di mana
kamu mengurasi atau memilih satu "rumus" gaya pakaian yang membuatmu
merasa paling nyaman dan percaya diri, lalu memakainya hampir setiap hari.
Bisa berupa kombinasi jeans dan
kaus putih, setelan blazer dengan warna netral, atau gaya minimalis lainnya.
Intinya adalah konsistensi.
Mengapa Gaya
Ini Menjadi Ide yang Brilian?
1. Melawan Decision Fatigue
Tahukah kamu kalau otak kita punya
kuota harian untuk mengambil keputusan? Dari saat bangun tidur, otak sudah
bekerja keras. Dengan menentukan "seragam" harian, kamu menghemat
energi mental di pagi hari. Energi ini bisa kamu alokasikan untuk hal yang
lebih penting, seperti pekerjaan kreatif atau keputusan besar dalam hidup.
2.
Menciptakan Signature Style yang
Ikonik
Ada alasan kenapa tokoh besar punya
gaya yang sama. Pengulangan bisa menciptakan identitas. Saat kamu konsisten
dengan satu gaya, orang akan mengenali itu sebagai "karakter" kamu.
Ini adalah cara termudah untuk membangun personal
branding tanpa harus bicara banyak.
3. Selamat
Tinggal Stres Pagi Hari
Pagi hari sering kali jadi waktu
paling kacau. Menghilangkan variabel "pakai baju apa hari ini" bisa
menurunkan tingkat kortisol (hormon stres) secara signifikan. Kamu jadi punya
lebih banyak waktu untuk menikmati kopi atau sekadar bernapas sebelum mulai beraktivitas.
4. Lebih
Ramah di Kantong dan Lingkungan
Dengan menerapkan gaya ini, kamu
akan berhenti menjadi korban fast fashion
yang berganti tren setiap minggu. Kamu hanya akan membeli pakaian yang
benar-benar berkualitas tinggi karena tahu pakaian itu akan dipakai berulang
kali. Hasilnya? Dompet lebih hemat dan limbah tekstil berkurang.
Bukan Tentang Menjadi Monoton…
Memakai outfit seragam itu bukan soal monoton atau pasrah pada rutinitas. Bahkan banyak orang sukses (termasuk tokoh publik) yang pakai prinsip ini untuk menyederhanakan hidup mereka. Contoh paling terkenal yakni Steve Jobs dengan turtleneck hitamnya, atau Mark Zuckerberg dengan kaus abunya.
Kuncinya bukan selalu pakai barang
yang sama persis setiap hari, tapi memilih versi pakaian yang konsisten dan
kamu benar-benar sukai — misalnya beberapa kemeja putih + celana favorit, atau
beberapa dress favorit yang serupa.
Cara
Memulai Uniform Dressing Tanpa
Terlihat Membosankan
Konsepnya simpel:
Kamu memilih kombinasi pakaian
favorit, lalu memakainya berulang setiap hari (atau bentuk seragam lainnya). Tapi
ini bukan berarti pakai baju yang sama jalan-jalan tanpa dicuci! Maksudnya
lebih ke pakai gaya tertentu yang konsisten, misalnya setelan yang kamu suka
banget dan punya beberapa versi agak mirip.
Mungkin kamu takut dibilang
"nggak pernah ganti baju". Tenang, ada triknya:
·
Cari
"Rumus" Ternyamanmu: Coba perhatikan foto-fotomu
setahun terakhir. Baju mana yang membuatmu merasa paling ganteng atau cantik?
Itulah modal dasarmu.
·
Pilih Palet
Warna Netral: Hitam, putih, abu-abu, atau navy adalah warna yang paling mudah dipadupadankan dan selalu
terlihat profesional.
·
Investasi
pada Kualitas: Karena baju ini akan sering dicuci dan dipakai, pastikan
bahannya awet. Lebih baik punya 5 kaus katun berkualitas tinggi daripada 20
kaus murah yang cepat melar.
·
Gunakan
Aksesori untuk Variasi: Jika merasa bosan, kamu tetap bisa bermain di
aksesori seperti jam tangan, sepatu, atau tas. Ini memberikan sentuhan berbeda
tanpa mengubah "seragam" utamamu.
Apa Tantangannya?
Tentu saja, nggak semua orang cocok
dengan cara ini. Beberapa orang merasa bosan memakai outfit sama terus menerus.
Ada yang memang perlu variasi besar setiap hari (misalnya content creator fashion). Dan sesekali mood fashion berubah, wajar banget!
Yang penting adalah kamu memilih
cara ini karena kamu ingin, bukan karena merasa terpaksa.
Kesimpulan: Apakah Gaya Ini Untukmu?
Uniform dressing bukan berarti mematikan kreativitas. Sebaliknya, ini
adalah cara untuk memberikan ruang lebih bagi hal-hal yang benar-benar bermakna
dalam hidupmu. Kamu tetap bisa tampil modis, namun dengan cara yang jauh lebih
efisien.
Memakai gaya yang seragam setiap
hari bukan berarti “pakai baju yang sama terus” — tapi lebih ke strategi untuk
menyederhanakan hidup, menghemat energi mental, dan bahkan membantu gaya
fashionmu makin konsisten dan unik.
Kalau kamu merasa hidupmu sudah
terlalu kompleks dan butuh satu hal sederhana untuk dikendalikan, memulai
"seragam pribadi" adalah langkah awal yang sangat membebaskan.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu
siap membuang tumpukan baju yang jarang dipakai dan mulai menentukan
"seragam" pribadimu hari ini?
Jika kamu suka artikel ini, bagikan
ke temanmu yang sering telat karena kelamaan pilih baju, ya!
Malioboro Mall, Sejarah Toserba Modern Pertama di Yogyakarta
Uniform Dressing: Kenapa Outfit yang Sama Setiap Hari Justru Bikin Hidup Lebih Ringan
Vest Ahjumma, Gaya Ibu-ibu Korea yang Diam-diam Jadi Tren
Apa Itu Headboard? Kenali Fungsi dan Jenis-jenisnya, Yuk!
Sejarah Patagonia, Brand Outdoor yang Jadi Legenda Fashion Berkelanjutan
Bahan Pembalut Wanita: Mengenal Material, Fungsi, dan Dampaknya bagi Tubuh & Lingkungan
British Vogue Beri Gelar Eternal Influencer pada Kate Middleton, Apa Maknanya?
Mona Lisa Tidak Dilukis di Atas Kanvas? Fakta Material dan Rahasia Keawetannya!
Kapas Kecantikan: Benarkah Terbuat dari Serat Kapas Asli? Ini Penjelasan Lengkapnya
Louis Vuitton Rilis Bag Charm Ikan Taiyaki Harga 16 Jutaan, Apa Istimewanya?