Kaos kaki merupakan salah satu
produk garmen yang berfungsi menyerap keringat, melindungi kaki dari gesekan,
cuaca dingin dan lain sebagainya. Dalam kebiasaan masyarakat Indonesia, kaos
kaki hanya dipakai pada saat-saat tertentu saja.
Pemandangan berbeda akan kamu
temukan jika berkunjung di negara-negara empat musim seperti Korea, Jepang dan
China. Masyarakat di sana justru menjadikan kaus kaki sebagai item yang wajib
dipakai, kapanpun dan dimanapun. Meski tidak ada aturan khusus, tetapu
menggunakan kaus kaki adalah budaya yang masih mereka pertahankan hingga saat
ini.
Tapi, tahukah kamu kalau ternyata
kaus kaki sudah ada sejak ribuan tahun lalu lho. Yaps, catatan sejarah
mengungkap fakta bahwa kaos kaki berasal dari abad ke 8 SM. Bentuknya masih sederhana dan belum sesempurna yang saat ini.
Lalu, seperti apakah
perkembangannya? Simak ulasan lengkapnya yuk!
Pada abad ke 8 SM, masyarakat Yunani Kuno memakai kaos kaki bahan kusut dari bulu binatang. Sementara orang-orang di Roma mulai memanfaatkan kulit binatang dan untaian benang yang dirajut manual. Ketika itu, mereka memakai kaus kaki untuk melindungi sekaligus menghangatkan kaki saat musim dingin maupun panas.
Popularitas kaos kaki pun semakin
meningkat. Tapi harganya masih tergolong mahal mengingat proses pembuataannya
yang cukup sulit dan menyita banyak waktu. Sehingga kaos kaki hanya diproduksi
dalam jumlah terbatas dan hanya dipakai oleh kalangan-kalangan tertentu saja. Bahkan
hingga abad ke-10, item ini hanya dimiliki oleh orang-orang kaya dan kaum bangsawan.
Kaos kaki modern muncul pada
tahun 1589 ketika William Lee berhasil menciptakan mesin rajut untuk kali
pertama. Pendeta asal Inggris ini terus mengembangkan penemuannya agar bisa
lebih modern dan bisa diterima negara lain.
Sejak saat itu, rumah rajut mulai
banyak bermunculan di Perancis maupun Skotlandia. Mereka memproduksi kaus kaki
berbahan sutra warna, wol dan beludru. Model, jenis, motif dan warna kaos kaki pun
makin bervariasi seiring dengan kemajuan teknologi serta perubahan kebutuan
manusia.
Sebagian orang menggunakan kaus
kaki untuk melindungi kaki dari cuaca panas atau dingin. Ada yang memakainya agar
tidak lecet karena sepatu. Ada pula yang mengenakan kaus kaki sebagai penyerap
keringat agar kaki atau sepatunya tidak berbau.
Tetapi faktanya, modern ini
banyak orang menggunakan kaos kaki demi kepentingan fashion semata. Munculnya beragam
model kaus kaki kian memudahkan pemakainya untuk memilih tipe mana yang sesuai
dangan gaya mereka.
4 Fitur Kaus Kaki
Bahan kaus kaki dapat memberikan
berbagai tingkat kehangatan dan kenyamanan. Kamu bisa memilihnya sesuai
kebutuhan:
1.
Kehangatan
Kaos kaki wol,
kasmir, dan akrilik menjaga suhu kakimu supaya tetap hangat di tengah cuaca
dingin.
2.
Menyerap kelembapan
Kemampuan menyerap
serat katun tentu sudah tak diragukan lagi. Sehingga kaos kaki katun
menjadi opsi terbaik untuk menemani aktivitas fisikmu.
3.
Kelenturan
Kaus kaki spandeks
atau nilon akan memberikan pengalaman dalam hal kenyamanan karena menempel
sempurna pada kaki.
4.
Ketahanan
Setiap kaus
kaki yang mempunyai desain bagian tumit dan jari kaki yang diperkuat akan tahan
lebih lama. Bukan nilai estetikanya, tapi dua bagian itu menonjol dan
bersinggungan langsung dengan alas kaki.
Berikut jenis-jenis kaos kaki berdasarkan
panjang dan kegunaannya
1. Cover socks untuk flat shoes
Desain kaus kaki jenis ini cukup unik sebab ia hanya menutupi
bagian telapak kaki saja. Biasanya cover socks dipakai bersama alas
kaki bersiluet pendek seperti flat shoes, slippers, dan lain
sebagainya. Kaos kaki ini menjadi salah satu favorit untuk menyokong aktivitas
sehari-hari, terutama wanita yang gemar memakai flat shoes.
2. Angkle sock untuk sneakers
Sebagian orang tak suka memperlihatkan kaus kaki yang
mereka pakai. Demi kenyamanan, kamu bisa memilih ankle sock saat memakai sneakers.
Kaos kaki yang hanya sebatas mata kaki ini akan menghindarkan kakimu dari
lecet. Motif ataukah polos, sesuaikan saja dengan outfit dan gayamu.
3. Quarter-length socks
Ukuran quarter-length sedikit lebih panjang
dari ankle socka hingga menyentuh tulang kering. Kaus kaki
seperempat panjang juga dikenal sebagai kaus kaki celana, melindungi area di
mana sepatu Anda bertemu dengan Achilles Anda. Quarterlength socks jadi rekomendasi
terbaik pelengkap sepatu lari dan teman terbaik saat melakukan aktivitas fisik
apapun.
4. Crew-length socks
Juga disebut kaus kaki pertengahan betis, kaus kaki
panjang kru memanjang di tengah antara lutut dan pergelangan kaki, setengah
otot betis. Ketinggian kaus kaki ini cocok untuk sepatu kets dan sepatu
bot tinggi.
5.
Calf-length socks
Kaus kaki ini menutupi seluruh otot betis dan
memanjang hingga ke lutut. Kaus kaki sebetis juga disebut kaus kaki di
atas betis.
6.
Knee-high socks
Kaus kaki selutut menjulur ke atas kaki dan menutupi seluruh
permukaan lutut.
7.
Thigh-high socks
Panjang kaus kaki thigh-high hingga setengah
paha dan biasa dilengkapi sabuk garter atau karet supaya tidak melorot.
8.
Split-toe socks
Split-toe socks didesain dengan jahitan pemisah antara
jempol kaki dan jari lain. Jenis kaus kaki ini akan nyaman digunakan saat
memakai sandal.
Panjangnya sebatas lutut dan dibuat dari serat akrilik
atau wol. Leg warmer socks akan menjaga kaki tetap hangat selama
bulan-bulan musim dingin.
10.
Boot socks
Boot socks idealnya digunakan saat cuaca dingin dan bahan
wol tebal membuat kaki tetap hangat saat memakai sepatu boot.
Itulah sejarah singkat dan jenis-jenis
kaus kaki yang perlu kamu ketahui. Tak perlu bingung ketika dihadapkan dengan berbagai
pilihan. Nggak cuma menyempurnakan penampilan, tetapi juga memberikan kenyamanan
yang dibutuhkan kaki kamu dalam jangka panjang.