Siapa nih yang pernah salah
menilai celana denim padahal chambray? Sebenarnya itu hal yang wajar sih. Sebab
kenampakan dan detail warna kain chambray memang sangat mirip dengan denim. Denim
dan chambray juga memiliki sejumlah kesamaan karena sama-sama dibuat dari bahan
katun.
Tapi walau bagaimanapun keduanya
adalah jenis kain yang berbeda. Artinya karakter mereka juga tidaklah sama.
Chambray cenderung lebih tipis
dari denim, dan saya kemudian menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk berpikir
bahwa chambray hanyalah tiruan denim yang dibuat-buat, tetapi sebenarnya tidak
demikian. Memahami karakteristik dasar dan penggunaan ideal denim dan
chambray
Lalu apa sajakah perbedaan kain
denim dan chambray? Simak ulasan berikut ini yuk!
Sama-sama identik dengan benang
berwarna indigo, tak membuat kain denim dan chambray berkarakter sama. Keduanya
memiliki perbedaan yang jelas dalam hal sifat, struktur kain, penggunaan serta
faktor-faktor lain, yaitu:
1.
Pola tenunan dan struktur kain
Perbedaan utama antara chambray dan denim adalah jenis tenunan yang digunakan dalam proses pembuatan kainnya. Pola tenunan ini berpengaruh besar terhadap karakteristik kain, meliputi berat, kemampuan bernapas, daya tahan, dan sifat-sifat lain. Chambray dibuat menggunakan tenunan polos dimana benang indigo dan benang putih dianyam secara bergantian.
Proses tersebut menghasilkan tampilan yang sama dan
handfeel lebih halus dibandingkan denim. Karakter kainnya juga kuat dan tahan
lama, tetapi struktur chambray lebih ringan dan tipis. Cocok menjadi pilihan
bahan pakaian santai yang nyaman di negara beriklim tropis utamanya saat musim
panas.
Sedangkan kain denim ditenun dengan pola tenunan kepar
atau twill. Dalam pola tenunan ini, benang pakan dianyam di atas lalu di bawah dua
atau lebih benang lusi. Sehingga terbentuklah sebuah garis diagonal dan
struktur kain yang lebih tebal dan kuat. Hal itu membuat kain denim jauh lebih
tahan lama dan berat daripada chambray.
2.
Ketebalan dan Berat Kain
Denim dikenal dengan ketebalan dan beratnya yang lebih
tinggi. Keberadaan dua lapisan benang dan pola penenunan yang padat
menghasilkan kain yang kokoh dan tebal. Sebagai hasilnya, denim sangat cocok
untuk pakaian yang memerlukan perlindungan ekstra dan tahan lama, serta
memberikan rasa kenyamanan dan kehangatan di cuaca yang lebih dingin.
Berbeda dengan chambray yang jauh lebih ringan dan
tipis. Meski cukup kuat untuk aplikasi pakaian sehari-hari, chambray lebih
cocok untuk pakaian musim panas. Atau situasi di mana kain yang ringan dan
sirkulasi udara yang baik dibutuhkan.
3.
Tekstur kain
Jenis tenunan menentukan tekstur kain. Karena tenunan polos, chambray lebih lembut dan lebih ringan dari denim. Tenunan kepar berarti denim lebih berat dan memiliki tekstur yang terasa lebih kasar dan kaku.
Karena keseluruhan tenunan dan tekstur dapat
memengaruhi daya tahan dan karakteristik kain lainnya, ini juga membantu
menentukan untuk apa kain itu digunakan. Denim digunakan untuk pakaian yang
terlihat lebih banyak digunakan dan sementara chambray digunakan untuk pakaian
yang mungkin tidak sering Anda pakai atau tidak terlalu sering digunakan.
4.
Kekuatan dan Daya Tahan
Kain denim terkenal karena kekuatan dan daya tahan
yang luar biasa. Cocok untuk pakaian yang membutuhkan perlindungan ekstra,
seperti celana jeans yang sering digunakan dalam aktivitas kasual dan luar
ruangan.
Meskipun chambray cukup kuat untuk digunakan dalam
pakaian sehari-hari, ia tidak sekuat denim. Karena ketebalannya yang lebih
tipis, chambray lebih cocok untuk pakaian yang tidak terlalu terpapar tekanan
dan aus seperti denim.
5.
Penampilan
Busana denim memiliki kontras warna yang kuat antara lapisan dalam dan luar kain, sehingga memberikan sebuah tampilan khas dan keren. Efek fading bahan denim memberikan sentuhan unik busana ini karena warna kain berubah seiring pemakaian dan pencucian.
Chambray menampilkan warna yang lebih seragam dan
halus, karena pola penenunannya lebih sederhana. Warna kain cenderung konsisten,
tanpa efek fading seperti pada denim.
6.
Penggunaan
Kain denim telah menjadi ikon pakaian bergaya kasual. Celana jeans adalah contoh yang paling terkenal pemanfaatan denim di seluruh dunia. Dengan ketebalan dan beratnya, denim lebih sering dimanfaatkan untuk membuat fashion yang tak langsung bersentuhan dengan tubuh bagian atas (badan). Seperti halnya jaket, rok, jumpsuit, dan busana luaran.
Sementara chambray lebih sering digunakan dalam produksi
busana atasan santai ataupun semi formal. Kemeja chambray menjadi salah satu baju
yang ringan dan nyaman daripada denim. Blus, gaun, dan pakaian musim panas berbahan
dasar chambray juga memberikan kesan santai, tetapi tetap rapi. Celana chambray
juga ideal sebagai pakaian santai wanita karena dibuat dengan bahan
yang jauh lebih fleksibel, longgar, ringan, dan nyaman.
7. Kemudahan Perawatan
Untuk mendapatkan handfeel lembut dan warna pudar yang
sempurna, denim perlu beberapa kali pencucian. Proses pencucian awal dapat
membantu menghilangkan kelebihan pewarna dan mengurangi kekakuan agar lebih nyaman
saat bersentuhan dengan kulit. Beberapa penggemar jeans memilih menunda mencuci
jeans mereka sehingga warna indigo bisa bertahan lebih lama serta menciptakan pola
fading yang lebih jelas.
Lain halnya dengan baju-baju Chambray yang tidak membutuhkan
pencucian ekstensif atau perawatan khusus. Sebab tekstur kainnya sudah lembut
dan nyaman sejak awal. Bahkan setelah dicuci pun chambray tidak mengalami
perubahan penampilan atau tekstur yang. Cukup mencucinya seperti biasa dan tak perlu
mempertimbangkan perlakuan khusus.
Itu dia beberapa aspek yang
membedakan kain denim dan chambray. Keduanya adalah jenis kain yang unik bersama
karakteristik masing-masing.
Denim menonjolkan ketebalan dan
daya tahan, sementara chambray menawarkan kenyamanan dan penampilan yang lebih
ringan. Pilihan antara bahan chambray atau denim tergantung kebutuhan pakaian,
gaya pribadi, dan kenyamanan.