Sobat Bahankain pasti taulah ikat pinggang, gesper atau sabuk. Disamping fungsi utamanya sebagai penahan celana agar tidak melorot, sabuk juga membuat tampilanmu lebih rapi dan modis. Benda yang biasa melingkar dipinggang pria atau pelengkap busana wanita ini ternyata punya sejarah panjang lho.
Apa sajakah itu? Simak ulasan
berikut ini yuk!
1.
Sudah ada sejak zaman perunggu
Sabuk dalam sejarah dipakai oleh orang-orang Mesir Kuno pada Zaman Perunggu, antara tahun 3300-1200 SM. Awalnya sabuk hanya dibuat dari sambungan bagian-bagian tumbuhan seperti akar, kulit pohon dan dedaunan. Namun, seiring berjalannya waktu mereka mulai menggunakan kulit binatang yang lebih kuat dan tahan lama.
Jejak ikat pinggang juga terekam pada era Mesopotamia
atau sekitar abad ke 17. Awal-awal perkembangannya, ikat pinggang hanya umum dipakai
oleh pria. Desainnya pun sangat sederhana.
2.
Digunakan sebagai identitas militer
Memasuki abad pertengahan, sabuk menjadi salah satu
simbol status sosial di wilayah Eropa. Tujuan pemakaiannya pun mulai berubah.
Di beberapa kota, ikat pinggang digunakan sebagai aksesoris penanda orang berkasta
tinggi. Mereka melingkarkannya ke pinggang, diluar seragam lalu dipadukan
dengan pedang.
Selama periode ini, wanita dilarang memakai ikat
pinggang meski hanya untuk aktivitas sehari-hari. Usai perang dunia pertama atau
memasuki abad 19, sabuk menjadi pelengkap seragam militer bagi mereka yang berpangkat
tinggi.
3.
Ukuran jadi lebih kecil saat Perang Dunia
II
Karena tren tentang fashion sepertinya memang terus
terulang, pemakaiannya untuk dunia militer pun populer kembali ketika memasuki
masa Perang Dunia I dengan bahan tebal. Tapi, pada masa Perang Dunia II, benda
ini sudah kehilangan banyak gaya dan ukurannya makin kecil karena kekurangan
bahan.
4.
Ikat pinggang untuk wanita
Setelah tahun 1930-an, ikat pinggang mulai jadi hal
umum di kalangan wanita. Mereka memadukannya dengan gaun panjang dan itu
menjadi sebuah ikonik.
Tahun 1930-an adalah masa dimana banyak wanita bereksperimen memakai celana. Dan agar tidak gampang melorot, mereka menggunakan ikat pinggang.
Baca Juga:
Mengupas Sejarah Dan Variasi Model Obi Belt Kekinian
5.
Ikat pinggang di era modern
Perubahan besar fungsi dan penggunaan ikat pinggang terjadi
saat memasuki abad 20-an. Ketika itu, sabuk digunakan seperti pinggang celana
jatuh ke posisi lebih rendah.
Ikat pinggang digunakan sebagai aksesoris wajib untuk
mengikat celana yang kendur, fashion. Variasi desain beraneka ragam membuat pemakainya
lebih gagah dan “macho.” Ada pula sabuk yang lebih feminim dan biasa dikenakan
kaum wanita.
6. Bahan dan jenisnya beragam
Ikat pinggang fashion dibuat dari berbagai jenis bahan
seperti halnya kulit, kain, karet, logam, dan plastik. Variasi gaya pun tak
terbatas.
·
Ikat Pinggang formal
Sabuk formal identik
dengan sosok pria dewasa di lingkungan rapi. Khususnya aktivitas yang memaksa
seseorang memakai jas, seperti saat di kantor, acara formal atau pertemuan
penting.
Ciri khas ikat
pinggang formal adalah bentuk yang sederhana, rapi dan elegan. Biasanya juga
dibuat dari bahan kulit asli berdesain mewah. Harganya sekitar puluhan ribu
hingga jutaan rupiah, tergantung merek, bahan, dan kualitasnya.
·
Ikat Pinggang Casual
Sesuai namanya,
ikat pinggang casual lebih santai dan punya banyak model. Bahannya pun beragam
seperti sintetik, kanvas dan kulit dengan desain kepala bervariasi. Tipe sabuk
ini mencerminkan seorang yang rapi tapi lebih fleksibel dan trendi.
·
Ikat pinggang kanvas
Gesper atau ikat
pinggang kanvas banyak disukai remaja, karena karakter bahannya yang lentur dan
beraneka warna. Bentuk kepala sabuk kanvas tidak memiliki lubang sehingga
pemakai tidak perlu repot-repot menyesuaikan ukurang pinggang.
Sebagai catatan,
sabuk kanvas berwarna cerah dan santai kurang sesuai digunakan secara formal
seperti di sekolah atau kantor.
7.
Unisex dan Gender-Neutral
Banyak ikat pinggang fashion dapat dikenakan oleh
semua jenis kelamin. Ada tren yang semakin menekankan konsep pakaian
gender-netral, dan ikat pinggang bisa menjadi salah satu cara untuk
melakukannya.
Itulah 7 fakta tentang ikat pinggang dengan tampilan
tepat sesuai posisi dan keadaan kamu saat memakai. Dengan penampilan yang
tepat, lebih membuat kamu percaya diri dan menarik saat dilihat orang
lain. Dan situ tips terkahir yang memang kuno namun memang sangat membantu
untuk fashion kamu, yaitu menyamakan warna sabuk kamu dengan warna sepatu yang
kamu pakai.