Tak bisa dipungkiri jika jenis dan karakter kain akan mempengaruhi keseluruhan tampilan, kesesuaian musim serta kualitas pakaian. Di negara-negara empat musim, cashmere dan wol populer sebagai bahan yang paling umum digunakan untuk busana musim dingin.
Alasannya tak lain adalah karena kehangatan dan keserbagunaannya.
Banyak orang kerap salah pilih atau
salah menilai busana dari kain wol padahal kasmir, begitupun sebaliknya. Mirip tapi
tidak sama, begitulah yang sebenarnya terjadi antara serat wol dan cashmere. ‘Lalu,
apakah keduanya berbeda?’, tentu saja. Berikut penjabarannya:
1.
Bahan dasar
Wol adalah serat alami yang diperoleh dari bulu domba atau biri-biri, kambing, llama, dan alpaka. Pemanenan wol dilakukan dengan mencukur bulu domba secara berkala. Serat wol mengandung protein alami yang membuatnya tahan terhadap serangan bakteri ataupun jamur. Daya serap kain wol juga bagus, sangat breathable dan mampu menjaga suhu tubuh agar tetap hangat
Sama-sama berbahan dasar bulu hewan, tetapi serat cashmere
berasal dari bulu halus kambing, khususnya lapisan bawah yang lembut. Alih-alih
mencukur hewan, kasmir dipanen langsung menggunakan tangan kosong selama musim
semi moulting. Dalam sekali panen, hanya 50-80g serat yang diambil dari setiap domba. Kasmir
jauh lebih langka, terkesan mewah dan berkualitas lebih tinggi dibanding wol.
2.
Kehangatan dan kenyamanan
Mana yang lebih hangat? Jika kamu mencari kehangatan
maksimal maka jawabannya adalah kain wol. Tapi kalau kenyamanan menjadi pertimbangan
utama, maka cashmere adalah pilihan terbaik.
Serat kasmir jauh lebih halus dan mampu memerangkap panas tanpa menambah bobot atau ketebalan pada garmen. Pakaian kasmir lebih nyaman karena memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik dan mencegah kepanasan. Bahan ini ideal untuk membuat busana musim dingin seperti sweater, syal dan topi.
Sementara tekstur serat wol lebih tebal dan cenderung
kasar sehingga kurang efektif memerangkap panas. Meski demikian, bahan wol
akan lebih tahan lama dan cocok untuk pakaian luar.
Faktor lain yang mempengaruhi kehangatan kasmir dan
wol adalah kerapatan serat per inci. Dalam hal ini, bahan kasmir tak
sepadat wol sehingga lebih ringan dan breathable. Sebaliknya, struktur kain wol
cenderung padat, berat dan kurang bernapas. Ia akan lebih cocok untuk kondisi
cuaca yang lebih dingin dan berangin.
3.
Potensi iritasi dan rasa gatal
Gatal adalah masalah umum baju dari 100% wol mengingat
tekstur kain yang kasar dan mengandung lanolin (minyak domba). Serat wol bisa
terasa gatal atau lebih kasar pada kulit jika tidak dirawat atau dicampur
dengan serat lain.
Beberapa jenis wol, diberi perlakuan khusus seperti ‘pencucian
super’ agar lebih lembut dan tidak begitu gatal. Sebagian wol dicampur serat sutra
atau poliester untuk membuatnya lebih nyaman.
Sedangkan cashmere tidak memicu gatal karena tidak memiliki
kandungan lanolin. Seratnya juga jauh lebih halus, lembut dan tidak mengiritasi
kulit. Baju berbahan Kashmir lebih nyaman dipakai, khususnya bagi pemilik kulit
sensitif.
4.
Kemudahan perawatan
Dalam hal perawatan, bisa ditebak kalau pakaian kasmir
yang lembut akan membutuhkan penanganan khusus, seperti:
·
Harus dicuci dengan tangan kosong atau dry
cleaning agar tidak mudah rusak.
·
Pakailah detergen berformulasi lembut dan air
dingin
·
Hindari penggunaan air panas atau pemutih karena
bis menyusutkan ukuran sekaligus mengubah bentuknya.
·
Setelah dicuci, peraslah secara hati-hati lalu jemur
hingga kering.
·
Jangan pernah memasukkan pakaian kasmir ke dalam
pengering, karena panasnya dapat merusak seratnya.
Di sisi lain, pakaian wol dapat dengan mesin. Namun
sebaiknya tetap dicuci secara manual atau dry cleaning untuk meminimalisir penyusutan
maupun kerusakan. Pilih juga deterjen yang lembut dan air dingin.
5.
Harga
Biaya adalah faktor penting lain yang perlu dipertimbangkan
saat mempertimbangkan kasmir dan wol. Bahan cashmere termasuk golongan serat
alami yang mewah dan berkualitas, harganya pun lebih mahal daripada wol. Karena
selain proses produksinya padat karya, serat Kashmir juga berkarakter halus. Kasmir
yang bermutu tinggi lebih panjang, halus, dan warna lebih seragam.
Sedangkan harga wol bisa bervariasi, tergantung kualitas dan
mereknya. Contohnya wol merino, yang dianggap sebagai bahan premium sehingga
harga jualnya lebih mahal daripada wol biasa.
Itu dia beberapa aspek yang membedakan
kasmir dan wol. Intinya, dua bahan tersebuat adalah pilihan terbak untuk pakaian
musim dingin. Terlepas dari hal itu, baik wol ataupun cashmere memiliki sifat,
keunggulan, dan karakteristik berbeda.
Kasmir cukup hangat, lembut, dan ringan,
tapi harganya juga mahal. Disisi lain, wol lebih tahan lama, lebih hangat dan
cocok untuk baju sehari-hari. Pada akhirnya, antara wol ataukah cashmere
tergantung pada preferensi pribadi serta tujuan penggunaan kain.