Modern ini, merajut jadi sebuah
hobi yang identik dengan kaum wanita, khususnya lansia. Di film-film kartun
juga sering ada scene menek-nenek berkacamata duduk di kursi goyang sembari
memainkan perlengkapan rajut. Ya, begitulah kiranya yang dibayangkan banyak
orang perihal merajut.
Padahal realitanya, merajut adalah aktivitas genderless dan sangat lazim dilakukan oleh pria maupun wanita dari segala usia. Bahkan sejarah juga mencatat bahwa seni membuat simpul dari seutas benang ini berawal dari kegabutan para pelaut pria.
Selain itu, berikut 7 fakta unik tentang merajut:
1.
Seni Rajut berasal dari Timur tengah
Tak ada yang bisa memastikan kapan awal mula kemunculan seni rajutan. Hal itu karena jaman dulu rajut dibuat benang-benang alami yang cepat lapuk. Jenis jarum rajut pun sulit dibedakan apakah tusuk rambut, tusuk sate, gelendong ataukah benda lain.
Akan tetapi, produk rajutan paling tua adalah sepasang
kaus kaki katun bermotif kaligrafi yang ditemukan di Mesir dan diperkirakan berasal
dari tahun 1000 Masehi.
Penemuan itu diperkuat dengan artikel sejarah merajut
yang ditulis oleh Julie Theaker. Dimana ia memperkirakan bahwa seni rajut berasal
dari Timur Tengah karena produk rajutan banyak yang berbahan dasar katun dan
sutra.
2.
Awalnya adalah hobi kaum pria
Butuh ketelitoam dan jam terbang untuk menghasilkan
rajutan yang bagus. Pantas jika pada era pertengahan, baju rajut hanya dimiliki
orang-orang dari kalangan eksklusif saja. Bahkan, perajut yang bisa menciptakan
karya dari benang mereka sendiri akan mendapat gelar khusus.
Peralihan gender juga bukan lagi hal baru, apalagi dalam
konteks fashion. Begitu pula dengan kegiatan merajut, dulunya banyak dilakukan
pria tapi sekarang justru identik dengan perempuan. Padahal lelaki hobi merajut
juga nggak ada salahnya, kan?
3. Bisa jadi hobi sekaligus terapi
Terlihat membosankan, tapi merajut itu seru dan banyak
manfaat lho. Dilansir dari buku Knit for Health & Wellness: How to knit
a flexible mind and more, merajut bisa menjadi terapi yang baik untuk
pasien Alzheimer, stress dan depresi. Menariknya lagi, ternyata hobi satu ini
juga cocok untuk terapi anak-anak berkebutuhan khusus atau ADHD.
4.
Dulunya sebuah profesi
Saat ini merajut memang lebih cocok dijadikan hobi. Padahal sebelum era revolusi industri, merajut adalah sebuah profesi. Ketika itu, tenaga manusia masih sangat diandalkan dalam produksi kain rajut karena belum banyak mesin pabrik yang bisa membuat rajutan.
Baca Juga:
Perbedaan Antara Merajut dan Merenda, Pemula Wajib Tahu Nih!
Namun seiring kemajuan teknologi dan meningkatnya
kebutuhan produk knitting, keterampilan rajut manusia mulai digantikan oleh
mesin-mesin canggih. Hingga akhirnya, merajut hanya menjadi hobi atau kegiatan
pengisi waktu luang.
5.
Bermanfaat untuk kesehatan
Beberapa sumber juga menyebut bahwa merajut dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik anak-anak maupun orang dewasa.
Berikut manfaat merajut di bidang kesehatan:
·
Manfaat seperti meditasi
Merajut bisa
menjadi hobi yang menyenangkan meski harus diawali berbagai drama karena memang
tak bisa dibilang mudah. Tapi dengan banyak latihan, perlahan kamu pasti tahu
triknya dan semakin menikmati hobi baru ini.
Membuat rajutan
sederhana menggunakan jenis anyaman yang sama dan berulang akan memberikan
manfaat setara dengan latihan pernapasan saat meditasi. Pikiran pun jadi lebih
rileks dan santai sehingga kita bisa berpikir lebih jernih.
·
Melatih fungsi kognitif
Merajut adalah aktivitas
dinamis dimana setiap keputusan bisa diatur untuk memvisualisasikan produk
akhir. Aktivitas ini akan merangsang korteks motorik, lobus frontal dan
oksipital agar bisa memperkuat pikiran sekaligus memperlambat gangguan
kognitif.
·
Meningkatkan konsentrasi
Sulit fokus
menjadi satu perkara yang kerap menghantui anak-anak maupun orang dewasa.
Dengan merajut otak akan terlatih untuk lebih berkonsentrasi dan mengurangi
kondisi hiperaktivitas. Kainginan untuk segera melihat hasil rajut akan memperkuat
konsentrasi di setiap tugas.
·
Meningkatkan daya ingat
Seperti halnya
membangun kebiasaan baru, merajut butuh latihan yang konsisten agar lebih
terampil. Bahkan perajut dengan jam terbang tinggi pun bisa membuat kesalahan.
Knitting akan memaksa Anda mengingat setiap kesalahan dan menyusun strategi
untuk menghindarinya.
·
Cara praktis untuk detoksifikasi digital
Kemajuan teknologi
membuat banyak orang mudah terpaku pada perangkat digital daripada melakukan
aktivitas di dunia nyata. Merajut bisa menjadi salah satu langkah untuk memisahkan
diri dari kencaduan teknologi sekaligus menjaga kesehatan mata.
Itulah beberapa fakta menarik
dari kegiatan merajut. Intinya, kegiatan merajut tak hanya diperuntukkan bagi
wanita. Dan gak ada salahnya juga kalau laki-laki punya hobi merajut karena
manfaatnya memang banyak banget.
Sobat Bahankain udah ada niatan
memulai merajut belom nih? Selamat mencoba ya!