Batik tradisional selalu identik
dengan alkisah dan mitos dibalik proses penciptaannya. Hingga saat ini, sebagian
orang percaya jika memakai motif batik tertentu dapat mendatangkan hal-hal baik.
Salah satunya yaitu batik sidoluhur yang membawa harapan kemuliaan bagi
siapapun yang mengenakannya.
Kata ‘luhur’ merupakan kata sifat
yang bermakna tinggi, mulia, dan terhormat. Jadi, secara sederhana kain batik sidoluhur
melambangkan doa dan harapan pada pemakainya untuk memiliki kebesaran jiwa dan selalu menjadi panutan.
Motif batik sidoluhur adalah jenis batik klasik yang sudah ada sebelum Kesultanan Mataram berdiri. Corak batik sidoluhur diciptakan oleh Ki Ageng Henis, kakek dari Panembahan Senopati sekaligus cucu Ki Ageng Selo. Ia membuat batik ini untuk diberikan pada anak cucu keturunannya.
Ki Ageng Henis mencurahkan doa
dan harapan dengan cara membatik kain. Dimana selama mencanting, dirinya
selalu megeng alias menahan nafas. Hal itu dilakukan agar ia bisa
berkonsentrasi penuh dalam mencurahkan isi hati serta pikirannya.
Ki Ageng Henis berharap kelak dengan memakai
batik ini, setiap keturunannya dapat memiliki hati serta pikiran yang luhur dan
mulia. Sehingga mereka jadi orang-orang
yang berguna bagi masyarakat.
Batik Sido Luhur mempunyai
beberapa jenis ornamen utama dengan makna berbeda, antara lain yaitu:
·
Bangunan atau mahkota
Ornamen bangunan atau mahkota menggambarkan kedudukan seseorang yang tinggi. Motif ini menginterpretasikan singgasana sebagai simbol pengharapan untuk mencapai tahta setinggi-tingginya, mulia dan dihormati semua orang seperti seorang raja atau pemimpin besar.
·
Garuda atau Lar
Batik sidoluhur dengan ornamen utama burung garuda atau
satu sayap tertutup melambangkan matahari. Simbol tersebut bermakna watak surya
brata (matahari) berupa sifat ketabahan.
·
Ornamen Burung
Biasanya ornamen ini mirip bentuk burung merak sederhana ataupun
kupu-kupu. Motif itu menggambarkan dunia atas atau udara seperti sifat bayu
brata atau anila brata yang luhur namun tidak ditonjolkan.
·
Ornamen Bunga
Penggunaan bunga sebagai ornamen utama menyimbolkan sebuah keindahan
dan kecantikan. Unsur bunga hampir ada di setiap motif batik yang digunakan
untuk acara-acara adat karena mempunyai bermakna baik. Seperti wujudnya, bunga
adalah sesuatu yang indah, teguh dan kuat menancap dalam tanah.
Sedangkan isen-isen pada batik Sido Luhur berupa titik-titik, garis, serta gabungan titik dan garis. Berikut isen-isen pada ornamen batik sidoluhur:
·
Cecek pitu berupa titik-titik yang mengumpul
sebanyak tujuh buah biasanya membentuk lingkaran
·
Cecekan yaitu titik kecil dan rapat atau
renggang yang memenuhi bidang ornamen
·
Suwut berupa garis-garis kecil yang sejajar dan
rapat sebagai isian dedaunan atau ekor burung
Dari segi warna, batik Sido Luhur
dominan dengan warna soga atau coklat kekuningan. Soga merupakan pengganti
warna oranye yang tercipta dari paduan warna merah dan kuning.
Sebelum adanya warna kimia,
seluruh kain batik diwarnai menggunakan zat warna alami. Baik dari bagian tumbuhan
maupun buah-buahan yang bisa menghasilkan warna merah coklat atau mendekati
oranye. Seperti kulit pohon mengkudu, tegeran, jambal, dan tinggi.
Batik sidoluhur disebut batik
keraton karena dikembangkan di wilayah Keraton Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Sesuai namanya, batik ini bermakna keluhuran. Dengan kata lain, orang Jawa
dalam menjalani kehidupannya akan selalu mencari keluhuran. Baik secara materi maupun
non materi.
Keluhuran materi ditunjukkan melalui
kecukupan di segala aspek ragawi yang diperoleh melalui usaha dan kerja keras sesuai
jabatan, pangkat serta profesi. Sementara keluhuran non materi diwujudkan dalam
bentuk tutur kata dan tindakan yang mulia.
Dalam budaya keraton Surakarta, motif batik sidoluhur dipakai oleh mempelai wanita saat malam pernikahan. Konon, jika memakai batik ini kelak kehidupan rumah tangga sepasang pengantin tersebut akan mendapat kelancaran dan kemuliaan.
Adapun batik sidoluhur dengan
latar berwarna putih lebih sering digunakan pada tradisi mitoni yaitu
upacara perayaan tujuh bulan kehamilan. Harapannya motif ini mampu memberi
kebahagiaan bagi ibu sehingga anak yang kelak dilahirkan memiliki sifat budi pekerti
luhur dan sopan santun.
Banyak orang juga menggunakan
kain batik bermotif sido luhur untuk menggendong bayi. Tujuannya agar sang bayi
juga bisa merasakan filosofi kegembiraan yang tersirat pada batik ini. Bayi pun
akan merasa tenang dan senang saat digendong dengan jarik bermotif sidoluhur.
Itu dia sekilas tentang sejarah, makna
serta penggunaan kain batik sidoluhur. Dalamnya nilai-nilai budaya dan makna filosofis
batik ini jadi lebih istimewa jika diterapkan pada bahan-bahan bermutu tinggi.
Sedang mencari supplier kain-kain
berkualitas untuk bahan batik tulis? Bahankaincom bisa menjadi tujuan pertama Anda.
Kami menyediakan beragam jenis
kain putihan yang terbuat dari material-material alami dan berkualitas. Khusus
untuk batik tulis sidoluhur, Anda bisa menggunakan bahan-bahan bermutu tinggi
seperti kain sutra, mori prima dan mori primis.
Cek koleksi kain bahan batik kami di Kategori Produk ya.
Atau langsung hubungi customer
service kami terkait detail produk, pemesanan serta info tekstil lainnya.
Demi kenyamanan berbelanja, Sahabat Bahankain bisa membeli produk-produk via Shopee dan Tokopedia ya.