Buckram adalah jenis kain tenun polos dengan karakteristik yang kasar, berat dan terbuka. Umumnya terbuat dari bahan dasar katun, linen atau bulu kuda. Pada proses produksinya, kain direndam dalam larutan kanji dan bahan perekat lain seperti PVA atau peroksilin lalu dikeringkan.
Ketika dibasahi atau dihangatkan, lembaran kain berkarakter kokoh dengan ciri khas permukaan kaku dan kasar. Bahan ini umum digunakan sebagai sampul buku, kombinasi topi serta pelapis bagian dalam busana (interlining).
Sejarawan dan pakar tekstil berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari kota Bukhara, Uzbekisran yang tak lain adalah tempat dimana kain tersebut dibuat pertama kali. Selain itu, banyak pula yang meyakini jika sebutan buckram berasal dari kata “bokeram”, mengacu pada kain biasa yang dibuat dari tenunan benang katun.
Kain ini dibuat menggunakan pola tenunan longgar. Untuk mendapat hasil yang maksimal, kain tersebut direndam dalam pasta pati gandum, perekat atau pengeras lain. Penambahan campuran material tersebut berguna untuk melapisi, melindungi kain serta meningkatkan keausan.
Asal muasal buckram juga bisa ditelusuri dari abad pertengahan, dimana bahan ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan di industri tekstil. Bahkan pemanfaatan buckram dalam dunia mode dan garmen pun masih bertahan sampai sekarang karena ketahanan pakai serta keserbaguannya. Mulai dari sampul buku, penguat gorden, interfacing busana, serta komponen pembentuk sekaligus penguat struktur kain.
Karakteristik Kain Buckram
Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas sekaligus pembeda antara kain ini dan jenis lain:
1. Kekuatan dan daya tahan
Ketika kain dilapisi bahan perekat, kekakuan, daya tahan, dan kekuatannya telah meningkatkan. Sehingga buckram bisa menjadi investasi yang baik karena dapat bertahan dalam penggunaan kasar dan bertahan hingga bertahun-tahun lamanya.
2. Mempertahankan Bentuknya
Kain buckram juga merupakan bahan pelapis dan pengeras yang disukai karena kemampuan baiknya menahan dan mempertahankan bentuk. Itulah kenapa bahan ini kerap diaplikasikan pada topi dan beragam aksesoris yang membutuhkan bentuk lebih terstruktur.
3. Tahan Air
Kain juga memiliki sifat kedap air karena lapisannya yang mencegah cairan merembes ke dalam bahan.
4. Pengusir serangga dan jamur
Tidak ada serangan jamur atau serangga yang dapat membahayakan atau merusak kain karena lapisan pengisi celah tempat bahan direndam.
Meski peggunaannya terbatas karena kekakuan dan karakteristik uniknya, Buckram tetap jadi pilihan terbaik sebab tidak ada kain lain yang sebanding dengannya. Berikut beberapa pemanfaatan kain Buckram:
1.
Interfacing Pakaian
Buckram sebagian besar merupakan bahan untuk
interfacing pakaian. Kain disisipkan di antara dua lapis kain, terlihat pada
bagian leher, manset, dan kerah kemeja. Ini membuat suatu area pakaian menjadi
lebih kaku dan menambah kesan tebal pada bahannya.
2.
Gorden dan tirai
Salah satu kegunaan penting Buckram adalah pada gorden
dan tirai. Kain buckram menambah kekuatan dan dukungan saat membuat gorden
untuk menstabilkan kain agar meluncur melintasi batang gorden tanpa kusut atau
terseret. Ini juga digunakan sebagai bahan lipatan yang kuat untuk menambahkan
konteks yang lebih dekoratif pada tirai. Selain itu, ia juga berfungsi sebagai
isolator dengan secara efektif menghalangi aliran udara dari jendela.
3.
Penjilidan Buku
Seperti disebutkan, Buckram adalah bahan yang menarik
dan praktis untuk penjilidan buku. Ini adalah bahan pengikat yang populer
karena merupakan kain tahan lama dengan corak dan corak berbeda.
4.
Burlesque clothing
Keindahan dan pesona baju pesta bisa tercapai dengan pennerapan
kain buckram. Keunikan dan ciri khas bahannya, seolah menciptakan sebuah konsep busana yang lebih
dramatis dan sensual.
Mengingat kekakuan kain buckram hanya bersifat sementara, sebaiknya hindari mencuci kain Buckram karena akan menjadi lembek dan kehilangan bentuk setelah dimasukkan ke dalam air dan sabun. Sekalipun kotor, cucilah dengan tangan secara perlahan menggunakan air hangat sebab air dingin akan mudah merusak kain. Atau bersihkan menggosokkan sedikit kain lembab pada area yang kotor.
Pilihan pembersihan lain yang nyaman adalah dry-cleaning. Perlu diingat bahwa mencuci dan membilas kain akan menghilangkan zat pengatur ukuran, sehingga pakaian menjadi lemas. Jika ada lipatan atau penyok pada barang buckram, dapat menghilangkannya dengan memegang setrika uap rumah tangga di atasnya dan menekan perlahan lipatan tersebut menggunakan handuk yang agak basah bersama dengan uap setrika.
Untuk topi dan kain yang terkena noda, tergantung tingkat kerusakannya, dapat mengampelasnya dengan amplas tingkat 80 hingga 120. Jika noda masih membandel, bisa mengukusnya dan menggunakan tangan untuk menghilangkannya.
Beberapa kain buckram memiliki corak dan warna yang berbeda, jadi berhati-hatilah saat membasahi atau mencuci bahan karena warnanya memudar atau luntur dan menodai pakaian yang lain. Selain itu, ada baiknya juga untuk tidak menggunakan kain Buckram berwarna saat hujan.