Elastomer adalah jenis polimer yang memiliki daya mulur tinggi dan dapat kembali ke bentuk semula dengan cepat. Hampir semua pakaian yang bisa melar dan menyesuaikan dengan bentuk tubuh pasti mengandung elastic polymer (polimer elastis).
Serat elastomer mampu meregang hingga tujuh kali dari panjang awal serta kembali ke ukuran awalnya secara cepat tanpa bergantung pada serat campurannya.
Biasanya elastomer merupakan serat sintetis yang mengandung hingga 85% berat poliuretan tersegmentasi. Secara umum mempunyai ciri pemulihan elastis hingga 99% dan ekestensibilitas hingga 500%. Tergantung komposisi kimia serta metode fabrikasi yang digunakan.
Setidaknya ada empat jenis
elastomer termoplastik yang kerap dimanfaatkan dalam produksi serat elastomer
yaitu poliuretan, kopolimer polyester, kopolimer stirena dan olefinik. Di
Eropa, serat elastis ini dikenal sebagai Lycra sedangkan di Amerika lebih akrab
dengan sebutan spandex. Ada pula jenis elastomer lain seperti elastodiena,
elastomultiester, dan beberapa jenis serat polyolefin.
Kegunaan elastomer sangat
terbatas jika tidak dicampur dengan serat lain. Meski kenyataannya, industri
pakaian olahraga justru memanfaatkan sifat elastane murni tanpa campuran
apapun. Elastane akan memberi sifat fleksibel pada pakaian ketika dicampur dalam
persentase kecil yaitu sekitar 2 hingga 4%.
Kain-kain tersebut akan memiliki
tingkat regangan tertentu dan kerap dimanfaatkan pada pembuatan kaus kaki,
pakaian dalam serta busana kasual seperti jeans serta kemeja denim.
Sifat khusus serat elastomer
meliputi ketahanan oksidasi, ketahanan pelarut pembersih kering, penyerapan
warna yang baik, retensi sifat yang sangat baik setelah tekena sinar
ultraviolet dan tahan terhadap minyak tubuh. Selain itu, berikut beberapa sifat
elastomer yang wajib kamu tahu:
1.
Elastis
Sifat utama elastomer tak lain adalah elastisitas yang
tinggi. Artinya, mereka dapat meregang dan kembali ke bentuk semula usai beban
yang diberikan terlepas. Ukuran perpanjangan serat ditentukan oleh diameter
benang, makin besar nilai berat benang maka semakin kecil ekstensinya (penambahan
panjang).
2.
Kekuatan
Karakteristik paling mendasar dari elastomer kekuatan
dan ketahanan putusnya. Titik putus serat elastis tersebuk tidak akan tercapai hingga
ia mencapai ekstensi penuh. Hal ini sangat jarang terjadi dalam keadaan normal,
sehingga relatif kuat dan tahan lama.
3.
Ketahanan fisik
Serat elastomer memiliki ketahanan yang baik terhadap
air laut, sinar matahari, penyusutan, jamur, serangga, keringat dan sebagian
besar asam. Uji ketahanan material terhadap gaya deformasi untuk jangka waktu
tertentu dapat dilakukan dengan pengukuran kekerasan.
Biasanya, senyawa lunak akan lebih mudah berubah
bentuk dan tingkat gesekan yang tinggi. Sementara elastomer yang lebih keras cenderung
lebih stabil dengan nilai gesekan rendah.
4.
Ketahanan kimia dan abrasi
Elastomer mempunyai ketahanan abrasi tertinggi berikut
kekuatan, bantalan beban, perpanjangan serta kekerasan. Secara kimia, senyawa
elastomer tahan terhadap oksigen, ozon dan sebagian besar pelarut. Baik berupa
asam, alkali, maupun cairan hidrolik. Sifat listriknya juga terbilang baik.
5.
Sifat termoplastik
Elastan bersifat termoplastik yang akan meleleh pada
suhu tinggi dan menjadi lengket pada suhu 175ºc. Bahan elastis ini juga akan
menguning dan kehilangan elastisitasnya pada suhu 150 derajad celius. Hal itulah
yang menjadi alasan kenapa menyetrika elastane dengan cepat pada pengaturan
suhu rendah sangat disarankan.
6.
Daya Serap
Kemampuan penyerapan elastane sangat rendah sehingga produk
berbahan dasar 100% elastane akan terasa panas dan lembab di kulit. Atas dasar
itulah, pemanfaatan elastane selalu dikombinasikan dengan serat lain guna
meningkatkan daya serapnya.
7.
Draping
Karena seratnya fleksibel dan ringan, serat ini memiliki
sifat draping yang baik.
Dengan kemampuan elastisitas,
fleksibilitas, ketidaklarutan serta berbagai keunggulannya, elastomer memegang
peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh
pemanfaatan elastomer:
1.
Fashion
Serat elastomer lebih sering diaplikasikan pada
fashion wanita karena mereka lebih membutuhkan busana-busana ketat. Pakaian
seperti kaus kaki, celana ketat, stoking, tali bra, panel samping, pakaian dalam, jeans, legging, dll.
Termasuk pada outfit olahraga yang memerlukan daya
regang dan ketahanan tinggi. Pakaian dansa, pakaian bersepeda, pakaian
renang, perlengkapan dayung, atasan gulat, dan pakaian aerobic juga sangat
membutuhkan senyawa elastis ini.
2.
Kendaraaan bermotor
Jenis elastomer termoset tidak mudah meleleh, sehingga
efisien untuk membuat segel, ban dan suku cadang otomotif. Terutama komponen-komponen
yang akan terkena panas selama pengoperasiannya. Material elastis, polibutadiena
lebih disukai dalam pembuatan ban karena menawarkan ketahanan aus luar biasa.
3.
Produk industrial
Senyawa elastis ini juga banyak digunakan dalam
pembuatan alat-alat industri, penguatan beton, aplikasi geotekstil. Rangkaian
produk terluas mulai dari sol sepatu hingga dot bayi dan banyak lagi lainnya.
4.
Lapisan kabel
Elastomer seperti neoprene kerap digunakan dalam produksi
pelindung kabel. Hal itu karena bahan pembuatan kabel harus memiliki ketahanan panas
yang tinggi, mudah dibentuk kembali (memanjang), dan mempunyai fitur insulasi.
Sifat insulasi adalah kemampuan untuk menjaga kestabilan serta mencegah
perpindahan arus listrik.
5.
Keperluan medis
Bidang medis membutuhkan produk-produk prostetik, pelumas, serta
cetakan dengan kelas ketahanan kimia dan sifat termal yang unggul. Elastomer
tipe silikon pun telah banyak digunakan sebagai bahan pembuatan stoking
penyangga, perban, maupun kawat gigi ortopedi.
Itu dia pengertian, sifat serta
beberapa penggunaan serat elastomer. Tanpa elastomer, kamu mungkin nggak akan
menemukan kenyamanan dalam segala aspek kehidupan dan aktivitasmu. Semoga
pengetahuan ini bermanfaaat ya!