Pernah dengar istilah “capsule wardrobe” nggak? Secara harfiah,
“lemari pakaian kapsul” merujuk pada konsep lemari yang berisi koleksi pakaian
minimalis yang bisa dipadupadankan dengan berbagai styling untuk beragam acara.
Kamu dapat menciptakan banyak outfit berbeda, meski hanya menggunakan
sedikit item.
Bagaimana memadupadankan busana serbaguna
akan memotong budget agar lebih hemat dalam hal pengeluaran.
Apalagi cara ini bisa mengembangkan gaya hidup lebih minimalis dan tetap bisa
berpenampilan trendy secara praktis.
Mau tahu lebih lanjut seputar capsule wardrobe? Simak ulasannya berikut
ini, yuk!
Frasa capsule wardrobe pertama kali muncul pada awal tahun 1940-an. Istilah
ini digunakan untuk menerangkan koleksi kecil rancangan pakaian yang cocok
dipadupadankan bersama karena keselarasan warna atau motif.
Capsule wardrobe kemudian dipakai lagi oleh Susie Faux ketika ia membuka butik pakaian bernama “Wardrobe” pada tahun 1970-an. Di butik yang beralamat di West End, London itu, Susie menjual koleksi pakaian dengan desain minimalis, serbaguna, berkualitas tinggi, serta mudah dipadupadankan. Sederhananya, koleksi pakaian butik Wardrobe tidak ketinggalan zaman dan bisa dikenakan untuk musim apa pun.
Sumber: https://newfemme.co/
Tujuan Susie membuat koleksi
lemari pakaian kapsul tak lain adalah mendorong kepercayaan diri para perempuan
dalam berpakaian dan berpenampilan. Tanpa harus mempunyai segudang koleksi
pakaian terlebih dahulu.
Pada tahun 1985, desainer Amerika
Donna Karan kembali mempopulerkan konsep lemari pakaian kapsul melalui rilisan
“7 Easy Pieces” miliknya. Koleksi pakaian ini juga mempunyai tujuan serupa
dengan Susie. Sejak saat itu, capsule
wardrobe digunakan secara luas di media-media fesyen hingga sekarang.
Filosofi mendasar dari capsule
wardrobe adalah mengurangi jumlah pakaian yang dimiliki agar setiap item
dapat digunakan secara optimal. Setidaknya ada 3 prinsip dasar dalam praktik
lemari kapsul, yaitu:
·
Minimalis
Dalam capsule
wardrobe kamu harus mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Lemari
pakaian terdiri dari jumlah item yang terbatas, namun pilih secara cermat untuk
menciptakan variasi gaya.
·
Serbaguna
Pastikan tiap item dalam capsule wardrobemu dirancang agar dapat dipadupadankan dengan item
lainnya. Warna netral dan desain klasik harus jadi opsi utama.
·
Fleksibel
Capsule wardrobe hendaknya
bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup si pemilik. Misalnya, seorang
profesional mungkin memilih item formal, sedangkan seseorang yang lebih santai
mungkin akan memasukkan pakaian-pakaian kasual.
Nah, berikut beberapa langkah
yang bisa kamu ambil untuk membangun capsule
wardrobe yang sesungguhnya:
1. Small and compact
Konsep capsule wardrobe merupakan sebuah langkah membuat koleksi pakaian yang small and compact alias seminimal mungkin tapi tetap mencakup semua aktivitas. Susie Faux menyarankan beberapa pakaian yang bisa jadi inspirasi lemari kapsulmu.
Susie menyarankan dua potong celana panjang, satu
dress atau rok, jaket, jas, atasan, dua pasang sepatu, dan dua buah tas. Kalau
kamu mau coba menerapkan trik organisasi pakaian maka buatlah daftar jenis
pakaian yang akan kamu pakai untuk aktivitas harian. Hal tersebuta akan membantumu
memangkas tumpukan baju di lemari jadi seminimal mungkin.
2.
Mulai dengan menyortir pakaian
Setelah membuat daftar jenis-jenis pakaian, kamu bisa
mengeluarkan semua isi lemari dan mulai menyortir mana yang masih ingin
digunakan dan mana pakaian yang sudah nggak pengen kamu pakai. Simpan dulu sisa
bajumu di lemari lain atau donasikan kalau memang nggak bakal dipakai lagi.
3.
Tentukan jumlah paling minimal
Kebutuhan pakaian setiap orang pasti berbeda,
tergantung gaya hidup dan aktivitas harian mereka. Pada akhirnya, setiap orang,
influencer, atau para professional pun memiliki rumus sendiri untuk membuat capsule wardrobe beradasarkan gaya hidup
mereka.
Sebenarnya trik capsule
wardrobe lebih mudah diterapkan di Indonesia karena hanya ada dua musim
dalam satu tahun. Jadi, kamu bisa membagi lemari kapsulmu menjadi dua kelompok
besar yaitu musim panas dan musim hujan. Susunan lemari kapsul untuk musim
panas bisa terdiri dari 5 pasang sepatu, 8 bawahan, 15 atasan, 3 topi, dan 2
buah tas. Sedangkan saat musim hujan, kamu bisa menambahkan 3 buah jaket.
4.
Evaluasi dan pertimbangan
Setelah menentukan hal-hal tersebut, saatnya untuk
mengidentifikasi item yang sering dikenakan dan sesuai gaya pribadi. Selanjutnya,
pilihlah outfit-outfit warna netral seperti hitam, putih, abu-abu, dan biru
navy. Dengan begitu kamu bisa memastikan bahwa setiap item cocok mudah dipadu-padankan
serta menciptakan lebih banyak style.
Pastikan juga capsule
wardrobe-mu mencakup busana untuk beragam kesempatan, termasuk pekerjaan,
santai, dan acara khusus. Hal itu guna memastikan seberapa praktis kamu
menentukan baju untuk aktivitas harianmu.
5.
Terapkan prinsip 3-6-9
Prinsip 3-6-9 merujuk pada arah panduan sederhana
untuk membangun capsule wardrobe yang
seimbang dan serbaguna. Ini berarti kamu punya 3 bawahan, seperti celana
panjang, celana pendek, atau rok. Kamu juga akan punya 6 atasan berupa kaos,
kemeja, atau blouse plus 9 aksesori, seperti jaket, sweater, atau cardigan.
Dari item-item ini kamu bisa membuat beberapa gaya dan
tampilan yang berbeda tanpa jumlah berlebihan.
Dalam dunia yang serba cepat,
konsep capsule wardrobe memberi
solusi paling sederhana dan efektif. Fokus pada kualitas daripada kuantitas, hingga
akhirnya kamu dapat menciptakan lemari pakaian yang tidak hanya fashionable tetapi juga mendukung gaya
hidup minimalis.