Kebaya Kartini dan Kebaya
Kutubaru adalah busana tradisional yang mampu memancarkan pesona wanita Indonesia. Dua model kebaya ini seringkali
digunakan dalam acara formal maupun perayaan hari-hari istimewa. Meski sama-sama
berakar dari budaya Indonesia, namun keduanya memiliki beberapa perbedaan
signifikan. Baik dalam hal desain, asal daerah, dan karakteristik.
Modern ini, busana-busana
bergaya klasik memang punya kekhasan dan magnet berbeda dalam dunia fashion. Paduan
baju tradisional kebaya khususnya adat Jawa, selalu berhasil mencuri perhatian
tiap pasang mata yang melihatnya. Siluet kesederhanaan di setiap model kebaya
mampu menciptakan sisi keanggunan wanita di masa lampau yang tidak pernah usang
dimakan waktu.
Perpaduan gaya klasik dengan
nuansa modern nyatanya mampu menghilangkan kesan kuno dari pakaian itu sendiri.
Permainan palet warna serta aplikasi detail akan mengubah kesan busana jaman
dulu ini jadi lebih kekinian. Sehingga pemakainya akan tetap terlihat modis walaupun
berbalutkan busana klasik seperti halnya kebaya kartini dan kebaya kutubaru.
Kepopuleran busana kebaya adat Jawa tak pernah surut, terutama jenis Kutubaru dan kebaya Kartini. Dua jenis pakaian wanita ini akan menonjolkan sisi feminitas serta kesan elegan meski dengan karakteristik tersendiri.
Sumber: https://www.beautynesia.id/
Nah, berikut beberapa perbedaan
antara kebaya Kartini dan kebaya Kutubaru.
1.
Kebaya Kartini
Selaras dengan namanya, kebaya Kartini adalah model busana
yang banyak digunakan pada masa RA Kartini. Kebaya ini berasal dari Jawa dan mempunyai
hubungan erat dengan jejak sejarah sosok Raden Ajeng Kartini. Ia dikenal
sebagai tokoh pahwalan yang berjasa dalam memperjuangkan pendidikan dan hak-hak
wanita.
Kebaya kartini pun menjadi simbol keanggunan dan
kemandirian kaum perempuan. Hal itu tergambar pada ciri khas yang meliputi:
·
Desain simple
Desain kebaya kartini
relatif sederhana dan elegan. Biasanya terbuat dari kain sutra atau bahan-bahan
berkarakter halus lain dengan kerah V yang rendah dan lengan panjang.
·
Leher berbentuk ‘V’
Selain desain kerah
atau garis leher berbentuk “V” tanpa bukaan, kebaya ini juga mempunyai garis
bawah dengan pola sejajar. Tak seperti kutubaru yang berujung runcing.
·
Aksesoris pendukung
Ada banyak
aksesoris yang bisa ditambahkan untuk memperkuat kesan feminism dari kebaya. Jenis
kebaya kartini biasanya dipakai bersama bawahan kain batik dan kemben atau selendang
di bagian pinggang. Tak lupa beberapa aksesoris lain seperti kalung,
anting-anting, atau gelang berpola sederhana.
·
Potongan leher tinggi
Kebaya Kartini
memiliki potongan leher yang tinggi dengan kancing di bagian depan atau
belakang. Pola ini memberi kesan penampilan sangat klasik dan anggun.
·
Kancing Depan
Sebagian besar
kebaya Kartini memiliki kancing di depan, memudahkan pemakaian dan penyesuaian.
Ini juga menciptakan garis vertikal yang memberikan ilusi tubuh yang lebih
tinggi dan ramping.
Belakangan ini, pakem kebaya kartini
mengalami banyak improvisasi. Beberapa desainer mengubah garis bawahnya hingga menyerupai
kutubaru yang berujung runcing atau dibiarkan memanjang sampai mata kaki atau
sebatas betis. Penambahan detail payet warna-warni, mutiara atau kristal
swarovski tak hanya memberi efek mewah namun menambah keanggunan setiap wanita
yang memakainya di hari pernikahan.
2.
Kebaya Kutubaru
Ciri paling utama kebaya kutubaru
yaitu bukaan depan bentuk garis leher menyerupai huruf “U” atau kotak. Model kebaya
ini umumnya dipakai bersama kain jumputan sebagai aksen tambahan untuk menutup
area perut serta kain bawahan berupa batik.
Pada masa lalu, kebaya kutubaru dengan
corak bunga berwarna terang sangat umum digunakan sebagai busana sehari-hari. Sedangkan
untuk busana pernikahan, motif bunga pada kebaya dihilangkan dan diganti detail
seperti payet, swarovski maupun aksen bordir.
Selain itu, berikut beberapa
karakteristik kebaya kutubaru:
·
Terinspirasi dari baju adat betawi
Kebaya Kutubaru
merupakan baju tradisional perempuan Jawa, khususnya dari suku Betawi. Busana
ini terinspirasi oleh busana masyarakat Betawi dan menjadi simbol akulturasi budaya
Jawa dan Betawi.
·
Potongan leher dalam
Salah satu ciri
utama kebaya kutubaru adalah potongan leher agak dalam yang memberi tampilan
lebih modern dan seksi. Terdapat siluet meruncing pada bagian depan sehingga menciptakan
kesan tubuh lebih ramping.
·
Desain
Dibandingkan kebaya
Kartini, desain kebaya kutubaru jauh lebih kompleks dan mencolok. Keunikannya
tergambar jelas pada pola lipit yang ada di bagian bahu dan depan kebaya. Detail
bordir dan payet kian memperindah tampilannya.
·
Aksesoris Pendukung
Kebaya
Kutubaru seringkali dipadukan dengan bawahan kain batik serta kemben atau
selendang di bagian pinggang. Karena potongan lehernya lebih terbuka, aksesoris
kebaya kutubaru juga lebih mencolok. Termasuk kalung besar, anting-anting
mencolok, serta hiasan rambut.
Tak sedikit
yang menambahkan selendang di bagian bahu untuk memberi tampilan yang lebih
mewah. Aksen ini melengkapi sentuhan elegan pada penampilan.
Itu dia beberapa perbedaan antara
kebaya Kartini dan kebaya Kutubaru. Keduanya benar-benar menyimpan pesona tersendiri
bagi setiap wanita. Kebaya Kartini cenderung lebih formal dan anggun, cocok
untuk menghadiri acara resmi maupun tradisional. Sementara kebaya Kutubaru cenderung
memiliki sentuhan yang lebih modern dan sensual, bisa digunakan pada acara
sosial maupun pesta.